9 of ....

1.4K 140 12
                                    

Sana masih setia memalingkan wajahnya untuk melihat jalanan yang mereka berdua tempuh.

Sana terdiam dalam pikiran bebasnya, memikirkan nama 'Vernon' yang sudah 3hari ini mengganggunya.

Sana mengacak-acak rambutnya kesal. Lalu mengembuskan nafas panjang.

"Gwenchana yo, Sana-ya?"ucap Hanbin saat melihat keadaan Sana yang bisa dibilang sedikit kacau ini.

Sana hanya mengangguk. "Jika kau ada masalah, kau bisa cerita kepadaku Sana-ya".

Sana menatap Hanbin lalu terseyum. Kembali, ia memalingkan wajahnya lagi keluar jendela mobil.

Hanbin sengaja mengurangi kecepatan mobilnya lalu melihat Sana dan tak lupa dengan senyuman yang sangat tulus ia berikan untuk Sana.

Sana baru menyadari bahwa disetiap jalan yang ia lewati tadi terdapat sebuah patung ikan bertuliskan ' Fresh Sushi ' yang terbuat dari susunah bunga mawar merah , putih , dan pink itu.

"Hanbin-ah! Kau mau mentraktir aku sushi?!"seru Sana semangat sambil mengguncang pundak Hanbin dengan mata berbinar.

Hanbin terkekeh saat melihat tingkah Sana yang bisa ia bilang sangat lucu itu lalu mengangguk.

Wajah Sana kembali ceria saat melihat anggukan kepala Hanbin. Lalu tersenyum sepanjang Hanbin mencari tempat parkir untuk mobilnya.

Hanbin akhirnya menemukan tempat untuk memarkirkan mobilnya. ia melepas sabuk pengamannya setelah ia berhasil memarkirkan mobilnya. "Ayo, sebelum kita kehabisan tempat"

Sana mengangguk semangat lalu melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil Hanbin.

Hanbin Dan Sana terlihat seperti pasangan serasi hari ini. Hanbin dan Sana sama sama memakai baju berwarna biru hari ini, ditambah lagi, tadi Hanbin membantu Sana membenarkan jepitan bunga yang Sana kenakan.

"Hanbin-ah, ramai sekali. Apa kita masih kebagian tempat?" ucap Sana sambil menarik-narik lengan baju yang Hanbin kenakan.

"Tunggu disini ya, Aku akan bertanya. Dan jangan kemana mana" jawab Hanbin lalu pergi setelah sedikit mengacak-acak rambut cokelat milik Sana.

Sana mengangkat jempolnya lalu tersenyum.

Sekitar 5 menit setelah Hanbin pergi, ponselnya kembali berdering. ia mengambil ponsel dari dalam tasnya.

Vernon.
Bacanya dalam hati. Sana tidak mengerti siapa yang menyimpan kontak bernama Vernon diponselnya. Dan ia juga tidak tahu, siapa itu Vernon sebenarnya.

Dengan penasaran dan hati-hati, Sana memberanikan diri untuk mengangkat teleponnya.

"Moshi-moshi?"ucapnya dengan pelan.

"Jadilah kekasihku, Sana-ya"

"Ano.. ini siapa?"

"Aku? Aku calon kekasihmu" Sana bergedik ngeri saat mendengar jawaban namja disebrang sana.

"Berhentilah menggangguku ku mohon"

"Tidak akan, sebelum kau menjadi kekasihku"

Sana memilih untuk memutuskan sambungan teleponnya dan memasukan ponselnya kedalam tasnya setelah mendengar ucapan namja bernama Vernon itu.

Sana melihat Hanbin yang berjalan kearahnya dengan sedikit berlari.

Hanbin segera menarik tangan putih Sana lalu mengajaknya menaiki tangga.

"Hanbin-ah, banyak sekali pasangan kekasih disini"ucap Sana saat mereka sudah berada dilantai atas.

Hanbin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "tak apa kan? hanya disini yang terdapat 2bangku"

[DISCONTINUED] My Crazy RoommatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang