Sepulang sekolah, Eric dan Irene langsung menuju ke tempat mereka latihan. 20menit lamanya di perjalanan akhirnya pun mereka sampai.
"Ric ini dimana sih?" Tanya Irene begitu mobil Eric berhenti di depan sebuah rumah yang terlihat sangat sepi sekali.
Eric tak menjawab pertanyaan Irene. Ia lalu turun dari mobilnya. Irene pun juga ikut turun dari mobil.
"Eric kan gue nanya ini dimana?" Tanya Irene dengan kesal karena pertanyaannya yang tadi tidak dijawab.
Lagi-lagi Eric hanya diam tak menjawab.
"Jangan-jangan lu bener mau nyulik gue ya?"
Karena kesal merasa di abaikan, Irene berniat untuk pergi, baru ia membalikkan badannya tangan Eric menahan pergelangan tangan Irene.
"Ikutin gue aja, okay?"
Irene berjalan mengikuti Eric dengan tangan Eric yang masih memegang pergelangan tangan Irene.
"Udah sampe" ucap Eric dan berhenti didepan sebuah ruangan.
"Ekhm.. ric tangan lu" ucap Irene pelan.
Refleks, Eric langsung melepaskan pegangan tangannya.
"Sorry, gue gak sadar masih megang tangan lu tadi"
"Ric ini dimana?" Tanya Irene sambil melihat sekelilingnya. Rumah ini besar sekali, dan ia rasa mungkin ia sedang berada di halaman belakang rumah ini.
"Ini rumah tante gue, tapi udah jarang ditempatin soalnya dia ga tinggal di Indonesia" jelas Eric.
"Trus kita ngapain disini?" Tanya Irene dengan heran.
Eric menaikkan salah satu alisnya "Katanya mau latihan nyanyi"
"Disini?" Irene tambah bingung.
"Iya, disini ada ruang musik soalnya anaknya tante gue juga suka musik" Eric menjelaskan.
Irene membentuk huruf 'o' pada mulutnya.
Mereka memasuki ruangan musik yang terletak memang di halaman belakang rumah.
Semua alat-alat musik masih tersimpan disini hanya saja kotor terkena debu karena jarang dipakai. Eric dan Irene membersihkan ruangan musik tersebut hingga 30 menit lamanya."Capek juga bersihin nih ruangan" ucap Irene sambil menghapus keringat di dahinya.
Eric menyandarkan badannya di sofa kecil yang terletak di pojok ruangan "Maklum udah bertahun-tahun gak di pake"
Setelah mengistirahatkan badannya, mereka pun segera bersiap untuk latihan.
"Kita mau nyanyi lagu apa?" Tanya Eric, tangannya kini sedang menari-nari di tuts piano.
"Lagu Dreaming aja, gimana?" Usul Irene.
Eric mengangguk "boleh".
Eric mulai memainkan pianonya dan menyanyikan bagiannya.
I was looking at my dream that is being deemed far away
And I was standing blankly
I don't have anything left any moreIrene kemudian melanjutkan.
I thought about giving up everything, but
I am standing up againBagian reff mereka nyanyikan bersama dengan indahnya. Irene pun terus menatap wajah Eric sambil bernyanyi.
Even today step by step
I step forward carefully
My heart is full of fears
but it's an excitement I'm embracing
I am staggering and shaking
But, I step forward towards
the dream that I am going to meet some day
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE
Teen FictionEric Prasetya Kenzo. Cowok ganteng dan keren yang sangat menyukai bernyanyi. Impiannya pun ingin menjadi penyanyi bukan penyanyi yang sekedar bernyanyi saja tetapi penyanyi yang bisa membuat lagu dan musik sendiri, dan menjadi produser musik. Tapi a...