Melanie's POV
"hari sudah siang, bodoh." suara samar-samar ditelingaku mengejutkanku dari tidurku.
"bangunkan aku lain kali" kataku sambil membalikkan tubuhku.
"kapan kau akan bangun pagi?" teriaknya kencang. aku membuka mataku perlahan dan membalikkan tubuhku.
"aaaaa" teriakku. saat aku berbalik sebuah wajah tepat diatasku. sangat dekat dengan wajahku. aku mendorong wajahnya menjauh dan mendudukkan diriku dikasur.
"kau mengagetkanku bodoh" rengeknya
"sedang apa kau?" kataku khawatir
"tadi aku hanya berbicara didepan telingamu lalu kau berbalik dan mengeluarkan suara teriakan yang membuat telingaku sakit"
"uhm, sorry" sesalku
"doronganmu kuat sekali."
"kau ini ada-ada saja."
"dasar idiot" katanya santai sambil berjalan keluar kamarku.
"galak"
"penakut"
"manja"
"cengeng"
"kaki bau"
"tukang tidur"
"bodo amat" kataku sambil berjalan kekamar mandi.
Harry's POV
"bodo amat" katanya sambil berjalan menuju kamar mandi. aku memandangnya heran lalu berjalan menuruni tangga. aku memutuskan untuk menonton serial kartun favoritku sambil menunggunya membuatkanku sarapan. tak lama kemudian, sosoknya turun menggunakan T shirt putih dan celana selutut.
"kau ingin sarapan apa?"
"apa saja." jawabku.
"baiklah" katanya seraya pergi menuju dapur. aku kembali serius menonton kartun kesukaanku sambil menunggu sarapanku.
"breakfast time" teriaknya senang. aku berjalan cepat menuju meja makan dan duduk disalah satu kursinya. waffles, fried rice dan air mineral. aku dan melanie sarapan bersama dimeja makan. aku yang menyuruhnya makan bersamaku. kalian bisa mengira bahwa tak ada pembantu sepertinya. tapi ia memang orang yang seru dan periang. seusai makan, melanie merapikan semua peralatan makanan dan mencuci bekas piring dan gelas diwastafel. aku berjalan meninggalkannya menuju ruang fitnessku. dengan melingkarkan handuk dileherku aku memulai rutinitasku setiap harinya.
Melanie's POV
seusai merapikan dapur aku melakukan rutinitasku setiap harinya. aku mulai menyapu dari lantai satu hingga lantai dua tak lupa juga untuk mengepelnya. hingga siang hari, pekerjaanku telah kuselesaikan semua. aku memutuskan untuk membuat pie. karna sudah lama sekali aku tak membuatnya.
"hai koki jadi-jadian, kau mau membuat apa?" kata harry tiba-tiba.
"kau lagi, aku sedang membuat pie" kataku sambil mencampurkan beberapa bahan untuk pie ku
"interesting, can i help you?"
"of course" kataku datar. "kau oleskan mentega disemua bagian loyang itu" perintahku. harry mulai melakukan perintahku. ia mengoleskan mentega diloyang yang kupakai dengan hati-hati. aku menuangkan tepung terigu kedalam baskom.
"hey, tepungmu mengenai bajuku" kata harry sambil memegang bajunya yang tak sengaja terkena tumpahan tepung terigu.
"sorry, aku tak sengaja" kataku sambil membersihkan tumpahan tepung terigu dibajunya. ia hanya tertawa.