Melanie's POV
sore ini, semua pekerjaanku telaah selesai aku beristirahat sebentar sambil menonton tv.
"siapa suruh kau duduk disitu?"
"kau lagi, aku sedang malas berdebat denganmu. aku lelah" jawabku sambil memutar mataku
"kau boleh duduk disana jika kau mau menonton film denganku"
"kau tak salah? kenapa tak kau ajak teman-temanmu?"
"tapi harry and one direction sedang libur 1 bulan. mengerti?"
"bodoh amat"
"kalau kau tak mau, gajimu kupotong" ancamnya
"bisakah kau berkata selain itu? aku muak mendegarnya"
"kau mau atau tidak?" katanya bangga
"huh, baiklah" kataku sambil sedikit mengeluh. harry mengambil tumpukan DVD di lemari miliknya dan mulai membukanya satu persatu. setelah menemukan DVD pilihannya ia memasukkannya kedalam player. apapun film nya aku sangat malas melihatnya. tapi demi gajiku aku tak akan menyerah. harry berjalan mendekati jendela dan menutup tirainya.
"untuk apa kau menutupnya?"
"karna kita akan melihat film horor" katanya senang sambil duduk disampingku.
"what? film horor. kenapa kau tak bilang? " kataku sedikit terkejut
" kau takut ya. dasar penakut"
"dasar idiot, aku tidak mau menemanimu. lihat saja sendiri" kataku sambil berdiri
"lebih baik kau pikirkan dulu sebelumaku potong gajimu" katanya. spechless, aku menerimanya. aku mengambil bantal dan kuletakkan didepan wajahku. selama film diputar aku sama sekali tak membukanya hanya mendengar suara-suara yang menakutkan saja.
"ini tak menakutkan" kata harry sambil membuang bantalku entah kemana
"tak masalah, apa guna kedua tanganku" kataku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku. namun aku masih bisa melihatnya dari sela-sela jariku.
DUAR
suara kencang dan menakutkan terdengar diseluruh ruangan membuatku meloncat kaget. aku tak tahu dimana aku sekarang. aku hanya menyembuyikan wajahku dibelakang.. punggung?. aku menaikkan daguku dan melihat rambut keriting tepat diatasku. aku melangkah mundur dan melihat keadaan
"bahuku nyaman bukan?" katanya menyeringai sambil terkekeh keras.
"aku tak sengaja" kataku sembari duduk menjauh.
"awas dibelakangmu" katanya menakutiku. spontan, aku meloncat kearahya dan memeluk lengannya sangat erat seakan tak akan kulepaskan.
"apakah tadi itu hantu?" kataku ketakutan. ia mulai tertawa terbahak-terbahak." kau mengerjaiku ya" kataku kesal.
"benarkah?" katanya terkekeh. aku menarik rambutnya sedikit karna kesal dengan kelakuannya.
Harry's POV
"kau mengerjaiku ya?" katanya kesal
"benarkah? cengirku. ia menarik rambutku sedikit dengan kesal. wajahnya sangat dekat dengan wajahku. matanya mirip sekali seperti perempuan dipesta dansa itu. perempuan yang sangat spesial. aku masih tak bisa melupakannya. tapi ia meninggalkanku dipesta. hingga film berakhir, melanie masih duduk disampingku dan lebih dekat denganku. setiap aku melihatnya aku selalu teringat dengan gadis yang bersamaku dipesta dansa beberapa bulan yang lalu.
"woi, aku tak tahu tombol untuk mematikan player kotak hitam ini" katanya mengagetkanku. aku berjalan kearahnya dan membantunya mematikan player.