Hari Perlombaan

59 14 5
                                    

Hari ini hari minggu, biasanya kebanyakan orang bilang hari minggu itu hari untuk kumpul bersama keluarga. Tapi tidak untuk Eric. Ia lebih suka mengurung diri di kamarnya daripada kumpul bersama mama dan papanya. Lagipula mama dan papanya pasti sibuk dengan urusannya masing-masing. Dan jika Eric sudah bertemu dengan papanya pasti akan terjadi perdebatan diantara mereka walau hanya karena masalah kecil sekalipun. Eric tak merasa nyaman disini ia lebih senang tinggal di Korea sana dengan tante hana. Terlebih lagi Eric banyak memiliki teman di Korea daripada di sini. Hanya Stevan lah teman yang sudah dianggapnya sebagai sahabat sendiri. Menurutnya Stevan itu orang yang gampang diajak bergaul dan mereka memiliki kesamaan yaitu sama-sama menyukai musik.

Karena merasa bosan, Eric memutuskan untuk pergi keluar melihat-lihat suasana kota Jakarta.

15 menit sudah Eric membawa mobilnya menelusuri Jakarta. Satu kata yang bisa Eric berikan untuk Jakarta yaitu ramai. Namun di ramainya Jakarta saat ini, Eric masih bisa mengenali seseorang. Yaitu Irene. Ya gadis itu sedang menunggu bus di halte entah mau kemana perginya. Karena penasaran Eric pun mulai mengikuti bus yang Irene tumpangi.

Lama Eric mengikuti, akhirnya bus yang membawa Irene itu berhenti dan keluarlah Irene dengan tergesa-gesa. Setelah itu Irene langsung menyetop taksi yang lewat dan masuk masih dengan tegesa-gesa juga. Eric pun masih setia mengikuti Irene yang sudah menaiki taksi.

Dan disinilah Eric berada

Festival Lomba Dance 2016

Eric terus membaca tulisan yang ada di spanduk itu berulang kali.

Festival lomba dance? Ngapain Irene kesini? Tanya Eric dalam hati.

Akhirnya Eric pun memutuskan untuk turun dari mobilnya dan masuk ke dalam gedung tempat perlombaan dimulai.
Begitu banyak orang yang datang untuk menyaksikan lomba tersebut. Eric segera mencari tempat duduk untuk ikut menyaksikan acara tersebut.

"Eh menurut lu kali ini siapa yang bakal menang?" Bisik seorang gadis kepada temannya yang duduk di belakang Eric yang masih dapat didengar Eric.

"Pasti Irene lah secara dia itu kan keren banget" balas temannya dengan yakin.

Mendengar nama Irene lantas Eric membulatkan matanya. Irene ikut lomba?

5menit kemudian acara pun dimulai. Penonton sudah duduk rapi di kursinya dan mempusatkan perhatiannya ke panggung.

------------------------SHE-----------------------

"Irene lu udah siap belom? Lu urutan ke 10 ya" Mark memberitahu Irene.

Irene yang sedang menata rambutnya hanya membalas dengan gumaman.

"Penampilan gue udah oke belum sih?" Tanya Irene pada Mark yang masih berdiri memperhatikan Irene.

"Lu udah cantik banget ren" puji Mark.

Mendengar itu Irene hanya bisa tertawa kecil.

"Ireneeeee semangat yaaaa" teriak seseorang tidak lain ialah Jessica.

"Aduh Jessica, berisik tau" ucap Irene sambil menutup telinganya.

Jessica hanya cengengesan "hehehe sorry ya"

"Ren kayaknya gue harus ke dokter mata deh" ucap Jessica kembali yang kini sudah duduk di kursi samping Irene.

"Kenapa emangnya?" Irene menautkan alisnya.

"Masa gue tadi kayak ngeliat Eric ada disini"

"Hah? Serius lu? Ngapain dia disini?" Tanya Irene dengan heran.

"Ye mana gue tau, tapi emang bener apa ya itu Eric? Apa mata gue yang salah?"

"Mata lu salah kali Jess, atau karena lu kebanyakan mikirin Eric makanya setiap orang yang lu liat itu menurut lu itu Eric"

SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang