Ketahuilah ada hati yang teriris saat melihatmu pergi dengannya. Ketahuilah, cinta tak selamanya semenyenangkan yang kau kira. Ketahuilah, ada hati yang diam-diam memerhatikanmu walau ia hanya sebagai angin yang berlalu bagimu.
♣♧
Yerin tersenyum tiada henti. Seperti orang bodoh yang baru belajar membaca. Sesenang itu.
"Astaga! Sunbae tampan!" Pekiknya histeris. Ia mengulum senyum lalu meletakkan permen lolipop di loker seseorang yang bernuansa biru tua itu.
Ia berlari kecil menuju kelasnya.
Bruk!!
Astaga. Ceroboh sekali.
"Aku minta maaf, aku tidak sengaja," ujarnya berkali-kali lelaki itu mengulum senyum.
"Jadi kau yang selama ini menempelkan permen itu dilokerku?" Ia tersentak kaget. Membelakkan matanya. Melihat ke arah seseorang yang ditabraknya.
Astaga! Sunbae!
"Ah, aku...ini aku.." ia kehabisan akal sebelum akhirnya melihat Wonwoo berjalan ke koridor tangga.
"Wonwoo~ya! Wonwoo~ya!" Panggilnya. Lelaki itu menoleh lalu menaikkan kedua alisnya. Oh sungguh. Ia malas berurusan dengan gadis itu.
"Apa?" Tanyanya kasar. Ia melihat ke arah S.Coups disana.
"Anyeong Sunbae," sapanya. Yerin mengedipkan matanya berkali-kali.
"Matamu kenapa? Kelilipan?" Tanyanya polos. Gadis itu mengerang kesal.
"Itu lolipop yang kau titipkan padaku kan? Kemarin juga kau menyuruhku meletakkan lolipop itu agar Sunbae membiarkan ikut band dengannya, yakan?" Kaki Wonwoo diinjaknya.
"Apa maksudmu bodoh?"
"Kau hanya tinggal bilang ya, saja sipit." Bisiknya.
"Ah, ne Sunbae, aku menitipkan itu padanya kemarin." S.coups hanya mengangguk lalu mengulum senyumnya.
"Kau tidak menyukaiku kan?" Tanya S.Coups. Wonwoo bergidik.
"Jangan salah paham dulu Sunbae..aku hanya--"
"Aku hanya bercanda, santai saja," ujarnya. Wonwoo mengeluarkan cengirannya.
"Kami deluan Sunbae," Scoups mengangguk lalu kembali ke lokernya.
"Gamsahamnida Wonwoo~ya! Chua! Chua!" Ujar gadis itu. Membuat Joshua menaikkan alisnya tak mengerti.
"Yang tadi itu apa?" Tanyanya. Yerin menggigit bibirnya.
"Aku suka pada Sunbae!" Bisiknya.
Deg.
"Suka padanya?" Tanya Wonwoo. Yerin mengangguk. Lalu bercerita banyak tentang Sunbae itu.
"Apa tampannya sunbae bodohmu itu." Gumamnya. Yerin memukul lengannya.
"Bukan karena tampan. Dia baik pada semua orang!" Ujarnya. Wonwoo mendengus. Saat mendengar Yerin senang karena Scoups, rasanya ada yang aneh. Seperti ingin marah saja.
Wonwoo meninggalkan gadis itu.
"Kau teman yang jahat." Cibirnya. Wonwoo menghentikan langkahnya.
"Teman kau bilang?" Ujarnya.
"Itu takkan pernah terjadi." Ia melangkah pergi. Meninggalka Yerin disana.
"Wonwoo kenapa?" Tanya Yerin mengejarnya. Wonwoo mengedikkan bahunya.
"Pergilah. Jangan mendekat, kau membuatku muak," Ujarnya. Yerin mengedipkan matanya berkali-kali. Wonwoo aneh.
♣♧
Wonwoo melempar beberapa batu ke arah danau. Berkali-kali. Seperti orang bodoh saja.
"Tapi kalau dipikir-pikir, kau suka padanya kan?"
Cih. Melihat wajah gadis itu saja rasanya seperti ingin muntah.
Suka? Cih. Yang benar saja. Mana mungkin ia menyukai musuh bebuyutannya itu.
Itu takkan pernah terjadi.
Takkan pernah.
"Aku pasti gila menyukainya.."
"Tidak mungkin." Gumamnya. Ia menggeleng frustasi.
"Kau teman yang jahat."
"Sejak kapan aku jadi temannya?" Ia berdecih. Menghela nafas kasar.
Sebenarnya kenapa ini?
♣♧
"Kau lihat Wonwoo tidak??" Tanya Yerin berkali-kali pada temannya.
"Kau kenapa sibuk sekali mencarinya?" Tanya Dokyeom. Gadis itu menggigit bibirnya.
"Sepertinya ia marah padaku, bagaimana ini?" Gumamnya. Dokyeom menatapnya datar.
"Biasanya kalau marah, dia ke danau," ujar Dokyeom. Gadis itu memekik girang.
"Terima kasih Dokyeom!" Ia berlari cepat ke lantai bawah.
Perasaannya tak enak. Sepertinya Wonwoo marah. Tapi kenapa? Apa karena ia cerita tentang Sunbae? Tapi rasanya tak mungkin. Masa iya dia marah karena itu?
Ia mengedarkan pandangannya ke arah danau. Kemana Wonwoo? Aish. Kenapa ia jadi sefrustasi ini mencari anak itu?
"Wonwoo~ya! Dimana kau?" Teriaknya. Di danau tidak ada siapa-siapa. Gadis itu menatap air danau yang memantulkan wajahnya.
"Wonwoo.. kau marah ya?" Gumamnya lagi. Ia berjongkok. Melempar batu-batuan disana.
Gadis itu berdiri lalu berjalan menusuri tepi danau. Wonwoo dimana?
Karena terlalu bodoh untuk mencari, gadis itu terpeleset lumut disekitar danau.
Matanya terpejam menunggu badan yang yang tak seimbang jatuh.
Tiba-tiba seseorang menarik tubuhnya. Ia membuka matanya.
Wonwoo!
"Ya, apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya datar. Gadis itu bangkit dari pelukannya.
"Wonwoo~ya! Kau kemana saja?" Tanyanya khawatir.
"Jadi kau mencariku sampai kesini?" Ujarnya mengabaikan pertanyaan Yerin. Yerin mengerucut bibirnya.
"Aku khawatir. Saat kembali ke kelas, aku tak melihatmu. Aku ingat waktu kau membentakku. Jadi kesimpulannya aku khawatir kau marah padaku.
"Khawatir?" Yerin mengangguk. Ia menepuk pundak lelaki itu.
"Maaf ya kalau kata-kataku menyinggungmu," ujarnya. Wonwoo merasakan degup jantung.
"Aku tidak tahu kau benar-benar marah. Tadinya kukira kau bercanda," ujarnya. Wonwoo berdehem sejenak.
"Sudahlah lupakan." Ucapnya meninggalkan gadis itu.
"Wonwoo~ya! Ayo pulang bersama!" Ajaknya. Wonwoo mendengus.
"Ayolah! Sesama teman harus saling kompak!"
"Tidak."
"Wonwoo! Kau jahat sekali!"
"Baiklah," Yerin tersenyum senang. Ntah apapun arti senyuman itu, tapi kali ini ada sesuatu yang membuat Wonwoo nyaman didekatnya. Didekat gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/60920396-288-k500508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Enemy
FanfictionJangan melihatku. Kau hanya membuatku terjatuh dilubang yang sama. Kembali padaku, walau kau membenciku diwaktu yang sama.