Hai salam kenal...
Ini pertama kalinya aku buat cerita yang lumayan panjang.Maaf kalau banyak typo, kata-kata yang aneh dan bikin bingung.
Selamat membaca :)***
Matahari mulai menyembunyikan sinarnya, kembali menuju peraduan.Sera menghamparkan tubuh di kasur kesayangannya. Sebuah kamar bernuansa putih dan ungu memenuhi setiap sudut ruangan ini.
Kasur bernuansa purple, lemari baju kayu yang besar dan mewah, meja belajar yang selalu rapi dan bersih, nakas yang berada di kanan dan kiri atas menyatu dengan kasur dilengkapi lampu tidur yang lucu, serta rak buku tinggi berisi mayoritas novel-novel keluaran terbaru bertengger dengan rapi. Semua tertata dengan baik ditempatnya masing-masing, meninggalkan kesan bahwa si empunya selalu merawat kamarnya dengan baik.
Ada balkon yang menghadap taman sekaligus kolam renang belakang di rumah ini, sofa yang diletakkan berdekatan dengan jendela menghadap langsung ke gerbang rumah, membuat si pemilik kamar selalu bisa memantau tamu yang berkunjung ke rumahnya.
Tak ketinggalan kamar mandi pribadi yang selalu bersih dan wangi. Yap, keluarga Sera memang keluarga yang cukup mampu.Hari ini adalah hari terakhir MOS yang telah Sera jalani sejak tiga hari yang lalu. Sera berbaring sambil sedikit tersenyum akhirnya masa neraka itu berakhir juga, dan mulai besok Sera resmi memakai seragam putih abu-abu dan meninggalkan seragam SMP nya.
"Sera! Ayo makan malam dulu!" teriakan Rizal terdengar dari balik pintu kamarnya.
"Kakak duluan aja, aku mau mandi dulu," jawab Sera dari kamarnya sambil masih berbaring di kasurnya.
"Ya udah, nanti langsung nyusul ya,"
"Iya kak," jawab Sera singkat.
Setelah selesai mandi dan membereskan buku pelajarannya untuk besok, Sera segera menuju ruang makan, dan melihat Rizal yang sudah menyelesaikan makan malamnya.
"Gimana MOS mu? Asikkan?", goda Rizal sambil tersenyum nakal.
"Ah dasar ...! kenapa nggak bilang kalau ada acara akting berantem segala sih!! Osisnya lebay pada mau teateran apa?", protes Sera pada kakaknya, yang juga merupakan alumni dan mantan pengurus osis di SMA Sera sekarang, jadi dia tau adat MOS di SMA Sera, yang bisa di bilang memang sangat melelahkan dan menakutkan untuk junior-junior baru.
"Biar surprise dong. Tapi seru kan? Ya udah deh kalau gitu kakak mau ke kamar dulu masih banyak tugas, " ucap Rizal setelah puas menertawakan adiknya yang sengsara kemudian segera berlalu meninggalkan meja makan.
"Huh dasar", gerutu Sera sambil mulai menyantap makanan nya.
Kini tinggal Sera dan mamanya, Diana, yang berada di meja makan, sedari tadi hanya terdiam menikmati hidangannya. Tak berniat bersuara sedikitpun dan lebih memilih fokus dengan pekerjaan yang ada di Tablet nya.
Pemandngan yang sudah sangat biasa Sera lihat setiap harinya.
Sejak kejadian 5 tahun yang lalu, Diana menjadi lebih pendiam dan dingin, tidak lagi perhatian seperti dulu.
Sedangkan papa Sera, Aditya, sering pulang terlambat, kluyuran tidak jelas, dan terkadang saat pulang dalam keadaan mabuk.
Dianapun hanya diam setiap kali melihat kelakuan sang suami. Keduanya seakan tak peduli dengan hidup mereka lagi. Yang mereka tahu hanya mencari uang tanpa memikirkan Sera dan Rizal.
Keluarga ini memang sudah tidak sehangat dulu, yang masih sama hanyalah Rizal. Sera sendiri menjadi sulit bergaul, lebih pendiam dan sering menyendiri, sampai-sampai kebanyakan temannya mengira Sera orang aneh sehingga mereka enggan bergaul dengan Sera.
Ia hanya mempunyai satu sahabat yang kini menjadi sandarannya berbagi kisah.
Masa lalu kelam bersama sahabat-sahabatnya dahulu yang juga membuat Sera lebih menutup diri, dan enggan memiliki banyak teman dekat.
***
Kasih kritik dan saran yang membangun ya... :)
Jangan lupa bintangnya :DTerima kasih sudah membaca 💚

KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM [on going]
Roman pour AdolescentsCinta tak melulu tentang kekasih belahan jiwa... Cinta tak melulu memberi rasa bahagia... Tapi cinta juga tentang keutuhan sebuah keluarga... Tentang bagaimana rasa sakit dan sengsara... Tentang lika liku yang harus ditempuh untuk mengerti apa arti...