06

126 12 0
                                    

Dikelasnya, Bella sedang membereskan buku-bukunya yang banyak. Karena lama, sampai-sampai Fifi menghampirinya dengan membawa tas kecil ditangannya.

"Lama banget si!" ucap nya.

Bella mengabaikan perkataan Fifi. Ia sudah selesai dengan buku-bukunya, Bella bangkit dari kursinya.

"Kenapa si lo?" tanya Bella agak judes.

"Gue laper kali. Nunggu lo itu sejam tau ga?!"

Bella berjalan mendahului Fifi "Biasa aja kali. Gue yang biasa nunggu lo sampe berjam-jam aja gak kayak gitu." ucapnya

Tanpa ia sadari, dibelakangnya, Fifi mendegus kesal dengan ucapannya yang seakan-akan Fifi lah yang salah di permasalahan ini. Karena berjalan pelan, sehingga Bella menyadari keberadaan Fifi.

"Lo kesel sama gue? Oke. Ntar lo pulang sendiri." Ucapnya cuek tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.

Fifi yang mendengar itu langsung mengejar dan menyamai posisi berjalannya.

"Aih.. jangan ngambek dong Bell. gue janji deh gak bakalan kayak gitu lagi." Ucap Fifi yang langsung mengangkat jari kelingkingnya di depan wajah Bella.

Dengan gampangnya ia malah menurunkan jari kelingking Fifi itu yang berhasil membuat Fifi semakin memohon maaf kepadanya.

"Elah.. gue bercanda kali. Lagi pula nanti gue ada kelas musik jam 4 an. Jadi lo balik sendiri okey?"

"Yah.. satu jam lagi dong. Untungnya gue gak ada kelas lagi abis ini." ucapnya girang.

"Yaudah gue saranin mending lo pulang sendiri. Dan gue juga nanti bakalan sendiri." ucap Bella menjelaskan. Fifi mengangguk mengerti dan menaruh tangannya di depan Bella sebagai tanda mana-duit-nya?

"Emang lo gak dapet duit dari orang tua lo?"

"Dapet lah.. tapi kan ngirit Bell. Anggep aja ini patungan kita berdua. Gue sepuluh ribu dan lo dua puluh ribu. Adil kan?"

Tanpa basa-basi Bella menjitak kepala Fifi dengan tenaga. Gak peduli ia nangis kek atau ngadu kek atau jerit-jerit kesakitan. Bodo amat..

"Sakit kali.." lirih Fifi.

"Bodo amat!! Lagian lu itu kalo mau ngebodohin orang pilih-pilih. Mentang-mentang gue orangnya kadang gak nyambung, tapi gue gak bisa di bodo-bodohin apalagi ama elu. Udah nih gue kasih sepuluh aja. Nambah gak gue kasih lu." Bella memberikan selembaran uang sepuluh ribu dari saku celananya dan Fifi terlihat bahagia mendapatkan uang itu.

"Thanks. Makin kurus aja lo kalo kayak gini." ucapnya yang bisa di pertanyakan ini maksudnya muji atau ngeledek minta di bayarin terus? Dasar.

"Urusan duit langsung ceria lu."

---------

Di koridor, Bella berjalan sendirian tanpa ditemani temannya itu. Kalo bukan Fifi siapa lagi?

Ia berjalan menuju lokernya yang tidak jauh dari lapangan basket. sampai di lokernya, ia membuka kunci pinnya dan membuka pintu lokernya itu.

Ia menaruh buku-bukunya kemudian Ia menutup lokernya dan membalikkan badannya.

"Dar!!!"

"Astagfirullah..!" Teriaknya kaget karena melihat cowok yang sudah ada dibelakangnya.

"Wahahah.. maaf ya, aku ngagetin kamu." ucapnya.

"Ih.. kak Arthan ngapain si ada di sini? Kalo ketahuan kak Sheilla gimana? Aku yang berabe kan?" ucapnya dengan pertanyaan yang beruntun. Arthan hanya menggeleng pelan dan tersenyum.

"Enggak kok. Kak Sheilla kan lagi praktek di laboratorium sama Erthan. Kamu kenal dia kan?"

Bella mengangguk. Kemudian raut muka nya berubah menjadi bingung "Maaf, kakak kenal Erthan dari mana? Kok aku gak pernah liat kakak sama Erthan ketemu? Dan.. ah pokoknya itu deh." Bella kemudian berjalan bersama Arthan, entah kemana tujuan mereka berjalan tapi Bella merasa aman bersamanya. Berasa jalan sama kakak cowok yang di gemari oleh banyk orang.

"Hahha... kamu aja yang gak tau. Kan Erthan baru aja sampe di Indonesia. Oh iya, kamu tadi abis masuk kelas?" Tanya Arthan sambil melihat sepotong wajah Bella.

"Iya. Abis kelas musik. Tadi baru aja naro buku-buku lagu yang besok aku bakalan presentasi soalnya. Kalo kak Arthan kok gak latihan basket? Biasanya jam segini lagi tanding sama temen-temen kak Arthan."

Arthan tertawa pelan "Oh.. jadi selama ini kamu nonton aku terus ya? Haha bagus deh.. soalnya aku jarang ada yang nontonin. Kalo kak Sheilla kan sering praktek yaudah deh gak ada yang nontonin."

"Masa?? Bukannya kak Arthan banyak fansnya ya? Secara kak Arthan kan cogan di kampus ini." Bella menjinjit dan mendekati telinga kak Arthan "Hati-hati kak banyak banget yang ngicer kak Arthan. yaa aku sih cuma bilang aja, jangan ke pancing sama rayuan mereka kak."

Arthan menatap Bella dengan tatapan menantang "Jangan-jangan kamu lagi yang ngincer aku? Ya kan yakan??"

Seketika Bella menunduk malu dengan Arthan. Sedangkan Arthan tertawa puas melihat tingkah Bella yang seperti itu.

"Hahah gak apa apa kok. Aku seneng lho bisa deket sama yang suka ngincerin aku. Hehhe..."

ucapnya terpotong karena mereka berdua bertemu dengan ruangan yang disitu sudah ada Erthan dan Sheilla --pacar kak Arthan.

"Kalian ngapain berduaan?" Tanya Erthan dan Sheilla barengan.

Karena ditanya seperti itu dan merasa panik, Bella terkejut dan hanya diam tanpa bisa berkata. Disisi lain, Arthan malah berjalan menghampiri Sheilla.

"Jalan-jalan kok. Tadi ketemu di loker kampus noh. Dia lagi sendirian dan aku juga lagi sendiri tadi. Karena lagi boring-boringnya ajak aja dia jalan-jalan. Eh berhenti jalan-jalannya disini." jelas Arthan berdiri di sebelah Sheilla

"Hm.. kalian gak ngapa-ngapain kan?" Tanya Sheilla dengan tatapan tajam mengarah ke Bella. Semakin menambah rasa panik yang sudah merasuki tubuhnya.

"Enggak kok. Cuma ngobrol-ngobrol aja. Biar makin deket aja gitu." ucap Arthan dengan entengnya.

Sheilla mengangguk mengerti ucapan Arthan.

Haahh... untung ada kak Arthan yang bisa ngejelasin ke pacarnya yang super cemburuan itu. Haah.. lega. Batin Bella.

Tanpa disadar, Erthan memegang pundak kanan Bella. Dan menatapnya. "Lo belom pulang?" Kini Erthan lah yang menjadi orang kepo setelah Sheilla.

"Abis kelas musik. Ini mau pulang, karena tadi ketemu kak Arthan gue temenin aja di--" ucap Bella terpotong karena tangannya sudah ditarik oleh Erthan.

"Ikut gue."

Tarik tangan gue Than tarik! Sakit bego!

----------

fuh fuh fuh :'v debu-debu bertebaran dimana-mana.

Heheh sorry ya, gue baru nongol disini. Kira-kira ada yg respon gak ya? (Gak ada!) Wohoho..

Thanks buat yg udh ngevote. Plis deh.. jangan jadi silent readers:( gue butuh komentar dari kalian...

Happy reading Guys!!

My Life WonderfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang