two of..

2K 170 5
                                    


Hanbin berjalan untuk kembali ke kamar asramanya sambil memikirkan sesuatu.

'Gadis berambut cokelat itu benar benar' batinnya.

Hanbin kini sudah berada di depan kamarnya, tangannya dengan cekatan langsung saja menempelkan IDCard lalu membuka pintu kamarnya dengan kasar.

"Anyeonghaseo" ucap Sana dari dalam kamarnya dan itu berhasil membuat Hanbin kaget.

"Kau, bisa bahasa Korea? bukankah kau orang Jepang?" Tanya Hanbin lalu menutup pintu kamarnya.

Sana mengangguk " Ohya, aku minta maaf karena tadi aku tidur diatas kasurmu. aku lelah sekali. ngomong-ngomong, siapa namamu?" ucap Sana lalu menyodorkan tangannya.

"Kim Hanbin, panggil saja Hanbin. Kau Minatozaki Sana kan? Ku harap kau bisa betah sekamar denganku" Jawab Hanbin lalu menjabat tangan mungil Sana.

Sana yang bingung kenapa Hanbin bisa tahu namanya, hanya mengangguk dan melihatnya dengan sedikit aneh.

Hanbin yang risih karena merasa diperhatikan, kembali membuka suaranya "kau jangan takut. aku tak akan melakukan sesuatu yang aneh kepada mu"

"Hanbin-ssi, kau... bagaimana bisa kau mengetahui namaku?"

"Guru Jung yang memberitahuku tadi" Sana yang sudah merasa puas dengan jawaban Hanbin hanya mengangguk lalu terseyum.

" kau belum makan kan?aku juga Tunggu sebentar, aku akan membuatkan sesuatu" ucapnya lalu berjalan menuju dapur.

Hanbin kembali dengan 2buah piring nasi goreng dan 2 gelas jus jeruk. Hanbin menaruh piring dan gelas itu dihadapan Sana dan mempersilahkan Sana untuk mencicipinya.

" Kenapa tidak dimakan? kau takut aku memberikan racun dimakanan mu?"canda Hanbin lalu meminum jus jeruknya.

"Apa kau benar benar memberikan racun didalam makanan ku?" Tanya Sana kelewat polos.

"Ya, aku memberikan racun didalam makananmu. racun cinta"goda Hanbin lalu memulai suapan pertamanya.

Sana sedikit memerah. kemudian Iya mulai melakukan suapan pertamanya. 'Enak' batinnya.

"Enak bukan? Kim Hanbin memang jago dalam urusan masak haha. Ayo cepat habiskan, setelah ini akan ku Bantu kau merapihkan kasurmu"

.

Setelah mereka berdua menyelesaikan makannya, Hanbin membantu Sana memindahkan kasurnya dari ruang kebutuhan asrama sampai kedalam kamar mereka.

"Baka!"ucap Sana sembari mengacak-acak koper bawaannya.

"Ada apa?"Tanya Hanbin bingung.

"Aku lupa membawa sprei dan bed cover ku"ucap Sana lemas.

"Ku kira ada apa, masalah itu mah gampang. setelah ini, aku akan mengantarkan mu until membelinya"jawab Hanbin santai lalu memainkan handphonenya.

"Eh? Memangnya boleh keluar ya? ini sudah jam 7.40" Sana bingung lalu mendekati Hanbin.

"Tentu saja boleh, disini kita punya 7 jam waktu belajar, 2jam waktu eskul dan sisanya adalah jam bebas"jelas Hanbin.

"Wahh..."

"Memangnya kau belum tau?" Sana hanya menggeleng lalu tertawa kecil.

Hanbin menggelengkan kepalanya lalu melihat jam tangannya "sudah jam 8. Rapihkan dulu kopermu lalu setelah itu kita pergi".

.

Sekarang, Hanbin dan Sana sedang dalam perjalanan menuju mall terdekat dari sekolahnya. Disepanjang jalan, Sana tak henti hentinya melihat jalanan kota. "Hanbin-ssi, kita kan baru kenal. tapi kenapa kamu baik sekali kepadaku?

Hanbin yang awalnya sedang fokus menyetir, menolehkan kepalanya dan melihat Sana. "Entahlah, aku memang seperti ini. eomma ku pernah bilang, kalau kita itu tidak boleh membenci seseorang dan kita diharuskan untuk saling membantu satu sama lain"

Sana mengerti lalu kembali fokus melihat jalanan kota yang cukup ramai. Hanbin diam diam memperhatikan Sana lalu tanpa sadar, ia tersenyum melihat Sana. 'Ternyata, orang jepang itu tak sejutek yang aku pikirkan' batinnya.

.

.

Next?
Vote and comment pls?😊💕

[DISCONTINUED] My Crazy RoommatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang