stupid harry

389 15 0
                                    

Melanie's POV

aku berpamitan pada liam untuk pulang karna hari sudah malam.

"bye" kataku sambil melambaikan tanganku padanya. taksi yang kutumpangi semakin menjauh dari rumahnya. tak lama kemudian, taksi yang kutumpangi sampai dirumah. aku melihat mobil harry yang sudah terparkir. kebahagian seketika menyelimuti tubuhku.

"harry, im home" teriakku senang sambil menutup pintu. namun, tak ada jawaban. aku memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya. aku tak salah, ia memang disana dengan seorang perempuan.

"aku dengar kau berpacaran dengan seorang pembantu?" kata perempuan tersebut.\

"what? yo-you mean melanie? taylor, aku tak mungkin memiliki pacar se-seorang pembantu. aku tak pernah me-menyukainya. dia hanya seorang pembantu" katanya terbata

DEG

ini pasti hanya mimpi. aku pasti tertidur didalam taksi. aku mencoba menyadarkan diriku dengan menyakiti diriku. mencubit pipiku dan lain-lain tapi hasilnya tetap sama. tubuhku seketika lemas dan aku serasa tak bernafas. aku mencoba untuk melangkah mundur. namun sepatu bodohku ini mengeluarkan suara.

"mel-melanie?" kata harry memandangku bersalah. jantungku serasa tak berdetak. aku mengambil langkah mundur dengan cepat. "ini tak seperti yang kaupikirkan, wait" katanya sambil mengejarku. aku membuka pintu keluar dan melihat sosok seorang laki-laki dewasa dengan jas mewah berdiri menatapku terkejut.

"me-melanie?"

"da-dad?" kataku terbata. laki-laki tua tersebut memelukku erat.

"Mr. Fabian?" kata harry tiba-tiba.  

"what are you doing here?" bentakku pada laki-laki tua tersebut dengan kejam sambil melepas pelukannya.

"im sorry melanie. im sorry"  sesalnya

"maafmu tak dapat memperbaiki keadaan" bentakku kasar. "apa salahku?" kataku terisak kepada harry dan laki-laki tersebut yang tak lain adalah ayahku.

"melanie i dont mean that" kata harry mencoba menjelaskan. tangisanku tak dapat kutahan lagi.

"shut up your mouth" kataku kejam pada harry. tuhan, bisakah kau menghapus momen ini dalam hidupku. aku tak dapat menghadapinya. "kalian semua sudah gila" sambungku sambil berlari keluar dengan tangisan keras dari mulutku, aku berlari tak karuan kemanapun bahkan ditengah jalan. hidupku hancur. ini semua salahku. 

Harry's POV

apa yang telah kulakukan padanya? aku sungguh kejam. dan selama ini ayahnya adalah orang yang sangat kukenal.

"shut up your mouth" bentakna kejam. "kalian semua sudah gila" sambungnya sambil berlari pergi membawa tangisannya yang sangat keras. apa yang telah kulakukan?. aku mengejarnya sekuat tenaga. aku benar-benar tak bermaksud untuk menyakitinya. 

"hey, wait. listen to me" kataku sambil terus berlari. aku berlari sekuat tenaga hingga aku meraih tangannya.

"what? aku harus mendengar apa darimu. semuanya sudah cukup" katanya terisak. aku melihat wajahnya dengan sayu. wajahnya begitu berantakan dan matanya sembab. 

"aku tak bermaksud menyakitimu. aku mengatakan itu karna,...

"karna kau hanya mempermainkanku. aku tahu harry dan selalu tahu. aku hanya seorang pembantu dan tak akan lebih dari itu. puas?" bentaknya keras

"i love you mel. aku mencintaimu apa adanya"

"kau berkata seperti itu karna kau tahu bahwa siapa ayahku sebenarnya." bentaknya

"no, aku mengatakan itu karna aku ha-hanya,;

"listen, kau tak perlu menjelaskan apapun. hidupku sudah hancur. dan kau? . aku benar-benar bodoh pernah mencitaimu"katanya mencoba berlari. aku meraih tangannya cepat mencegahnya untuk pergi. 

"aku tahu aku memang salah. tapi aku tak akan berhenti mencintaimu" kataku dramatis

"aku sudah tahu mengapa kau tak pulang sedari kemarin. kau berselingkuh dengannya" 

"tidak. i never cheating on you. you have to trust me"

"harry, WE FUCKING DONE. you better back with TAYLOR" bentaknya terisak sambil melepaskan genggamanku dan berlari meninggalkanku.

tuhan, apa yang sudah kaurencanakan. aku sangat bodoh. aku mengatakannya hanya karna aku malu pada taylor. aku telah menyia-nyiakan cintanya. kenapa aku sangat bodoh. sekarang semuanya sudah terjadi. aku hanya bisa menyesali semua ini.

true love ( harry styles fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang