Halo?

158 10 0
                                    

UN berlalu dan juga pensi, yah pensi sangat menyenangkan terutama saat penutupan. Cheryl, Arfan, Irfin, Fio, dan Tirah? Kami berlima tak dekat lagi seolah ada dinding pembatas di antara kami, entah mengapa tapi aku merasa seperti itu, merasa mereka bukanlah "mereka" yang dulu lagi. Mungkin karena terpecahnya kami berlima yang menyebabkan terbatasnya kami semua. There is no one to blame, toh ini bukan kemauan kami berlima. Aneh rasanya meninggalkan sekolah yang telah ku tempati selama 8 tahun lamanya. Dan kini saatnya membuka lembaran baru; teman baru, kebiasaan baru, seragam baru, dan juga kehidupan baru.

Libur setelah UN cukup lama, sekitar satu setengah bulan dan aku nganggur. Ngga tau harus kemana namun alhasil aku liburan di rumah nenek selama sebulan. Setengahnya? Kuhabiskan di rumah. Handphone mama berbunyi dan aku mengangkatnya tanpa melihat penelfonnya

"Halo?"

"Halo! ini J kan?" terdengar suara antusias seseorang dari seberang telfon. Suara itu terdengar di telingaku tapi aku kurang bisa mengenali siapa orangnya "Ini tante, Mamanya Rial." Aku terdiam dan kemudian terbuyar kembali dari lamunanku "Oh i-iya tante, ada apa ya? Mau bicara sama mama ya?" "Hehe iya, mamanya ada?" Ku berikan telfon itu ke mama yang sedang masak di dapur "Mba! Aduh udah lama ya ga ngobrol ngobrol" mama kemudian mengisyaratkanku untuk pergi ke kamar dan ngga nguping pembicaraan mereka (lagi), yah kalau di pikir pikir ada benarnya juga. Mungkin obrolan mereka akan menjadi kejutan untukku? Seusai menelfon aku kemudian bertanya "Ma, tadi ngomongin apa aja sama mamanya Rial?" "Ah nggak kok, cuma kangen aja. Mama udah lama gak ngumpul sama teman teman mama" "Oh ya? Jadi mau ngumpul?" "Ngga bisa sekarang, soalnya mereka masih sibuk. Mamanya Fakhri juga masih belum bisa ke sini" aku kembali diam mendengar sesuatu yang bersangkutan dengan Fakhri atau Rial. Aku kembali ke kamar dan rebahan, aku benci mengatakan hal ini tetapi lagi lagi aku ingat Rial. Dia dimana sekarang? Apa ia sudah punya pacar? Atau mungkin Rial udah lupa sama aku? I hate when i'm drowning in my own thoughts Aku kenapa bisa ya, tiba tiba kepikiran sama Rial. Dia kan bukan siapa siapa ku, lagipula kita cuma temenan, Ah masa sih aku suka sama dia? NGGAK MUNGKIN BANGET! Dia jelek, item, pendek, dekil. Bodo amet!! Tapi— aku kok kangen sama dia..? Kok aku deg deg-an kalo mikirin dia? Aneh banget.

"J!!" "IYA MAAa" "KAMU KESINI DULU KE RUANG TAMUU" aku bergegas ke ruang tamu dan melihat mama yang lagi ngutak ngatik handphone-nya "J, besok kita ke rumahnya Rial ya. Mama mau ketemu sama mamanya Rial" Aku langsung shock dan diem ditempat "Hah? Kerumahnya Rial? Uh nggak deh mah. Mama aja yang pergi" "Yailah kamu, sekalian kita tanya tanya tentang sekolah baru kamu nanti" "Emang aku wajib ikut ma? Ngga usah ah mama aja yang nanya nanya nanti pulang mama tanya J aja" "Kamu jangan bawel ah, udah sini ikut" Aku pun nurutin mama. Aku bergegas mandi dan ke kamarku untuk ganti baju, ku kenakan baju garis garis hitam putihku dengan skinny jeans serta converse favorit ku, converse hitam. Aku udah siap buat ke rumahnya Rial dan sumpah aku gugup sekaligus senang bakal ketemu Rial lagi Gimana nanti kalo Rial tiba tiba ngusir aku? Gimana kalo ternyata Rial malah sinisin aku? Aduh gimana nih semua skenario skenario aneh-yang-bisa-aja-kejadian berkelabat di pikiranku selayaknya orang tauwran. Kuraih handphone ku yang berwarna violet dan bergegas keluar ke teras dan siap berangkat. Di perjalanan aku terus mainin hp ku dan aku dengerin lagu dan apapun yang bisa ngilangin kebosanan skaligus nervous ku.

Waktu menunjukkan pukul 12 dan akhirnya aku sampe di rumahnya Rial, Aku berdiri di depan pagar rumahnya sambil nunggu mama markirin mobil. Aku bengong dan akhirnya mama buyarin lamunanku dan kami pun masuk. Mama mengetok pintu dan mamanya Rial langsung aja bukain pintu aku kembali diem di tempat dan ku raih tangan mamanya Rial dan salim, kami masuk dan aku pun melihat papanya Rial dan kakak kakaknya yang berada di ruang tamu. Sepertinya mereka sedang ngumpul dan mama masih temu-kangen sama mamanya Rial, Ini pertama kalinya aku kembali ke rumahnya Rial setelah sekian lamanya dan tante & keluarganya Rial selalu nyambut aku dengan baik "Anggap aja rumah sendiri mba, J juga" kakaknya dan papanya Rial juga nyapa aku "Wah J udah gede yaa, asik udah mau pake rok biru" aku cuma senyum senyum dan ku cari Rial namun ia tak kutemukan kemanapun aku memandang, aku pun duduk di sofa dan dengan bodohnya kata kata terkutuk itu keluar dari mulutku "Rial mana?" dengan cepat aku nutup mulutku kemudian mama dan tante yang sedari tadi ngerumpi kemudian diem dan mamanya Rial tersenyum dan berkata "Rial lagi les sempoa, dia pulangnya jam 3" aku cuma senyum dan ngangguk akibat malu malu dan yah mama tetep aja ngerumpi di ruang tengah dan aku ngabisin waktu dengan chat dan main bbm. Aku duduk di sofa dekat pintu masuk yang jauh dari mama dan tante dan aku ngangkat kaki ku selayaknya rumah sendiri seperti yang di suruhkan tante tadi karena ngga ada orang hehehe

Aku sampai rebahan dan ngakak gaje akibat status kocak di timeline twitter, Aku ke dapur untuk nyari gelas buat minum mataku masih nyari rak gelas dan tiba tiba aja ada orang di belakangku ngambilin gelas dan pas aku balik ternyata itu kakak keduanya Rial "Hey J" "E-eh halo kak" aku ke dispenser dan minum segelas air dingin, seger.

"Dek kamu udah makan belom?" mengingat dari tadi aku belum makan dan akhirnya aku menjawab "Iya nih kak haha, aku belom makan" "Makan yuk" aku pun mengiyakan "Mau makan apa emangnya dek?" "Terserah kak, indomie juga gapapa haha" "Seriusan nih?" "Iyaa kak" kami berdua pun masak dan makan indomi sambil cerita cerita seputar sekolah. Kakaknya Rial baik banget sama aku, gatau kenapa kalo aku sama kakaknya Rial yang kedua ini rasanya udah kayak adik-kakak beneran karena aku ngerasa nyaman dan dia juga suka kucing sama kayak aku, Kita cerita cerita dan nyuci piring bareng bareng walaupun sebelumnya ada perdebatan siapa yang akan cuci piring..

Dia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang