Happy reading, Guys!!
--------
Ditempat lain..
"Hm.. mau pesen apa Than? Biar gue pesenin sekalian,"
"Cemilan aja deh. Lagi gak nafsu makan yang berat-berat." Jawab Erthan.
"Elah.. gaya lu gak nafsu makan yang berat-berat. Bilang aja gak punya duit. Sini dah gue pinjemin dulu." Ucap Bella.
"Serius. Gue lagi gak pengen makan yang berat-berat. Udah si pesen tinggal pesen, eh... jangan lupa cemilan oke,"
"Iye."
Bella berjalan ke dalam kantin untuk memesan cemilan yang dipesan Erthan. Lalu pada saat sudah sampai disana, ia melihat satu orang dengan buntut-buntutnya yang tidak begitu asing baginya. Ia memicingkan matanya.
"Eh coy, entar futsal malem, oke?" Tanya Alex.
"Siap Lex, oh iya lo udah booking lapangannya belom?" Tanya salah satu diantara mereka. Alex mengangguk.
"Sip. Atur aja Lex. Lan, lu entar jemput gue ya? Gue males bawa motor," kata teman yang lainnya.
"Hmm.. iya dahh."
"Ini neng pesenannya."
Bruk.
"Eh, i-iya bu berapa bu jumlahnya?" Tanya Bella yang masih berfokus sama Alex d.k.k.
"30 ribu neng," Bella memberikan uang kepada bu kantin, dan langsung pergi dari situ.
"Lama amat Bell?beli apa aja lu?"
Bella menaruh makanannya di atas meja."Lu kenapa Bell?"
"Ada Alex. Di sana," Tunjuk Bella ke arah Alex berada.
Erthan mengikuti arah telunjuk Bella. Lalu ia mengangguk mengerti dan membuka salah satu makanan yang sudah dibeli oleh Bella..
"Kenapa diem si? Makan lah.. lu takut sama Alex?" Tanya Erthan sambil menyuapi ciki ke mulutnya.
"Gak. Ngapain gue takut. Tapi yang gue heranin sama dia itu, kenapa pihak kampus kaga ngeluarin dia? Kan dia kayak gitu. Udah keq berandalan kampus."
Erthan tersedak mendengar ucapan Bella barusan.
"Ngapa lu?"
"Enggak. Bell, nih ya gue kasih tau jaman sekarang tuh gak ada yang kayak gitu. Apalagi kuliah. Emang kita masih pelajar? Kita mahasiswa kali."
"Ya tapi kan--"
"Nih ya gue kasih tau lagi. Mana mungkin pihak kampus ngeluarin dia? Toh.. dia kan yang nyumbang dana kampus ini lagi pula Katanya dia juga pinter lho disini." Ucap Erthan dnegan menekan kata Katanya.
"Kata siapa lu?"
"Arthan."
"Kapan bilang?"
"Kepo."
"Dih."
"Yee kepo amat si. Udah tuh makan cemilan lu, entar dia nangis kaga di respon sama sekali."
Bella mengambil satu ciki di atas meja. "Emang ciki, beras? Kek bocah lo."
----------
Kenapa harus ketemu lagi?
Kan waktu itu dia udah pindah ke Lampung.
Kenapa ketemunya pas gue udah mulai membuka hati gue?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Wonderful
Fiksi RemajaKisah dua cewek yang jomblo dan dengan dua cowok yang populer. Mereka belajar di Universitas Harapan Bangsa. Mereka adalah Erthan si Cuek tapi penyayang, Bella si masa bodo tapi ribet, Fifi si pecinta cogan lewat tapi selalu bahagia, dan Ferdi si pe...