01

466 25 2
                                    

Hari ini merupakan hari enteng yang pernah Bella lalui. Karena ini hari enteng, jadi ia tidak perlu membawa - bawa buku tebal miliknya dan bolak - balik ke loker untuk memeriksa bahwa bukunya ilang atau enggak. Kini, Bella tersenyun lebar mengawali hari ini dikampusnya.

Bella Rizky yang sering dipanggil Bella ini mempunyai IQ rata-rata. Ia mempunyai tubuh tinggi, kurus, putih, selalu tampil simple dan apa adanya, menurutnya dirinya tidak ada yang spesial untuk ditunjukkan kepada dunia.

sesekali orang - orang yang melihatnya menatap bingung dan ada yang menyapanya. Ia membalas semua sapaan itu, namun untuk tatapan - tatapan yang agak menyeramkan tidak ia sangkut pautkan pada hari ini.

Berjalan dikoridor kampus dengan sendiri itu tidak enak. Karena, tidak ada pendamping yang pas agar tidak terlalu dilelucon kan pada orang-orang ini. Hmm... Bella melepaskan senyumannya dan kini berubah menjadi orang yang bingung.

"Siall... si Fifi belom dateng?"

Dengan celingak - celinguk mencari Fifi teman kampusnya yang selalu bareng kalo kemana-mana.

Fifi itu orangnya baik, manja, gak bandel tapi ngeselin, curang, tinggi, pinter ngibul, yaa pokoknya nih orang gak pernah serius tapi menyenangkan. Kalo sama dia dijamin deh.. langsung nyambung lo sama dia.

Bella berjalan ke kantin yang masih sepi. Ia duduk di salah satu bangku disana.

Bella melihat jam tangannya "Lebih 10 menit gue tinggal,"

1 menit...

2 menit...

3 menit...

4 menit...

5 menit...

"Lima menit lagi..."

1 menit...

2 menit...

3 menit...

4 menit...

"Lim--"

"Bell!!! Gua gak telat!"

Bella tersenyum tanpa ekspresi melihatnya ngos-ngosan. Fifi berdiri dan merangkulnya.

"Anak pintar. Bapak bangga sama kamu."

Bella melepas rangkulan Bella dan duduk di bangku. Menaik turunkan nafasnya dengan cepat.
"Ehh... gak usah cepet-cepet atur nafasnya. Pelan... tarik... buang... tarik... buang..."

"Ih!!! Malah dimainin!!" Ucapnya sambil memukul Bella. Namun Bella menghindar dan kembali menertawakan Fifi.

"Udah.. gue kan bercanda Fi. Dia mah gak bisa diajak kompromi"

"Bodo. Sebel sama Bella." Ucapnya sambil memalingkan wajahnya.

Bella duduk dihadapannya dengan cengiran khasnya untuk menggoda orang tertawa. Kali ini Fifi sepertinya tidak tergoda dengan cengirannya itu.

"Kok gak ketawa? Biasanya langsung ngakak."

"Gak! Udah kebal!"

"Duh ilehhh... sampe segitunya. Iya deh gue minta maaf."

Dengan wajah yang sudah merah. Bella menghela nafas dan bangkit dari tempat duduknya.

"Ayo jalan - jalan. Pagi-pagi gak usah kucel gitu mukanya. Jelek lu." Kata Bella yang sudah mendahului jalan kedepan. Fifi yang mendengar itu langsung bangkit dan mengejar Bella.

--------------

"Demi apa lo??!!"

Bella mendekap mulu Fifi "Shutt..!! Kenceng banget si kalo denger cogan dateng. Nih ya, gue cuma mau ngasih tau aja. Nanti kampus kita kedatengan mahasiswa dari luar.. yaa gue yakin si dia itu tukeran pelajar gitu." Kata Bella sambil melepas dekapannya. Dilihatnya Fifi yang masih terkejut mendengar mahasiswa yang akan datang ke kampus mereka ini.

"Dasar jomblo."

Fifi menatap kearahnya tajam. Dengan tatapan itu, Bella hanya memiringkan bibirnya dan memanggil Zikri yang sudah berada didepannya.

"Zik, ada yang baru? Apaan tuh?"

Zikri menoleh ke arahnya "Ini ada acara kemah gitu. Tapi cuma angkatan kita aja." ucapnya sambil memberi lembaran kertas. Bella mendapatinya.

"Aneh banget. Gue kira kemana gitu, eh ini mah kemah. Gak seru ah."

"Seru kali. Kapan lagi kita dikasih refreshing kayak gini? Nih gue kasih formulirnya. Kalo lo minat, isi tuh dan kasih ke Niko."

Elah.. gaya-gayaan lo. Refreshing segala.. batin Bella.

Bella memperhatikan lebaran kertas itu "Niko? Dia jadi apaan diacara ini?"

Zikri mengangkat kedua pundaknya "Entah. Kayaknya dia yang bertanggung jawab atas acara ini. Yaudah gue ke sana dulu." ucap Zikri sambil meninggalkan Bella. Bella hanya melambaikan tangan tanpa mengangkat wajahnya melihat punggungnya dari belakang.

"Apaan?? Tanggal 30?" teriaknya

"Apaan si Bell?"

Bella menoleh ke belakang. Ternyata Fifi yang udah berada di belakangnya kemudian berpidah ke sebelah kiri Bella. Melihat kertas yang di pegang Bella, ia langsung mengambilnya.

"Oh kemah.. gue sih udah basi berita ini."

Bella menyerkitkan jidatnya yang mengatakan tau-dari-mana-nih-bocah.

"Dari Devi. Tadi malem gue di bbm sama dia."

"Hm.. okelah."

Tiba - tiba Fifi memeluk setengah badan Bella dengan cepat. "Ngomong-ngomong mahasiswa yang mau kesini mana orangnya?"

Bella melepaskan dirinya dari pelukan Fifi "Ish.. apaan si lu. Mana gue tau orangnya. Kenal juga enggak."

Fifi memanyunkan bibirnya "Ih.. gue kira lo udah tau orangnya kayak gimana. Ah.. php banget!"

"Bodo ah. Lu mau kemana abis ini?"

"Em.. Lapangan basket yuk? Liat kang Arthan main basket." kata Fifi sambil memasang wajah ngarep.

"Okelah.. yuk"

____________________

Hallo!! Selamat datang dicerita gue. Thanks yang udah mau baca ini cerita!! Menerima saran dan kritikkan kok.

Oh iya kalo ada typo-typo-an langsung komen dibawah aja ya..! Oke.

Jangan lupa vote dan comment!! Happy reading guys..!!

My Life WonderfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang