Melanie's POV
dengan perlahan aku membuka mataku merasakan matahari menyinari wajahku dengan sinarnya yang sempurna. beberapa hari ini, aku tak pernah melewatkan saat pagiku karna aku telah berjanji akan selalu bangun pagi setiap harinya. aku sengaja untuk bangun sangat pagi untuk membangunkan harry. aku berjalan memasuki kamarnya dan melihatnya masih berbalut selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"lihatlah siapa yang tukang tidur" kataku sambil membuka selimutnya sedikit memperlihatkan wajah malaikatnya. "harry, wake up" teriakku ditelinganya.
"aku tak mau" tolaknya sambil menutup selimutnya dengan setengah tersadar.
"uhum, terbukti siapa yang tukang tidur" cengirku
"baiklah aku bangun" katanya sambil membuka selimut yang menyelimuti tubuh profesionalnya dan mencoba untuk duduk.
"oh god, harry pakai bajumu" kataku cenderung panik sambil menutup mukaku. melihatnya hanya menggunakan celana yang sangat-pendek tanpa atasan.
"aku seksi bukan?" katanya sambil membusungkan dadanya. aku bisa melihatnya melalui sela-sela jariku.
"pakai bajumu harry" kataku masih panik dengan mengayunkan tanganku diudara
"kau ini kenapa sih? ini wajar kan?" cengirnya.
"pakai bajumu atau ka,-
belum sempat aku melanjutkan kata-kataku harry menggendongku dan mendudukkanku dipangkuannya lalu mulai menggelitiku.
"harry stop" kataku sambil tertawa keras dan sesekali merintih karna gelinya.
"bagaimana jika aku tak mau" katanya sambil terus menggelitiki perutku. "aku akan berhenti jika kau memberiku hadiah selamat pagi"
"baiklah, apapun itu aku akan melakukannya" kataku dengan tawaku yang semakin keras.
"benarkah?" katanya senang berhenti menggelitiku. aku mengangguk pelan." pagi ini kau cantik sekali" sambungnya sambil memberiku ciuman singkat dibibirku. kalian tak akan bayangkan semerah apa tomat yang sedang ada pipiku. aku terdiam ditempatku dengan tatapan satu arah.
"kuharap tomat dipipimu itu adalah hadiah selamat pagi untukku" sambungnya mengagetkanku. oh god, that boy.
"kuharap kau tak lupa dengan bajumu." teriakku sambil terkikik. harry berjalan kembali memasuki kamar. aku hanya memejamkan mataku begitu ia kembali kedalam kamar. tiba-tiba sesuatu yang lembut mendarat dipipiku membuatku membuka mataku cepat. he kissing my cheeks. setelah sekian lama mencium pipiku, ia meninggalkanku tanpa sepatah katapun. pipiku semakin merah menjadi-jadi.
Harry's POV
aku berjalan meninggalkannya dengan pipinya yang memerah tomat. kalian tak kan bisa bayangkan betapa lucunya wajahnya. hari ini, aku harus kembali bekerja setelah sebulan take a break. sebenarnya aku ingin mengajak melanie tapi aku tak mau ia bertemu liam. i will get jealous. aku memutuskan untuk mandi karna pagi ini udara tak begitu dingin. seusai mandi, aku mengganti bajuku. kurasa melanie sedang membuatkanku sarapan. aku memakai T shirt abu-abu polos, jeans polo hitamku dan converse putih milikku.
"kau terlihat sangat rapi, kau akan kemana?" katanya saat aku baru saja keluar dari kamarku.
"kembali bekerja" kataku santai
"bolehkah aku ikut" mohonnya dengan puppy eye nya.
"untuk apa?"
"untuk menemanimu"
"baiklah" kataku dengan terpaksa.
"yey, thanks" katanya senang sambil mencium pipiku singkat. wonderful morning.