8 of ....

1.3K 137 5
                                    

Ini sudah memasuki bulan ke-6 gadis berkebangsaan Jepang ini betah berada di sekolah berasrama ini.

"Mama, kan sudah aku bilang. Aku akan betah sekolah disini"

"Iya sayang. Mama hanya rindu dengan mu" ucap mamanya dari sebrang telepon disana.

Sana mengangguk.

"Oh Iya, besok aku ada acara study tour. aku boleh ikut kan?"

"Hm, tentu saja boleh. Tapi kau jangan lupa untuk makan dan bawa obatmu ya"

"Wahh! Arigatou gozaimasu Okaa-san!" ucap Sana senang.

"Apa tadi? Okaa-san?haha sering sering lah kau memanggilku seperti itu"

"Hehehe". Kekehnya.

"Sudah dulu ya sayang. mama ada pekerjaan. I love you"

"I love you too, mom" jawabnya lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Hanbin melihat Sana duduk ditepi ranjangnya.

"Sana-ya, kau tidur diatas ranjangku?"

Sana terjungkal dari duduknya dan jatuh jongkok.

"Yaa! kau senang sekalu mengagetkanku Hanbun-ah" serunya sambil mengelus-elus dadanya.

Hanbin hanya menampilkan cengiran kudanya lalu mengangkat tangannya dan membentuk 'V'.

"Gomenasai, Sana-chan"

Sana mendengus kesal. lalu berdiri.

"Aku minta maaf Sana-ya. Hey, sudah beli snack? Besok kita akan study tour. Kau tidak lupa kan?"

Sana menggeleng. "Ayo temani aku membeli snack, Hanbin-ah"

"Aku juga ingin membelinya. Ayo cepat ganti bajumu"

****

Hanbin dan Sana berada disalah satu restaurant Jepang yang ada di mall ini.

Mereka memilih untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu, baru setelah itu pergi berburu snack.

Setelah mereka selesai, Hanbin pergi kekasir untuk membayar. Sedangkan Sana, ia hanya duduk sambil menatap bingung ponselnya.

Vernon

'Sepertinya aku tak pernah menyimpan kontak dengan nama ini' batinnya setelah ia membaca tulisan yang muncul dari layar ponselnya.

"Ada apa Sana-ya?"tanya Hanbin saat ia melihat Sana kebingungan.

Sana menggeleng lalu tersenyum manis kepada Hanbin "Ayo".

Hanbin mendorong trolley belanjaan mereka dengan cukup santai.

Hanbin tersenyum melihat Sana yang sedang kesusahan memeluk snack yang ia pilih.

Sana menaruh snack itu diatas trolley dan tertawa kecil.

"Hanbin-ah, kau tidak beli?"

Hanbin menggeleng.

"Berdua saja snacknya. yang kau pilih sudah cukup banyak" jawabnya.

"Okee"

Setelah selesai membeli snack, Hanbin mengajak Sana untuk pergi kesuatu tempat yang cukup jauh.

"Kita mau kemana sih?" tanya Sana penasaran.

"Lihat saja nanti. Kau pasti suka"

Sana memajukan bibirnya beberapa centi setelah mendengar ucapan Hanbin.

Hanbin tertawa lalu mengacak-acak rambut cokelat milik Sana.

"Wajahmu lucu sekali jika seperti itu"

Wajah Sana memerah dan ia memilih untuk memalingkan wajahnya.

Ponsel Sana berbunyi. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dari dalam tasnya.

Vernon

Bacanya dalam hati.

Sana me-reject nya lalu memasukan ponsel dalam tasnya.

"Siapa yang menelpon? Dan kenapa mau reject?" Tanya Hanbin sedikit penasaran.

"Tidak. Bukan siapa siapa"jawab Sana lalu memalingkan kembali wajahnya.

.

.

Haiiii, aku apdet nih he he
Maaf yaaa kalo jelek/banyak typo hehehe.

Next?
Vote and comment ya🙆💞💕




[DISCONTINUED] My Crazy RoommatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang