Sorry(1)

31 7 6
                                    

Hey hey

Aku muncul lagi setelah sekian lama menghilang(?)

Oke, enjoy and happy reading :)

****

Suasana pagi hari ini di kelas sudah mulai ramai padahal waktu masih menunjukkan pukul 05.45. Yang artinya 45 menit lagi bel pelajaran pertama akan dimulai. Para murid sibuk kesana kemari membawa buku mencari contekan. Ya, mereka datang untuk menyalin pr sejarah yang membuat kepala pusing 7 hari 7 malam.

"Good Morning my friends," teriak Stevan yang baru memasuki kelas, "Wah gue telat lagi, jam segini udah pada dateng aja" Stevan dengan cepat mengambil buku dari tasnya. Ya, dia telat untuk nyontek.

"Ric, udah ngerjain?" Tanya Stevan.

Eric yang sedang memejamkan matanya dan mendengarkan lagu lewat earphonenya itu segera membuka matanya dan melepas earphonenya.

"Udah" lalu Eric memasang kembali earphonenya.

Mendengar 4 kata itu, senyuman manis terbit diwajah Stevan.

"Emm... boleh gak kalau gue..."

"Ambil aja di tas" potong Eric, ia pun berdiri berjalan keluar kelas.

"Mau kemana?"

"Toilet"

Stevan dengan secepat kilat segera mengambil buku Eric dan menyalin prnya.

"Weileh tumben lu udah dateng jam segini? Anak-anak yang lain juga" ucap Jessica yang baru datang dan menghampiri Stevan yang sedang sibuk. Sibuk menyalin pr.

"Sshhtt... jangan berisik ya gue lagi sibuk"

"Yeilah, sok banget lu sibuk nyontek juga"

"Kayak lu udah ngerjain aja"

"Udah dong. Emang kayak lu"

Dan seterusnya terjadilah perdebatan antara mereka. Tidak ada yang mau menghentikan aksi debat ini karena keduanya sama-sama keras kepala.

"Udah?" Tanya Eric yang baru saja kembali.

"Belom Ric, sabar ya," Stevan cengengesan, "Ini semua tuh garagara lu ngajak gue debat kan gue jadi keganggu nulisnya" omel Stevan pada Jessica.

"Gue?" Jessica membelalakkan matanya tak percaya, "Yang ada lu kali"

"Terserah" Stevan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Aduh Irene telat lagi" ucap Jessica yang baru saja membaca sebuah pesan di hpnya.

"Kok bisa?" Tanya Eric heran.

"Kesiangan" jawab Jessica pasti.

Tak lama bel pelajaran pertamapun dimulai. Murid-murid segera kembali ke tempat duduknya.

-------------------------SHE----------------------

"Pak ayo dong ijinin saya masuk" pinta Irene pada pak Suryo -satpam sekolah-

"Gak bisa. Kamu udah telat 10 menit" jawab pak Suryo tegas.

"Ayolah pak... saya kan mau menuntut ilmu masa dilarang sih" Irene terus memohon.

Ini semua karena ia keasyikan menonton film favoritnya hingga tengah malam dan jadilah ia kesiangan dan terlambat ke sekolah.

"Tidak bisa"

Irene benar-benar kesal sekarang. Ingin rasanya ia merontokkan kumis lebat pak Suryo karena tidak mengizinkannya untuk masuk.

Tiba-tiba bu Srik -guru bk- menghampiri pak Suryo dan Irene.

"Kenapa telat?" Tanya bu Srik to the point.

"Kesiangan" jawab Irene jujur.

"Jangan diulangi lagi. Sekarang cepat masuk"

Irene membelalakkan matanya, "Serius bu? Makasih bu, ibu emang paling baik deh gak kayak..." Irene melirik pak Suryo.

"Apa?" Tanya pak Suryo memberikan tatapan membunuh.

Irene bergidik ngeri dan dengan cepat segera berlari menuju kelasnya.

Sesampainya didepan pintu kelas, Irene merapihkan bajunya terlebih dahulu, rambutnya yang mulai berantakan ia sisir menggunakan jari-jarinya. Setelah dirasa sudah rapih. Irene mengetuk pintu kelasnya dan masuk kedalam.

"Irene Hani Joya. Jam berapa sekarang? Kenapa baru datang?" Tanya pak Rangga -guru sejarah- dengan suara yang sangat tegas.

"Ehm... saya telat pak, maaf" ucap Irene pelan. Nyalinya seketika ciut.

"Baik, karena ini baru pertama kali akan saya maafkan silahkan duduk"

Dengan cepat Irene mengangguk dan menuju mejanya.

"Oh iya, kumpulkan pr mu terlebih dahulu" ucap pak Rangga lagi.

Irene yang baru dua langkah berjalan, tubuhnya seketika mematung. Bisa ditebak bahwa ia tidak mengerjakan pr.

"Silahkan keluar jika kamu tidak mengerjakan"

Irene yang pasrah segera berjalan keluar menuju kelas. Ia tidak bisa melawan karena pak Rangga sangat sangat tegas dan paling tidak suka jika muridnya tidak mengerjakan tugasnya.

Murid-murid lain menatap iba kepergian Irene.

Irene yang sudah diluar kelas bingung harus berbuat apa. Tiba-tiba hp disaku rok nya bergetar. Ternyata sebuah pesan dari Eric.

Eric Prasetya K : Lu gapapa?

Irene Hani Joya : gapapa kok lagipula ini kan emang salah gue.

Eric Prasetya K : Trus lu dimana sekarang?

Irene Hani Joya : UKS mungkin, kayaknya gue butuh untuk melanjutkan tidur sebentar.

Irene lalu menaruh kembali hp nya dan membawa kakinya menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Irene segera membaringkan tubuhnya dan menutup matanya. Baru saja ia menutup matanya suara seseorang membuatnya terlonjak kaget, "Lu sakit?"

Irene membuka matanya untuk melihat siapa orang yang tiba-tiba bersuara itu dan membuatnya kaget, "Enggak"

"Trus?" Tanya orang itu kembali.

"Jadi cowok bawel banget deh. Gue tuh diusir dari kelas trus yaudah gue kesini buat tidur" jelas Irene gemas.

"Oh" cowok itu hanya manggut-manggut.

"Lu sendiri ngapain?" Tanya Irene.

"Mau ngambil obat"

Lalu keadaan menjadi hening seketika. Hingga Irene mengeluarkan suaranya, "Lu kelas berapa?"

"11 IPA 2"

"Gue..."

"Lu Irene kelas 11 IPS 1. Bener?" Potong cowok tersebut.

"Kok lu tau?" Heran Irene.

"Siapa sih disekolah ini yang gak kenal lu. Lu yang jago dance itu kan?"

"Ah gak gitu juga kali. Gue bukan bintang sekolah kok," Irene memberi jeda lalu melanjutkan kalimatnya, "Nama lu?"

"Gilang. Lengkapnya Gilang Putra"

"Okey. Walaupun lu tau gue, gue akan tetap memperkenalkan diri. Nama gue Irene, lengkapnya Irene Hani Joya" Irene mengulurkan tangannya.

Gilang tersenyum dan menjabat tangan Irene.

"Gue harus balik ke kelas dulu. See you again"

Ternyata gak seburuk yang gue kira tuh cowok. Batin Irene.

Lalu ia melanjutkan kembali tidurnya yang sempat tertunda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang