8. rusak

78 9 2
                                    

Ia melihat motor sport hitam yang masuk ke dalam rumahnya itu.
Ya itu kak Alfath.

Sesampainya dirumah ia langsung ke dapur untuk meletakkan kotak berisi bolu buatan tante Rena, setelah itu ia menuju ke kamarnya. Hari itu rumahnya sangat sepi. Sepertinya Ayah dan mama Aysel sedang pergi. Saat di dalam kamar ia langsung melihat kak Alfath.

"Kak ayah sama mamah kemana?" tanya Aysel sembari meletakkan jaket, tas dan atribut sekolahnya.

"Ayah masih ada meeting di kantornya. Kalo mamah, tadi habis gue anter ke rumah Aidan" jawabnya sambil tiduran di kamar Aysel sembari memainkan handphone nya. Ya, Aysel dan kakaknya memang kadang sering tidur bareng, walau sebenarnya kamar mereka terpisah. Kata Alfath kamar Aysel sangatlah nyaman.

"Kerumah Aidan? Ngapain?" tanya Aysel cemas.

"Aidan tadi Pingsan disekolah. Masa lu gatau? Kan lu satu sekolah. Pacarnya lagi " cerucus Alfath

"Hari ini gue sama Verin,Sasha,Rana sengaja ngejauhin kelas sama kantin"

"Lah kenapa?"

"Tadinya si cuman gue yang gak mau ketemu Aidan dulu. Eh mereka bersikeras buat nemenin gue. Alhasil istirahat 1-2 , gue habisin di atap sekolah. Sambil liat-liat kebun kecil sekolah."

"Yaudah gih lebih baik lo nemuin dia. Tadi dia pucet banget. Kasian noh gara-gara lo. Anak orang pingsan."

"Iya - iya."

Akhirnya Aysel melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi ia mulai bingung, apakah dia harus memaafkan Aidan sekarang dan mendengar penjelasannya?

Dengan hati yang tenang iya pun meng-iyakan pikirannya itu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian ia segera turun ke bawah. Dengan memakai kaos putih polos yang dipadukan dengan sweater rajut crop lengan panjang dan jeans yang ujungnya sedikit ia gulung. Lalu flat shoes berwarna cream yang senada dengan sweaternya, ia siap untuk berangkat.

Tapi rasanya kurang lengkap jika ia tidak membawa makanan untuk Aidan. Setelah ia selesai berkutat di dapur untuk memasakkan makanan untuk Aidan, ia bergegas keluar rumah. Namun, ternyata mama Aysel telah pulang.

"Lho? Kamu mau kemana Ay? Tanya mama Aysel.

"Mau ke Aidan mah. Kan dia sakit"

"Kebetulan tadi mamanya lagi pergi sama ayahnya. Kamu temenin aja dirumah."

"Berdua maksudnya?"

"Lagian Aidan mana berani sih, ngapa-ngapain kamu. Kamu kan jago taekwondo?"

"Bukan begitu tapi..."

"Udah sono kasian Aidan sendirian"

Aysel pun tak bisa menolak perintah ibunya. Akhirnya Aysel pun menyetop taksi yang ada di hadapannya. Sebenernya rumah Aidan dan Aysel hanya beda beberapa Blok tapi karena ini sudah malam. Aysel pun tak ingin mengambil resiko.

Sesampainya di depan rumah Aidan , Aysel bingung.

Harus ya? Gue ketemu dia sekarang?. Gumam Aysel

Dengan memberanikan diri Aysel pun masuk ke rumah Aidan sambil mengucapkan salam. Namun ia teringat bahwa rumah Aidan sedang sepi. Jadi ia bergegas masuk dan berjalan menuju kamarnya. Kaki Aysel pun berjalan melewati anak tangga. Saat Aysel sudah di depan kamar Aidan ia segera membuka kenop pintunya.

Saat pintu terbuka ia terkaget..

Kaget sekali hingga bekal yang ia bawa untuk Aidan terjatuh. Dan membangunkan seseorang yang sedang tidur dengan nyamannya.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang