part 18

26 1 0
                                    

*di sekolah.

*Author POV*

Pagi itu Zera, datang paling pertama, dan ia harus menyalakan lampu kelas satu persatu.

"Hmm Zer?" sapa seorang wanita.

"Yak, Alina? Ngapain sih lo pagi-pagi udah ke sini?" kata Zera jutek.

'Dihh ni cewek kek gak ada cowok lain apa, ewhh' kata batin Zera.

"Hmm, kita ngobrol yok, gw sendirian di kelas" kata Alina gugup.

"Ogah ah, gw masih banyak urusan, udah lo balik" kata Zera sambil menelungkupkan wajahnya diantara selingan tangannya.

"ZERA!!" teriak Rere, dan Alina sudah menggelantungkan tangannya ke lengan Rere.

'Duhh sahabat gw malah turun tangan lagi, mana gw gak bisa nolak' kata Zera dalam hatinya.

"Iya-iya elah, cepet ahh" terukir senyum bahagia dari mulut Alina, dan berbisik terima kasih ke Rere.

"Ini bukan karena lo, ini karena sahabat gw, gw gak suka sama cewek yang ngejar-ngejar cowok" kata Zera sambil jalan berdampingan.

"Gapapa kok Zer, kayak gini aja gw seneng kok" kata Alina sok manja.

"Gak peduli" suara Zera kecil.

Alina pun menceritakan apa yang dia alami, tetapi Zera teringat dengan Rizka, bagaimana jika Rizka melihat ia bersama dengan Alina.

'Kriiinggg kriiinggg'

Bel pun berbunyi, Zera pun meninggalkan Alina sendirian di kebun sekolah. Memang benar Alina adalah wanita cantik, berhijab, tapi hanya di sekolah, tutur katanya rapih tapi hanya di depan Zera, sudah dibilang Alina mendekati kata sempurna, tetapi karena Zera tidak menyukai wanita yang mengejar-ngejar lelakinya, seakan-akan ia murahan. Tapi karena untuk sahabatnya Rere, dia bingung.

"Lohh Alina mana?" tanya Rere.

"Tau tadi dia di belakang gw, bodo amat ahh" dan Zera berlalu menghampiri mejanya.

Tiba-tiba ketua osis datang ke dalam kelas 12-f , mereka menyampaikan akan ada classmeeting setelah UAS dilaksanakan. Semua bersorak kegirangan.

Tapi, setelah itu guru pun masuk dan memulai UAS.

~~~

*istirahat*

Bel telah berbunyi, tetapi siswi kelas 12-i masih sibuk dengan buku pelajarannya. Bukan karena mereka rajin, tapi karena mereka menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam).

"Kok gw dari pagi gak liat Zera ya? Biasanya dia ngecek lo Riz?" kata Adela sambil menaruh pensilnya dibawah bibirnya.

"Au dah, pacaran kali sama cabe-caben di kebon sekolah, hahahahaha" kata Rizka dan tertawa.

"Kriikk-kriikk" kata Adela, Syifa, Ira dan Uti berbarengan.

"Riz garing dahhh" tiba-tiba Najwa nyeletuk.

"Iya daahhh maap, gw juga gak tau tuh" kata Rizka menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Ehh ehh hot news baru, di gosipin kalo Zera sama Alina pacaran, liat deh photonya" kata Nabila sambil mengeluarkan Iphonenya.

"Its that true?" kata Syifa.

"Kata gw kagak tuh" kata Adela.

"Gw juga kagak" kata Uti.

"Coba deh liat Alina mandang mukanya Zera tapi Zera buang muka gitu, ehh si Zeranya juga jauh gitu" kata Ira nunjuk ke gambar di Iphone Nabila.

"Bodo lahhhh, ra nggenah omongane pada, inyong arep belajar gor ganggu bae, nyong ki agi ra arep mikiri Zera disit, malah digawe pikir, jannn, ngalih ngalih (gak jelas omongannya, gw mau belajar cuma diganggu aja, gw lg gak mau mikirin Zera dulu, malah dibikin mikirin Zera, duhh, minggir-minggir)" kata Rizka menggunakan logat Tegalnya.

Semua teman-temannya tercengan, hmm mungkin bukan tercengang tapi bingun apa yang barusan Rizka bilang. Hanya Rizka yang mengerti bahasa itu.

~~~

"Gimana dok keadaan anak saya?"

"Hmm, anak ibu mengalami kanker otak stadium B, saya harap ada orang yang bisa membuat dia bisa bersemangat hidup, oh iya kalau kepalanya masih pusing, bawa lagi ke sini, saat ini kita gak bisa apa-apa, sebab kemoterapi juga belum saatnya, hanya orang-orang terdekat yang bisa memotivasinya, jangan buat dia berpikir keras bahaya"

"Ya Allah, makasih ya dok, hikss sa-saya pamit"

"Yang sabar bu"

Comeback [PHP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang