Kentang Goreng

294 17 3
                                    

Seminggu kemudian...

Malam itu malam pas selesainya UTS jadi aku bebas mau ngapain aja, aku sangat lelah karena sepulang UTS-an aku langsung berenang. Dengan gontai ku letakkan pakaian renang basahku di keranjang baju kotor dan karena ku rasa aku tak sanggup lagi membopong tubuhku akhirnya kuputuskan untuk tidur di sofa. Dan ini hal yang kusuka semasa kecil, kalo aku ketiduran di sofa besok paginya pasti aku udah di kamar hehe.

Mentari menyambut pagiku yang sunyi, seakan masih dalam mimpi aku terheyak dan bergegas mencari orang tuaku, mereka tak ada di dalam rumah. Aku sempat takut apakah sesuatu yang aneh terjadi pada mereka, tapi ternyata tidak. Kutemukan secarik kertas yang tertulis Papa dan Mama lagi jalan jalan ke pantai dan mbak lagi belanja di pasar, jangan terlalu ribut adek lagi bobo. Kalo kamu lapar ada bubur di meja I sigh in relief karna ternyata hanya pikiranku saja yang aneh-aneh. Ku nyalakan TVku dan kartun favoritku; Scooby-Doo, dan terdengarlah soundtracknya CARTOON MARATHON YEAAAY!! Tak lama kemudian bunyi klakson motor memecah konsentrasiku saat menonton Scooby-Doo, Mama dan Papa pun pulang disusul dengan mbak dan mereka mulai lakuin aktivitas mereka masing masing, pas lagi nonton mama menghampiriku dan berkata "J, sebentar mamanya Fakhri ngajakin nonton. Kamu mau ikut nggak?" "Emang nonton apaan ma?" "Paku kuntilanak, kamu mau nggak?" "Serem ih" "Tapi ada..." mama mulai nyebutin siapa aja yang ikut dan nama terakhir membuatku sebel seketika "Dan juga Wiwi. Gimana?" "Nggak usah deh ma, J nggak mau" "Emang kenapa?" aku berusaha mencari akal namun hasilnya payah "Ngga aja" "Oiya ada Rial juga loh.. Yakin kamu nggak mau ikut?" seperti tersengat listrik aku setengah berteriak "SERIUS? YAUDAH DEH MA AKU MAU IKUT" ya beginilah aku kalo ada Rial pasti langsung kegirangan karna ada teman main selain ikut ikutan doang sama Fakhri-dkk (Wiwi+Rayhan. Yap mereka selalu bertiga.) Maklum hanya aku dan Rial yang kelas 1 & 2, Fakhri dkk semuanya kls 4. Segera ku lari menyambar handuk dan kemudian masuk ke kamar mandi dan mulai nyalain keran air. Entah mengapa aku tiba tiba kepikiran Rial dengan wajahnya yang konyol tapi kubuyarkan hayalanku dan melanjutkan mandi. Ku ambil baju favorit ku dan mengenakannya, hanya setelan simple; baju polo lengan pendek berwarna pink, jeans biru tua dan sepatu kets berwarna pink. Rambut ikalku yang panjangnya sepinggang ku geraikan dan ku pasang pita kecil berwarna pink di poniku. Lest just say, aku maniac pink waktu kecil "Wah anak mama cantik banget" "Makasih mama" aku meluk mama dan ia segera menelfon seseorang yang ternyata itu mamanya Wiwi. Seketika aku diem aja, dan berusaha comfortable dan here we go, beberapa menit kemudian terdengar klakson mobil menandakan kami akan pergi. Jok belakang mobil terasa sunyi sebab aku dan Wiwi seolah-olah sudah tau kalau dengan bicara kami hanya akan lebih "tidak menyukai" satu sama lain. Sampilah kami di sebuah mall dan we go straight to the cinema, disana aku melihat sudah ada ibu-ibu lainnya tengah menunggu kedatangan ibu ibu yang lain Wiwi langsung menghampiri Fakhri dan mereka sibuk berbincang. Aku cuma nunggu Rial ya karena emang tujuanku itu, ketemu sama musuh skaligus temanku itu. Setelah beberapa lama Rial pun datang mengenakan kaos favoritnya; Patrick the Star yang tengah bermain drum. Kurasakan diriku mulai bersemangat karena dirinya, aku tak menghampirinya dan begitu pula dirinya. Tatapan kami hanya bertemu dan tak ada sedikit senyum pun tergambar di wajahnya. Tapi aku suka ketika ia berekspresi seperti itu, aku suka melihat mata hitam pekatnya yang jernih dan seolah olah bersinar tanpa bantuan cahaya and because I'm falling for your eyes, but they don't know me yet..

Kami kemudian memasuki bioskop dan aku mulai mencari seatku, ketika aku duduk Rial tiba tiba duduk di sampingku dan I'm just surprised karna dia duduk di sampingku tanpa sekata patah pun keluar dari mulutnya, pada saat filmnya mau di mulai Fakhri mau duduk di sampingku namun kemudian ia di hentikan oleh Wiwi, ia mengajak fakhri duduk menjauh dari ku. Alhasil tinggal lah hanya aku dan Rial di ujung aku ingin pindah ke dekat mama ku kemudian rial mencengkram lenganku dan mengatakan "Udah lo disini aja, ngga usah deket deket sama Fakhri" "Ya emang gue mau ke mama, bukan ke—" "Lo disini aja." dan entah mengapa samar samar kulihat Fakhri mencondongkan dirinya dan melihat ke arahku dan Rial tapi kurasa itu cuma perasaanku. Saat hantunya muncul spontan aku teriak dan mencengkram tangan Rial kukira ia akan menepis tanganku tapi ternyata tidak, ia membiarkannya. mungkin kebawa perasaan takut pas nonton pikirku. Seusai nonton kami makan, dan aku duduk berhadapan dengan Rial aku memesan Kentang Goreng dan mereka juga memesan makanan, Pada saat aku hampir memakan Kentang itu Rial menarik pergelangan tanganku dan berkata "Eh J, lo kalo makan liat liat dong tu kentang ada item itemnya, itu tuh jamur" ia memotong bagian itu lalu kemudian mengambil kentang tersebut dari tanganku dan memakannya, aku cuma bisa liatin dia dan sebagai anak kecil yang polos dan belum punya gengsi aku langsung bilang "Terima Kasih ya Rial" ia diam sejenak dan kemudian nyengir ke aku, wajahnya yang jenaka jelas saja membuatku tertawa kecil "Lo jelek kalo nyengir, gigi lo bolong sih bweeek hahahaha" "Awas lo ya, Gue sumpahin gigi lu bolong juga" kami berdua cuma tertawa sambil berbagi sepiring kentang goreng. 


Dia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang