7.

493 55 0
                                    

   Cinta memang begitu, kadang pahit saat kau merasakannya. Melihatnya tiba-tiba menjauh karena perasaanmu.

   Cih. Puisi bodoh apalagi ini? Apa semua orang disekitarnya sudah menjadi mendramatiskan suatu hal?

   Mingyu menatap Wonwoo datar. Wonwoo berubah. Ntah karena apa. Masalah pentingnya adalah Wonwoo yang berubah.

   Lelaki bodoh ini lebih menjadi pendiam dan cenderung tak peduli sekitar. Ntah mungkin karena Yerin atau yang lainnya. Yang jelas Mingyu tak suka dengan keadaan lelaki ini.

   Terakhir kali lelaki ini begini karena suatu masalah besar, membuat Mingyu hanya orang yang bisa mengerti dirinya.

   Dan kejadian Wonwoo dingin ini kembali terulang lagi. Mingyu terus terang tidak mengerti apa ini. Apa benar-benar karena Yerin? Tapi apa masalahnya?

   "Kau benar-benar tak ingin cerita?" Tanya Mingyu. Wonwoo menautkan alisnya. Ia menggeleng.

    "Cerita apa? Kau kira aku penulis?"

Mengalihkan pembicaraan. Pandai sekali.

     "Wonwoo berhentilah begini. Cukup sekali kau begini dan jangan begini lagi. Kumohon." Ujar Mingyu. Lelaki itu tertawa hambar.

    "Apa yang salah? Aku tak merasa ada yang salah padaku." Ujarnya. Dengan sikap yang sama. Dingin.

    "Wonwoo ayolah.." Wonwoo mengabaikan Mingyu yang memintanya terus menerus. 

    Ia berjalan menuju kelasnya menemukan Yerin yang sedang bercanda dengan Eunha dan beberapa temannya. Percakapan mereka terhenti saat Wonwoo datang ke arah meja Yerin. Lebih tepatnya mejanya.

    "Lanjutkan saja, aku hanya akan mengambil ini," ia menunjukkan earphonennya lalu berjalan tanpa menoleh ke arah Yerin sekalipun.

    "Lucu melihat kalian seperti ini." Ujar Eunha. Gadis itu tersenyum kecil.

    "Lucu apanya? Bukannya bagus jika begini?" Eunha menggeleng tak setuju.

    "Aku merasa kalian seperti menjauh." Ujar Eunha. Shinbi mengulum senyum.

    "Hm? Wonwoo jadi lebih dingin begitu akhir-akhir ini," komentarnya. Yerin berusaha tak peduli dan mengalihkan pembicaraannya.

    Walau perasaan khawatirnya juga menyambar kemana-mana.

♣♧

    Dingin. Kata mereka begitu. Wonwoo berubah jadi dingin dan terkesan tak peduli sekitar. Itu benar. 

   Wonwoo membuka lokernya. Mengambil beberapa buku disana lalu menutupnya lagi.

   "Wonwoo~ssi!" Panggil seseorang. Ia kenal suara itu. Scoups Sunbaenim.

    "Ne, Sunbae?" Ujarnya sopan. Seung Cheol atau panggilan akrabnya Scoups menggaruk tengkuknya sambil memegang sebuah permen lolipop.

    "Aku janji akan memberimu peluang untuk masuk ke band." Wonwoo masih tak mengerti. Peluang apa katanya?

    "Aku tak mengerti Sunbae," sekilas dilihatnya Yerin  berjalan lalu berhenti untuk bersembunyi. Dan Wonwoo melihat itu.

    "Begini saja, hentikan untuk memberi permen ini lagi. Aku geli," ia menyipitkan matanya.

    "Kau tak menyukaiku kan?" Ujarnya. Wonwoo heran.

    "Aku ingat persis saat Yerin mengatakan bahwa kau ingin sekali masuk band dan memberiku ini. Ini bukan berarti kau menyukaiku kan?" Ujarnya. Dilihatnya Yerin setengah terkejut. Ternyata lelaki ini masig ingat persis bagaimana kejadiannya.

   "Sebenarnya Sunbae.."

    "Itu yang diberikan Yerin untukmu." Matanya bertemu dengan Yerin. Dilihatnya Yerin terkejut.

    "Apa? Kau bercanda.." Scoups tertawa.

   "Aku serius. Yerin menyukaimu dari dulu. Berusaha menjadi secret admirer yang gagal. Dan menuduhku memberimu itu."

    "Jadi kuperjelas, Yerin yang memberi itu bukan aku." Scoups terkejut. Ia lagi-lagi menggaruk tengkuknya.

     "Maaf Wonwoo, boleh aku minta tolong?" Wonwoo menatap Yerin dingin. Sebelum akhirnya ia mengangguk.

     "Apa Sunbae?" Scoups seperti bingung ingin bicara darimana.

     "Bisakah kau bilang padanya bahwa aku sama sekali tak suka padanya? Bukan maksudku kasar.."

     "Tapi aku sudah punya kekasih."

Deg.

    Mata Wonwoo membelak kaget. Dilihatnya Yerin pergi dari tempat persembunyiannya.

    "Jadi Sunbae?" Scoups berdehem lalu menghela nafas.

    "Maafkan aku, aku tak bermaksud untuk menyakitinya. Tapi aku benar-benar tak menyukainya."
   
    "Tak apa Sunbae," Wonwoo tersenyum kecil.

    "Aku ada keperluan mendadak. Aku deluan Sunbae," ia pergi meninggalkan Scoups dan berlari mencari gadis itu.

Mencari gadis rapuh itu.

♣♧

  Maaf chinguyaa!! Ada sedikit kesilapan dan aku lupa nge post part 7 nyaaa:( Maaf yaaa!!:(:(

Love my EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang