Ten. #10

2.1K 122 2
                                    

"Oyy gue bosen nih, filmnyaa gini mulu, yang agak seru dikit kek," omel Andrew.

"Buat lo yang seru juga Maria Ozawa kan, mesum lo," ejek Hansen.

"Kampret lo, Sen," jawab Andrew.

"Yaudahlah, TOD aja gimana?" usulku.

"Cielaah ikutan Farrel lo, Em?" ejek Felicy.

"Yaa daripada si curut ngomel mulu, berisik dah," jawabku.

Kami mulai bermain TOD.
Permainan yang telah mempertemukan aku dengan Farrel.
Permainan yang membuatku melihat sisi lain dari seorang Farrel.

"Ehh.. lo tuh, Em! Truth or dare?" tanya Vita.

"Eh? Ooh.. gue truth," jawabku setelah melamun.

"Oke.. lo sama Farrel udah ngapain aja?" tanya Andrew.

"Ngapain aja, apaan maksud lo?" jawabku sedikit pucat.

"Yeelaah, lo udah pernah kissing, atau apa gitu," jawab Andrew.

"Eehh sayang! Kamu tuh ya, daritadi mesum banget sih," omel Renny.

"Gini-gini kan, aku teddy kamu sayang, mumumu..." rayu Andrew sambil memonyongkan mulut Renny dengan tangannya.

"Stop deh lo berdua, gue sama Farrel cuma kissing doang," jawabku.

"Whaattttt!?" seru Felicy yang tersedak oleh Fanta yang Ia minum.

"Lo ciuman sama Farrel, Em???? Anjirrrr gue juga pengen lagi!" seru Berlin heboh.

"Sssttt! Kalo nyokap gue denger, ribut ini urusan," ucapku.

"Kapan lo ciuman, Em?" tanya Hansen.

"Tadi, sebelum lo pada kesini. Udah ah.. lanjut yuk,"

"Hah!? Tadi lo bilang??? Iih kok lo ga cerita sih," ujar Vita.

"Barusan juga gue cerita, ayo udah lanjut," ucapku.

Akhirnya kami melanjutkan permainan TOD.

Tiba-tiba Mama keluar dengan pakaian perginya.

"Mau kemana, Ma?" tanyaku.
"Ini Em, ketemu temen SMA, kamu gapapa ya sama temen-temen kamu?" tanya Mama.
"Ya gapapa sih, Ma," jawabku.
"Yaudah, Mama pergi dulu ya, mobilmu mama pake, bye semua," ucap Mama.
"Iyaa bye tanteee!" seru Andrew. Ga ngerti deh gue sama si Andrew ini.

"Kira-kira nyokap gue denger gak ya?" tanyaku.
"Kayanya engga sih, menurut feeling seorang Hansen sih," jawab Hansen.

"Buruan, tadi yang kena siapa?" tanya Vita.

"Andrew," jawab Hansen dan Renny serempak.

"Truth or Dare?" tanya Felicy.

"Ummm.. Truth," jawab Andrew.

"Well, lo pernah ciuman sama Renny?" tanya Berlin.

"Kenapa bahasannya jadi gini?" tanyaku.

"Hehe.. sering gue mah, yakan Ren?" ucap Andrew santai.

Renny hanya tersenyum-senyum mendengar jawaban Andrew.

"Kok gue ga percaya ya?" tanya Vita.

"Iya, karena Renny ga pernah cerita sih, buktiin dong," balas Felicy.

"Wah gila lo pada, provokator," ucapku, "Nanti yang ada rumah gue penuh maksiat, bego," ujarku melanjutkan.

Semua tertawa namun, Andrew yang duduk di samping Renny, memegang rahang Renny dan..

Thanks TOD!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang