5. jalan hatiku

67 13 1
                                    

Aysel dan Aidan pun bertemu dengan gerombolan Meisya...
Tiba - tiba Meisya pun menyapa mereka berdua.

"Eh Aidan makin cakep aja nih lo"seru Meisya sambil mendekati Aidan.

"Ah elo sya, muji-muji gue mulu hha. Lagian ini kan pemberian yang mahakuasa jadi harus disyukuri"jawab Aidan.

"Tapi kalo jelek juga harus disyukuri?"tanya Meisya sambil melirik Aysel.

Hah? Maksud lo apaan bilang jelek liat-liat gue? . ucap aysel pada hatinya.

"... Yaa.... Apapun pemberian tuhan harus di ... Syuku..ri lah" jawab Aidan yang gagap karena menyadari maksud ucapan Meisya.

"Oh .. Lo udah bersyukur belom?" tiba-tiba tanya Meisya pada Aysel.

"Hah? Lo ngomong ama gue?" jawab Aysel.

"Haha emang lo ya dasar. Ga pernah bersyukur." kata Meisya.

"Sorry.! Cantik gue mahal. Dan hanya orang yang baik dan berkelas yang bisa liat cantik dan baiknya gue. BUKAN DI OBRAL MURAH.!" jawab Aysel dengan penekanan pada perkataannya.

"Heh! Maksud lo apah!!!!"

"Eh... Ehh udah udah.. Please sya. Jangan ngajak ribut donk lu. Gue duluan deh kalo gitu gue mau nyari tempat duduk dulu." jawab Aidan sambil menarik tangan Aysel dan berlalu.

Saat sudah menemukan tempat duduk, Aidan mengambilkan minum untuk Aysel.

"Ihh apaan sih. Emang tuh ya! Si nenek lampir. Ga bisa apa sehari aja. Mulutnya di kandangin." gerutu Aysel.

"Sabar aja dong yang. Jangan marah-marah nanti cantiknya ilang lagian juga nanti kamu jadi sama aja sama dia? Yakan." jawab Aidan.

Ini dia mungkin sifat asli para cowok/laki-laki.
Saat pacarnya marah sama cewek lain. Pasti si cowok itu gak pernah ngehakimin cewek yang nyakitin dia. Tapi malah ngasih gombalan gombalan buat ngelupain itu masalah. Gue gak salah kan?. Ucap Aysel pada hatinya.

"Kok kamu ngelamun? Udahlah ga usah dipikirin. Gak penting juga yang...."

"Enggak kok aku ga mikirin itu"

"Terus kamu mikirin apa hmm?"

"Emm.... Aku ke kamar mandi dulu ya Dan."

"Yaudah ayo..."

"Hah? Ayo kemana?"

"Aku anterin ke kamar mandi. Ya kali kamu butuh bantuan...?"

"Bantuan apah?? Ih dasar Aidan viktor"

"Jadi ga mau? Yakin?"

"Iya iya.... Udah ah tunggu sini dulu ya dan."

"Sip.."

Aysel pun berjalan menuju toilet. Saat ia ingin ke toilet ia melihat sepintas bayangan yang berlari. Berambut panjang. Seperti perempuan.

Hmm mungkin itu orang?

Aysel yang memang takut akan hal - hal tersebut langsung bergegas ke toilet.
Saat sekembalinya ia ke bangku yang ia duduki bersama Aidan tadi. Tiba - tiba Aidan menghilang.

Kemana nih si Aidan? Pipis juga kali ya? Apa ngambil makanan? Ah nanti juga balik.

Lalu Aysel pun duduk sambil menunggu Aidan yang datang. Tapi tak lama kemudian segerombolan cewek menghampiri Aysel.

"Hay!!!! AYSIIIII kok sendirian?" tanya kiran.

"Eh gue kira siapa... Lo semua jadi dateng? Mana pasangannya.?" tanya Aysel.

"Pasangan kita lagi ngumpul disebelah sana kayanya. Ya jadilah.... Walau sempet mikir buat ga dateng karena pasangan - pasangan kita ada acara lain. "Jawab Rana.

"Untung aja mereka gak jadi buat ke acara itu. Kalo gak. Bisa - bisa gue dikira jomblo di dunia nyata dan prom. Oh ya Aidan mana?" Tanya Sasha

"Gak tau nih tiba - tiba ngilang. Mungkin dia lagi ke toilet menurut gue.."jawab Aysel tak pasti.

"Mending kita kesana aja yuk. Liat anak - anak yang lain lagian juga bentar lagi band yang gue suka ada tuh. Temenin yuk *puppyeyes " melas Kiran pada mereka bertiga.

"Ia deh ia... Ayo" jawab sasha terpaksa.

Acara dimulai dengan lancar dan sangat meriah. Hampir bisa dipastikan ini merupakan promnight yang paling berkesan. Namun Aysel sedari tadi khawatir karena tidak melihat Aidan yang datang dan menunjukkan batang hidungnya. Aysel hanya berfikir bila Aidan berkumpul dengan teman -temannya karena Aysel pun pergi tanpa memberitahu.

Jarum jam berdenting ketika menunjukkan jam 11 malam. Acara yang paling ditunggu - tunggu. Ya, berdansa.
Namun Aysel tetap tidak menemukan Aidan. Ia mulai mencari Aidan kesekeliling sekolah hingga seluk beluknya. Tapi hasilnya nihil. Ia pun sudah mencari di parkiran, kelasnnya, toilet laki - laki namun tetap saja tidak ada. Aysel mulai khawatir. Ia memaksa otak dan fikirannya berfikir jernih. Namun ada sebuah kejanggalan yang menyelimuti fikiran Aysel sedari tadi. "GENG HEBOH" itu juga tidak terlihat dimanapun.

"Atau kah mereka pulang?" hanya itu sangkaan yang ada di fikirannya. Namun hati Aysel menolak untuk mempercayai fikirannya.

Memang saat cemas seseorang susah untuk menilai mana yang pasti atau tidak pasti. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa keduanya sama, sama sekali tidak berbeda.

Setelah Aysel bertanya pada teman - teman se Geng Aidan. Aidan pun rupanya sedari tadi tidak disana.
Sebenarnya dimana Aidan berada sekarang?

Ia lelah dan duduk di kursi kantin. Di sini memang tidak ada orang karena kantin memang tidak buka pada malam hari. Alasan yang sepele namun Aysel ingin sekali menuju ke tempat ini.
Hatinyalah yang menuntunnya datang kemari.

Sayup - sayup terdengar suara dari barisan pohon yang berjejer terkena angin dibelakang kantin hingga angin dingin itu bisa menembus koridor dan memasuki ruangan kantin. Sejuk sekaligus dingin, aysel yang berkeringat karena monda mandir dikeliling sekolah.

Ia langsung berdiri dari duduknya menuju taman ke belakang kantin. Perlahan namun pasti Aysel bisa mendengar seseorang seperti setengah berbisik. Aysel yang penasaran pun ingin segera mengetahui bisikan tersebut. Setelah keluar dari koridor samping kantin. Ia meliat ada sepasang makhluk tengah berdiri di dekat pohon besar itu.
Mereka seperti serius memperbincangkan sesuatu. Suasana yang minim cahaya dengan keadaan yang sepi membuat Aysel gugup dan tidak melanjutkan langkahnya.

Namun satu hal yang pasti. Lagi - lagi hatinya ingin sekali Aysel kesana. Dengan perasaan setengah takut dan setengah berani. Aysel pun pelan - pelan terus menyelinap dan bersembunyi di batang - batang pohon berdaun besar itu. Hingga jaraknya hanya beberapa belas meter ia mendengar suara seseorang

Dan..

Tadaa!!!! Hampir konflik nih. Apa yang terjadi ya? Sorry baru post.
⚠Akhir - akhir ini sibuk di kehidupan nyata hehe. Oh ya mau kasih tau kalau baca jangan lupa tinggalin jejak ya.
Okedeh bikin perjanjian.
Kalau vote nya ada sampai minimal 4⭐.
Bakal dilanjut deh...
Oke sipp selamat membaca kawan...

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang