Hello aku repost part yang 200% jadi kalau kalian mau baca, baca yang ini aja. Karena yang part sebelum nya itu error.
Oke, happy reading^^***
Love is giving someone your undivided attention -Author Unknown
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Sejak kejadian Eric menyanyi di cafe waktu itu, ia langsung ditawari untuk menjadi penyanyi cafe tersebut. Eric awalnya ragu dan ia menolaknya, namun karena Irene terus membujuknya, akhirnya ia menerima tawaran tersebut. Irene juga berjanji akan terus menemani Eric selama menyanyi di cafe.
Entah apa yang Irene lakukan padanya, sehingga apa yang di pinta Irene ia lakukan. Mungkinkah ia menyukainya?
Secepat ini?Jujur saat pertama kali Eric bertemu dengan Irene, ia merasa tertarik pada Irene. Awalnya mungkin karena terpesona oleh wajah cantik yang Irene miliki namun lambat laun keadaan telah berubah. Eric tak hanya menyukai karena paras cantik yang dimiliki Irene, ia menyukai karena kepribadian gadis tersebut. Ditambah lagi, Irene selalu mendukungnya, berada disampingnya, dan terus memberikannya semangat walaupun dengan kata-kata yang sederhana. Irene bagai seseorang yang selama ini hatinya butuhkan. Bagai sebuah cahaya yang menerangi kehidupan gelapnya selama ini. Kehidupan yang jauh dari orangtua, kehidupan yang kurang kasih sayang orangtua dan kehidupan yang terasa memuakkan bagi Eric. Eric terus bertanya-tanya mengapa Ibunya melahirkannya jika waktu ia terlahir ia dirawat oleh oranglain--tante hana.
Kehidupan Eric di Korea sana juga tidak se indah yang ia bayangkan. Sewaktu umur 8 tahun, ia di olok-olok oleh temannya karena tidak mempunyai orangtua. Bahkan mereka mengatakan bahwa Eric anak sial yang hanya menyusahkan orangtuanya lalu dibuang untuk dirawat oleh orang lain. Butuh waktu lama untuk tante hana meyakinkan Eric agar tidak termakan oleh omong kosong temannya. Dan akhirnya usaha tante hana berhasil. Di kemudian hari ketika teman-temannya mengolok dirinya, Eric bersikap acuh tak peduli. Ia masih teringat dengan kata-kata yang tante hana ucapkanJika kedua tanganmu tak sanggup untuk menutup mulut orang diluar sana, maka gunakanlah kedua tanganmu untuk menutup telingamu.
Kata-kata tante hana terus terngiang di teliganya jika teman-temannya sedang mengoloknya.Lambat laun keadaan berubah, ketika Eric SMP ia tak lagi di ejek oleh temannya seperti ketika masih SD. Justru, ia mendapat banyak teman karena Eric siswa yang cerdas dan pintar menyanyi. Tak heran, Eric mendapatkan banyak teman. Teman-temannya juga tidak mempersalahkan kehidupan Eric yang tanpa orangtua.
Saat itulah Eric merasa kehidupan yang kelam dulu kini telah berubah.Selesai menempuh jenjang pendidikan SMP nya, Eric mendapatkan beasiswa di Seoul Performing Art High School. Disana Eric juga mendapatkan banyak teman. Kehidupan Eric menjadi lebih baik.
Hingga papanya menghancurkan itu semua dan mengembalikannya ke kehidupan kelamnya.
Dan disaat itulah, Irene datang bagai cahaya yang sedikit demi sedikit mulai mengubah kehidupan kelamnya."Heh bengong aja, mikirin apa?"
Eric tersadar dari lamunannya dan tersenyum kecil melihat gadis yang ada di hadapannya ini.
"Mikirin kamu" Eric mengedipkan sebelah matanya.
Semburat merah di pipi putih Irene muncul ketika mendengar ucapan Eric.
"Apaan sih lu" Irene menundukan kepalanya.
"Gak usah nunduk, gue udah terlanjur liat lu blushing"
"Wehh dicariin nih orang berdua malah pacaran" ucap Stevan yang baru saja memasuki kantin dan menghampiri Eric dan Irene.
Mendengar ucapan Stevan yang cukup keras, bahkan sangat keras itu mengundang semua perhatian para murid terutama siswi mengarahkan pandangannya pada Eric dan Irene yang sedang duduk di pojok kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE
Teen FictionEric Prasetya Kenzo. Cowok ganteng dan keren yang sangat menyukai bernyanyi. Impiannya pun ingin menjadi penyanyi bukan penyanyi yang sekedar bernyanyi saja tetapi penyanyi yang bisa membuat lagu dan musik sendiri, dan menjadi produser musik. Tapi a...