03

125 19 0
                                    

"Lo tinggal dimana?" tanya Erthan.

"Di komplek ini. Blok D nomor 5."

Ia meringis kesakitan. Erthan yang berada didekatnya pun khawatir. "Masih sakit ya? Mau gue antar pulang?" ajak Erthan.

Dia menggeleng cepat "Gak usah. Gue bisa sendiri."

"Udah yuk berdiri. Gue bantu lo ke rumah lo."

Dengan perlahan, Erthan membatunya berdiri. Saat mereka berdua berdiri, ada yang menghampirinya.

"Pake motor ini. Jangan sampe lukanya makin parah."

Erthan tersenyum puas mendengarnya yang sudah berada dihadapannya ini. Erthan membantunya naik ke atas motor. Erthan duduk di depan.

"Thanks Than. Gue harus bales budi nih ama lu. Gue tinggal dulu ya!" ucap Erthan.

"Ya. Jaga baik-baik tuh anak orang. Jangan jatoh pas lagi ngendarain."

"Sip. Gue berangkat!"

------

"Rumah lo ini?" tanya Erthan sambil melihat rumah yang sudah berada di depannya.

Ia turun dari motornya. "Iya. Mau masuk dulu gak?"

Erthan menggeleng pelan.

Ia tersenyum padanya "Thanks ya."

Erthan tersenyum kembali "Kalo gitu gue balik dulu ya, bye!"

Erthan menyalakan mesin motornya dan mulai berjalan menuju rumah.

Sampai dirumah, Erthan langsung duduk disofa yang kebetulan juga sudah ada Arthan disana.

"Gimana dia?"

"Apanya?"

"Ish.. itu loh dia bisa jalan gak?"

Erthan meminum air sirup yang ada di meja "Bisa lah. Cuma kayak gitu doang."

"Lagian si, mangkanya kalo abang bilangin itu dengerin." Ucapnya sambil menjitak kepala Erthan kencang.

Erthan meringis kesakitan. "Yaelah.. namanya juga baru sampe di Indonesia. Kan rindu-rindu gimana gitu sama lingkungan sini."

"Tau ah. Sono mandi. Bau lu!"

"Lu udah?"

"Udeh."

"I-iya.. gue mandi."

--------

Malamnya, Bella berdiam diri di kamarnya. Menatap meja belajarnya dengan tatapan kosong. Dengan terlentang, ia masih menatap meja belajarnya dengan tatapan kosong.

Tok!! Tok!!

Bella menerjapkan matanya. Kemudian menatap pintu kamarnya yang baru saja ada yang mengetuk.

"Masuk!!!!" Teriaknya.

Pintu perlahan memaju kebelakang. Dilihatnya seseorang cewek yang memakai tas.

"L-lo? Ngapain ke sini?"

Dia menghampiri Bella dan duduk disebelahnya. "Gue nginep disini. Tiga hari. Emak gue yang minta gue nginep disini."

Bella mengerucutkan dahinya "Nginep? Emang keluarga lo kemana?"

"Keluar kota urusan kantor. Lama banget ya?"

"Ye.. lama mah sebulan." ucap Bella.

"Oh.. jadi lo mau gue nginep disini sampe sebulan?" tanya Fifi.

"Jangankan sebulan, tiga hari aja gue udah kepaksa."

Fifi memukul kaki Bella Yang kebetulan bekas tadi jatuh di danau.

"Adawww!! Sakit Fi." Teriak Bella.

Fifi dengan sigap terkejut karena tidak tahu "Eh.. so-sorry Bell. Gue gak tau. Emang kenapa sama kaki lo?" ucapnya sambil membuka celana panjang milik Bella.

"Astagfirullah.. lo kenapa si Bell sampe bonyok begini?"

"Elah.. lebay lu. Ini mah gak parah yang kayak lu bilang kali."

Sepertinya Fifi ingin melihat detail sisi luka yang didapati Bella itu. Sehingga ia tampak melipatkan bagian dahinya.

"Gak usah kayak gitu ngeliatin luka gue. mau lu?"

"Dih. Paan? Makasih deh ya, gue udah kapok main kayak bocah kayak lo."

"Ngeles aja kayak kucing. Bilang aja lo mau liat luka gue lebih detail."

"Ora. Gak mau gue!!"

Bella melihat sekelilingnya tak ada yang berbeda sejak kehadiran Fifi di kamarnya ini. Bella menoleh kearahnya yang sudah tiduran di sebelahnya.

"Koper lu mana? Lu gak bawa baju kesini?"

"Ada di depan pintu kamar ini. Ta--" ucapnya terhenti seketika. Bella yang menyadari itu, menoleh kearahnya.

Bella menghembus nafas kasar "Yeuh.. malah molor ini anak. Nyusahin dasar."

Dengan malas, Bella beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar kamar. Dilihatnya satu koper besar berwarna merah dengan posisi ke atas. Bella mengambil koper itu dan membawanya ke dalam kamarnya.

Ditaruh di sebelah meja belajar dan ia kembali tiduran diatas kasurnya. Melihat Fifi yang sudah tidur membuatnya bosan.

"Gue gelar kasur aja deh."

-------

Ciatt!! Gue update setelah melihat pertandingan panas.. sorry baru update sekarang..

Jangan lupa vote and commentnya!! Happy reading guys..!!

08-02-16

My Life WonderfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang