SANG MANTAN IS BACK

84 4 0
                                    

Perempuan itu tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan sempurna. Bibirnya dipoles dengan lipstik warna merah menyala. Gerakannya sangat anggun dan berkelas. Dia melewati ruangan kaca dimana Bulan sedang tertegun memandangnya lalu mengetuk pintu ruang CEO tanpa merasa perlu mampir ke ruang sekertaris.

Bulan sudah siap beranjak keluar ruangan untuk menanyakan maksud kedatangannya tapi perempuan itu sudah terlanjur membuka pintu dan menutupnya lagi.

Bulan terpaku di tempatnya.

Tiba-tiba seorang staf dari divisi marketing masuk ke ruang sekertaris dengan langkah terburu-buru. Raut wajahnya terlihat kesal.

"Dia masuk kesana?" telunjuk Monika mengarah ke ruangan Aska.

Nada suaranya terdengar gusar.

"Siapa?"

"Kau tidak tahu?"

Bulan menatapnya bingung. Monika mendecak dengan tidak sabar.

"Ada wanita di dalam sana?"

Bulan mengangguk.

"Bagaimana orangnya?"

"Cantik. Giginya bagus," jawab Bulan polos,"Kenapa? Kamu kenal?"

"Sudah kuduga! Ngapain sih dia kesini lagi!" gerutu Monika dipenuhi kecemburuan.

Bulan menelan ludah.

"Memangnya dia siapa?" tanya Bulan ingin tahu.

"Helen. Mantan pacar Pak Aska. Kudengar dia sudah menetap di Australia. Kenapa tiba-tiba ada disini?"

Oh, I see...

Bulan berusaha mengatur napas. Dadanya mulai bergemuruh. Aska sedang bersama mantannya di dalam sana dan ini sudah lebih dari lima menit!

"Apa mereka mau menjalin hubungan lagi ya?" gumam Monika. Wajahnya frustasi.

"Aku belum pernah melihatnya."

"Tentu saja, sudah setahun lebih mereka putus dan dia tidak pernah kemari lagi!"

"Kamu tahu sekali kehidupan Pak Aska?"

Monika salah tingkah.

"Ya....kami dulu pernah dekat," Monika tersipu.

Wajah Bulan menghangat.

"Kalian dulu pacaran?"

"Hampir! Kalau saja nenek sihir itu tidak mengacaukan semuanya!"

"Nenek sihir?"

Monika memutar bola matanya

"Maksudku Helen."

"Oh...." Bulan meringis, "Memangnya kenapa?"

"Keluarga Pak Aska lebih menyukainya daripada aku..."

"Dari mana kamu tahu kalau keluarganya tidak menyukaimu? Mereka bilang begitu padamu?"

Monika terkejut. Lalu menggelengkan kepalanya.

"Nggak sih! Aku hanya menduganya."

"Jadi kamu belum pernah bertemu dengan keluarga Pak Aska?"

"Belum."

Bulan merasa lega.

"Sedekat apa kalian dulu? Apa dia pernah..."

Bulan mengangkat alis matanya. Menggerakkan bola matanya. Sangat penasaran.

"Maksudmu?"

"Kalian pernah berciuman?"

MIDDLE EASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang