#7

3.8K 108 0
                                    

Oh ya ders, yg di mulmed foto Brita pas hamilll! Yeay! :) :*

Warning : typo bertebaran!!

***

Brita menghempaskan tubuhnya di kasur. Ia memutuskan kembali ke apartemennya.

"Minum dulu Ta"ujar Yahya, meletakkan segelas susu bumil.

Brita memgangguk, meneguk susunya.

"Lo yakin mau cerai dari dia? Ga akan nyesel? Gimana dengan baby kamu?"tanya Yahya.

Brita menunduk.

"A-aku tau. Hatiku sebenarnya mau bertahan, tapi di sisi lain, aku merasa tersakiti, Ya"jelas Brita. Bahunya berguncang. Ia menangis hebat.

Yahya mengusap bahu sahabatnya itu lembut.

Dasar pria brengsek! Setelah senang, kau membuang Brita? Kau pikir dia sampah? Lihat saja!! Batin Yahya. Hatinya teriris melihat Brita seperti ini.

"Ssh, tenanglah. Aku, Deri dan Rafa akan terus ngedukung lo, Brit. Lo harus kuat!"ucap Yahya.

Brita menatap kedua manik mata Yahya. Ia merasa kesedihannya sedikit berkurang. Ia mengangguk.

***

Danil Pov

Demi Tuhan! Argh, Brita, kenapa kau semakin memperburuk keadaan?

Apa kata mamah kalo sampai tahu kau menggugatku cerai! Argh, merepotkan!!

Drrttt... Drrttt...

Ponselku berbunyi.

"Halo?"

"Emh, Danil, ini aku, Brita. Aku akan balik. Maaf merepotkanmu. Aku akan tiba tak lama lagi di apartemen"

"Argh! Kau menyusahkanku, kau tau? Cepatlah balik!"

"Ba-baiklah. Sebentar lagi"

Telepon kuputus.

Kuhempaskan tubuhku di sofa. Argh, kau selalu menyulitkanku! Aku harus bertemu Maura, agar tak stress lagi.

***

"Kamu mau sarapan apa?"tanya Brita pada suaminya.

"Aku makan di kantor. Kamu ga usah masak"balas Danil datar.

Brita menahan isakannya.

Ada apa dengan Danil? Kenapa dia jadi dingin padaku? Apa salahku? Batin Brita menjerit pedih.

"Baiklah. Emm, kenapa setelannya berbeda, tadi kan warna abu-abu?"tanya Brita.

Danil menatap Brita datar.

"Aku tak suka pilihanmu. Jadi kuganti. Kenapa? Ga suka?"tanya Danil sinis.

Brita terhenyak. Danil sudah berubah total. Danil yang dulu, adalah Danil yang selalu membuatnya berbunga-bunga. Tapi Danil yang sekarang, malah menyakitinya.

Lalu Danil keluar dari apartemen.

Brita hanya bisa menangis terisak di tempatnya.

***

"Huft"lirih Brita mengelus perut buncitnya. Sakit melandanya.

"Arghhhh"lirihnya menahan tangisnya. Kram melandanya. Punggungnya mati rasa. Danil sedang tak bersamanya. Danil sedang pergi ke Australia, lagi.

"Arrrghhh!! Huffftt"isaknya, menahan sakit di pinggangnya.

"Bibikkkk!!"jerit Brita.

Bi Minah masuk ke kamar Brita. Ia adalah pembantu di rumah keluarga Danil, yang ditugaskan menjaga dan merawat Brita karna kandungan Brita sudah dalam masa hamil besar. Sudah 6 bulan.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang