12

121 8 2
                                    

Terlalu repot.

Itulah kata-kata yang ia ucapkan sedari tadi sambil melihat brosur tentang kemah yang akan dilaksanakan sebulan lagi.

Wajah kusam Bella makin menjadi-jadi setelah perdebatan antara ia dengan Niko. Ia menatap brosur yang berwarna hijau itu dengan tatapan malas.

Waktu kepepet. Baru ngabarin. Maksa. Muji. Giliran udah disetujui, ngandelin orang.

Sedih sih, tapi Bella harus bertanggung jawab untuk semua ini. Apapun hasilnya, ia sudah berusaha semaksimal mungkin.

Tok!! Tok!! Tok!!

Bella mengangkat wajahnya. "Masuk!!!"

Pintu kamar terbuka dengan dorongan dari orang diluar kamar. Fifi berjalan dengan tatapan bingung karena melihat wajah temannya itu yang kusam, kering, gak bersemangat sama sekali.

"Lo kenapa, Bell? Ada masalah sama Erthan?" Tanya Fifi sambil duduk di hadapannya di atas kasur.

"Gue bingung." Jawab Bella dengan lesu. Fifi melihat brosur itu dan langsung mengambil brosurnya ketangannya.

Fifi melihat itu dalam-dalam. Lalu, matanya membulat ketika melihat seluruh isi dari brosur tersebut.

"Lo ikutan, kemah? Bahahaha sejak kapan lo mau? Idih, entar di makan beruang disana." Celetuk Fifi.

"Mana ada beruang di hutan? Aneh, lo."

"Eh ada tau! Yang gak ada itu panda. Mangkanya baca di google."

Bella memutar bola matanya malas. "Terus gue harus gimana dong? Gue musti gimana dong? Apa yang harus gue lakukan, dong?"

Fifi menjauh, melirik Bella dengan tatapan--apa-sih?--.

"Gue tau lo pinter, gak usah bikin pertanyaan sampe tiga kali juga." Gerutu Fifi.

Fifi melihat brosur itu lagi. "Ini yang ikut dalam acara siapa aja? Maksud gue selain angkatan kita?"

"Anak pondok, juga, ikut. Hiks." Bella menunduk lemas karena mengeluarkan kata-kata itu. Hiks.

"Masih ada sebulan lagi, Bell. Masih ada waktu buat plin-plan." Ucap Fifi.

-----------

"Bell, weekend nih, jalan-jalan yuk!" Ajak Fifi.

Mereka berdua sedang berada di ruang keluarga. Karena isi rumah Bella cuma ada satu orang begitu juga Fifi, jadi mereka berasumsi seenak jidat mau ngapain juga. Tapi ada batasnya.

Bella yang duduk di sofa berwarna biru itu merubah posisinya menjadi tiduran dengan kaki diangkat di atas sofa. "Gue males keluar. Mau tidur. Badmood sama ni hari."

Fifi memanyunkan bibirnya. "Yah, lo mah gak seru, Bell. Ayolah! Temanilah gue hari ini aja."

"Full time?" Tanya Bella.

Fifi mengangguk. Kemudian ia raih remote tv di atas meja kaca yang ada di hadapannya. Lalau, ia ganti channel di tv berubah menjadi acara berita.

"Males. Gue mau tidur. Capek."

"Selamat siang saudar-saudara. Kali ini saya akan memberi informasi mengenai berita teraktual kami hari ini. Di Jalan Manis Madu Raya, terjadi kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan oleh motor yang melaju kencang berlawan arah dengan truk yang juga sedang melaju kencang untuk menyalip barisan jalanan. Pada kejadian ini, tidak ada korban tewas tetapi ada 3 orang luka parah pada seluruh badan tertama pada bagian kepala dan kaki. Seluruh korban langsung di larikan ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penolongan pertama. Dan setelah itu ..."

"Ada korban kecelakaan, Bell. Lo tau gak orangnya?" Tanya Fifi masih memperhatikan berita tersebut.

Bella menoleh ke arah Fifi dan berdecik. "Ck. Sejak kapan lo jadi suka berita? Biasanya juga nonton uttaran."

Tingg.... tung... ting...

Fifi berdeham kecil. Sambil bergumam, ia buka layar handphonenya. Lalu, ada pesan dari Arthan yang membuatnya langsung jatuh dari sofa milik Bella.

Duk!!!

"Hati-hati kali, neng." Cibir Bella sambil memperhatikan berita di tvnya.

"Sialan lo," Fifi melihat isi pesan tersebut. "Bel! Bel! Lo harus liat ini, Bell." Fifi langsung bangkit dan segera memberikan handphonenya kepada Bella.

Dengan kerutan di keningnya yang menandakan tanda tanya, Bella melihat isi pesan tersebut.

"Ck." Bella melihat ke arah tvnya lagi. "Beritanya udah ganti topik, rumah sakit, yuk!"

------

"Mbak kelantai 4, nanti mbak jalan sedikit dan cari kamar nomor 404, mohon untuk jangan berisik ya, mbak."

Mereka -Fifi dan Bella- langsung berlari menuju lift dan menekan tombol 4. Rasa takut dan khawatir melanda lubuk hati Bella. Karena apa yang tadi siang disiarkan lewat berita di tv tersebut, itu adalah Erthan yang menjadi korban kecelakaan itu. Gerutunya sambil mengetuk-ngetuk dinding lift karena lama.

Pintu terbuka. Buru-buru Bella keluar lebih dulu dan meninggalakan Fifi yang entah juga ikut lari atau tidak.

"Kamarnya banyak amat. 380.. 381.. 382.."

Bella beralih ke jalan sisi kiri. Dimana para kamar dari kamar nomor 390 terdapat di jalan sisi tersebut.

"Fi! Itu kak Arthan. Cepet kesini!"
Bella berlari menuju Arthan yang sedang menunggu di depan kamar nomor 404. Fifi yang berada dibelakang, terlihat ngos-ngosan dan menepuk punggung Bella dengan kencang.

"Sakit!! Fi!" Lirih Bella sambil memegangi punggung yang sehabis di pukul oleh Fifi.

"Salah elo juga, Bell. Main lari aja! Gue ditinggal di lift. Sialan lu!" Gerutunya sambil mengatur napasnya perlahan.

Bella memutar bola matanya malas. Lalu, ia beralih ke Arthan yang sedang duduk pasrah bersandar ke tembok rumah sakit.

"Kak, yang sabar ya? A-a-sebenarnya apa yang terjadi sama Erthan?" Tanya Bella.

Fifi beralih pandangan. Kini, ia sedang berhadapan dengan Arthan yang frustasi melihat adiknya itu.

"Ka-kakinya harus dioperasi."

"Hah!!!??" Teriak Bella dan Fifi saking kagetnya.

"Iya. Karena kecelakaan itu, hiks. Erthan musti di operasi dibagian kakinya." Ucap Arthan sambil me

Sontak, Bella tak percaya dengan semua pernyataan yang ia dengar dari Arthan. Rasanya semuanya adalah bohong belaka. Tapi kenapa rasanya nyes gitu ya?

"Than, kenapa enggak masuk kedalam?" Tanya seseorang perempuan yang kini sedang berjalan menghampiri Arthan setelah keluar dari kamar nomor 404.

____________________________________

Yuuhuu.. *usir debu* gue kembali nih! Ada yg kangen gak ya??? (Ngarep lu:-p) hahah.. sekarang, ada yang masih melek gak ya?? Krik.

Syudah lama syekalee gue gak update. Maaf yah? Gue tbtb keilangan ide dan karena ada suatu masalah yang menimpa, sebelumnya gue gak bisa ngelanjutin part ini deh. Maaf, maaf, maaf! Tapi sekarang udah bisa, yeayy!!

Yaudah lah ya basa-basinya. Oh iya kirik and saran and vote di kasih lah ya? Tulis ae di bawah sini (kolom komentar) gue nerima kok! Dengan senang hati:-)

Yowes lah.. happy long weekend buat yang gak UN!! Karena gue jugaa! Bye! Sampai jumpa di part berikutnya!

My Life WonderfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang