7. bagian mu

65 8 1
                                    

Sakit dikepala Aidan makin menjadi di pagi harinya. Entah kenapa kepalanya sangat sakit?

Apa aku terlalu memikirkannya? Gumam Aidan

Hari ini Aidan memang kurang enak badan. Ia pun merasakannya. Namun ia tidak ingin terlihat lemah oleh orang lain. Hari ini ia ingin sekali pergi kesekolah. Seperti pungguk merindukan bulan. Ia ingin cepat-cepat menyelesaikan masalah ini dan memeluk Aysel. Pelukan yang erat. Hingga Aysel hanya bisa mencium aroma tubuh Aidan seorang.

Ia langsung bergegas kebawah setelah memakai baju dan merapihkan rambutnya.

"Dan, kamu mau masuk sekolah?" jawab mama Aidan sambil mengelus kepala anak kesayangannya itu.

"Iya mah. Harus masuk. Ada tugas penting hari ini." jawab Aidan berbohong.

"Yaudah kalau gitu nanti kalau udah gak tahan sakitnya, kamu izin aja pulang ya.. Minta di anter Defan." kata mama Aidan penuh cemas.

"Iya mah Aidan gak bakal kenapa-napa kok" jawabnya sambil tersenyum dan memakan nasi gorengnya. Ia sengaja memakannya agar mamanya tidak cemas. Padahal dalam perutnya ia merasa ingin sekali mual.

Setelah itu ia bergegas untuk datang menjemput Aysel.

Sesampainya dirumah Aysel. Lagi - lagi ia sudah tak dirumah. Alfath memberitahunya bila Aysel hari ini berangkat menggunakan bus angkutan kota. Aidan bergegas pamit dan melajukan motor sport putihnya itu. Namun sesampainya disana bus itu sudah berangkat sedari tadi. Karena sekarang jam 06:15 pasti bus akan datang 06:30.

"Kamu pergi sekolah pagi sekali sayang, apa kami sekarang ingin menghindar dari ku?" Ucap Aidan dalam hatinya.

Berfikiran seperti ini semakin membuat Aidan sakit di hatinya dan dikepalanya.

Akhirnya Aidan langsung berangkat kesekolahnya. Hampir saja ia tidak fokus. Ia hampir menambrak seseorang yang sedang menyebrang. Bahkan Aidan tidak melihat 3 lampu yang sedang berwarna merah itu.
Ia kembali memfokuskan diri ke jalanan.

Saat sesampainya di sekolah ia segera mencari Aysel di taman dekat parkiran. Namun tidak ada. Lalu ia mencari ke kantin, perpustakaan, toilet wanita. Ia mengulangi kejadian pagi kemarin. Namun nihil, Aysel tak ia temukan di mana pun.

Apa dia gak kesekolah hari ini? Atau Alfath boongin gue? Tapi itu tidak mungkin. Gumam Aidan.

Lalu Aidan kembali ke kelasnya. 5 menit lagi pelajaran akan dimulai.

Sumpah, kalau seperti ini keaadaannya, gue sangat menyesal atas kejadian malam itu. Ucapnya dalam batin.

-Flasback on-

Malam itu Aidan yang sedang duduk. Mendapatkan pesan singkat. Isinya adalah untuk menemui seseorang di belakang kantin. Ya, dia meisa. Karena meisa bilang ada hal yang ingin dia bicarakan penting.

Aidan pun pergi menyusul tempat yang Meisya katakan. Sesampainya Aidan ketempat yang ia tuju. Ternyata disana Meisya mengucapkan kata maaf. Sepertinya ia kali ini sangatlah tulus.

Ia meminta maaf atas apa yang sering ia lakukan pada Aidan terutama Aysel. Meisa pun berjanji pada Aidam untuk tidak mengganggu hubungannya lagi, namun dengan syarat. Aidan harus memeluknya sekali saja, sebagai salam perpisahan. Aidan pun menyetujuinya ia memeluk Meisya dan Meisya pun membalas pelukan itu namun tanpa mereka sadari. Ada seseorang yang tengah berdiri mengawasi mereka. Yang Aidan dengar seseorang itu berkata

Aidan kamu jahat!!!

Aidan langsung menengok ke sumber suara tersebut. Melihat Aysel yang sudah menangis, sambil menutupi bibirnya dengan tangannya.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang