"Apa? Aku harus ngejauhin Danil dan Brita? Tapi a--aku"
"Kumohon. Aku tau, Brita bahagia dengan Danil. Aku pun memilih mundur dan mengalah. Kumohon sebagai kakakmu, Ra"ujar Bram, memohon.
Maura menghela nafasnya.
"Aku akan mencobanya kak, aku akan mencoba melupakan Danil. A--aku mau minta maaf sama Brita kak. Aku salah besar waktu itu"lirih Maura.
Bram tersenyum sumringah. Ini saat yang dia tunggu. Dia mengiyakan permintaan Maura.
***
"Ada apa kau kesini?"tanya Brita bingung.
"D--dan Bram?"tanya Brita.
"Kami boleh masuk?"pinta Bram lembut. Brita membuka pintu lebar.
"Ya?"tanya Brita setelah duduk di sofa.
"Maura adalah adik kandungku, Brit. Kami baru bertemu. Dan maksud kedatangan Maura kesini mau minta maaf sama kamu"jelas Bram.
Maura menatap lekat manik mata Brita.
Digenggamnya tangan Brita.
"Maafin aku Brit. Aku tau aku salah. Aku penghancur rumah tanggamu dulu. Aku mohon maaf"isak Maura. Bahunya bergetar. Hati Brita tersentuh.
Ia mengelus punggung Maura lembut. Lalu mengangguk.
"Aku maafin Mau"ujar Brita lembut.
Maura tersenyum bahagia.
"Trims Brit! Thanks banget!!"jeritnya bahagia. Ia merasa beban yang mengganjal di hatinya berkurang.
"Dan Brit. Aku mundur dari hubungan kita. Aku tau, cinta sejati kamu itu Danil. Dan kami mendukungmu. Aku memdoakan kebahagiaanmu. Aku berharap yang terbaik bagimu. Mulai sekarang, aku dan Maura adalah saudaramu. Boleh kan?"tanya Bram.
"Ta-tapi Bramm"
"Tak usah merasa ga enak Brit. Aku yang memutuskan. Raihlah kebahagiaanmu"ujar Bram tulus. Brita memeluknya erat.
"Trims Bram. Makasih. Maura juga"isak Brita tulus.
***
"Mom, Queen punya permintaan"jelas Queen.
Brita menoleh.
"Apa sayang?"tanya Brita, mengelus lembut rambut coklat kepirangan milik Queen.
"Queen pengin banget, mom sama dad nikah lagi. Queen mau kekuarga utuh. Mom dan dad"ujarnya pelan.
"Mom akan usahakan sayang. Tergantung waktu dan takdir"balas Brita lembut.
***
Maura menatap Danil lama dan lekat.
"Maafin aku Nil. Aku salah. Aku sudah mundur. Aku akan mendukungmu dengan Brita"jelas Maura lembut.
"Uhukhh"Danil tersedak. Ia meneguk cepat air putihnya.
"Kau yakin? Benarkah?"tanya Danil. Maura mengangguk.
"Aku terima bantuanmu dengan senang hati!"ujar Danil dengan senyum terkembang.
***
Brita mematut dirinya di cermin. Dress warna biru yang dipakainya sangat menawan. Dibelikan Danil. Danil mengajaknya makan malam bersama.
Ia menatap cermin sekali lagi. Rambut coklatnya digelungnya ke atas. Dan high heels yang membuatnya tambah jenjang.
Ia turun. Danil sudah menunggunya.
"Danil"panggil Brita.
Danil berbalik dan menatap kagum Brita.
"Udah siap?"tanya Danil setelah berhasil meredam kekagumannya. Brita mengangguk. Danil menggamit lembut tangan Brita. Membawanya ke mobilnya dan melaju.
***
Brita membulatkan matanya kagum. Bagaimana tidak? Danil menyewa taman kota dan membuatnya menjadi tempat makan malam yang superrr romantis. Candle light dinner.
"Kamu suka?"tanya Danil, mengecup jemari Brita.
Brita mengangguk antusias.
"Banget!!!"jeritnya tertahan. Danil menuntinnya duduk.
Alunan musik Bluestone Alley yang romantis sangat mendukung.
Danil meletakkan serbet makannya.
"Brit"ia memanggil Brita. Brita mendongak.
"Aku tau. Ini sudah terlambat. Tapi aku mau kau tau, betapa aku mencintaimu. Aku akan berusaha membahagiakanmu. Maaf bila aku seperti ini. Maafkan aku. Tapi maukah kau menikah denganku?"tanya Danil menatap manik mata Brita lekat.
Ia mengeluarkan kotak beludru hitam yang berisi cincin bertakhta kan berlian swarovski yang indah.
Air mata Brita turun. Ia mengangguk pelan. Danil menyematkan cincin itu di jemari Brita dan mengecup kening dan jemari Brita.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
RomanceBrita menerima perjodohannya dengan Danil. Ia mencintai pria itu, love in the first sight gitu deh. Mereka menikah, bahagia. Tapi apa daya, bila kehidupan mereka mulai tergoncang. Bagaiman dengan Maura nantinya? Dan Rafa? Simak dan baca aja ders!