13 of

1.2K 140 7
                                    

Hanbin mempercepat langkah berlarinya setelah Sana memutuskan sambungan telponnya.

' Sana-ya, kau tenang saja. aku akan menolongmu ' batin Hanbin.

"Hanbin-ah! Lewat sini!"teriak Bobby memanggil Hanbin.

Hanbin menolehkan kepalanya lalu berlari menghampiri Bobby.

"Aku melihat Mayu dan Oh Sehun lewat sini tadi, " Bobby menunjuk sebuah ruangan dengan menggukan jarinya.

Hanbin berlari setelah Bobby selesai berbicara. "Ya! Kau ingin kemana!" teriak Bobby.

"Aku akan mencari Sana! lebih baik kau segera menyusul Mayu dan Oh Sehun itu" ucapnya seraya mempercepat langkah berlarinya.

Hanbin melewati sebuah lorong yang lumayan panjangan sambil meneriakan nama Sana.

' Shit! Apakah ini sebuah hotel bawah tanah? ' batinnya.

**

Ciuman kasar Vernon membuat bibir bagian bawah Sana sedikit robek.

Sana memegang luka di bibir bagian bawahnya. Vernon tersenyum saat melihat keadaan Sana yang sudah lemas.

"Kita lanjutkan ditempat lain" ucap Vernon lalu menggendong Sana.

"Turunkan aku!" Sana sedikit berontak.

Vernon tidak menggubris perkataan Sana dan tetap melangakahkan kakinya menuju sebuah kamar.

Vernon membawa Sana kesebuah kamar yang bertuliskan '102'. Setelah berhasil membuka pintunya, Vernon segera masuk dan melempar tubuh Sana kasar keatas ranjang bersprei Merah.

"Sana-ya" Vernon sudah berada diatas tubuh Sana sekarang.

Sana memberanikan diri untuk menatap Vernon. "Kau mau apa?"

Vernon tersenyum. "Kau. yang aku inginkan hanyalah Minatozaki Sana"

Vernon menyentuh luka yang ada dibibir Sana. "Maaf jika aku melukaimu" lalu mencium Sana.

Vernon mencium bibir Sana dengan lembut. beda seperti yang sebelumnya.

Vernon melepas ciumannya "Jadilah milikku Sana-ya"

Sana menggelengkan kepalanya "Aku tak bisa"

"Kenapa?"

"Karena.. Karena aku menyukai Kim Hanbin"

Vernon terdiam beberapa saat lalu tertawa. "Kalau begitu, aku akan membuat dirimu menjadi milikku seutuhnya"

Vernon menaikan sedikit dress milik Sana lalu mengelus paha mulus Sana. Sana memejamkan matanya lagi saat Vernon kembali memcium bibirnya.

Vernon sedikit menurunkan lengan dress milik Sana lalu menciumnya. Sana sedikit menggeliat saat Vernon menciumin pundaknya.

"Hanbin-ah... Tolong aku... " Sana memanggil nama Hanbin. mendengar nama Hanbin, Vernon dengan cepat menampar pipi Sana cukup keras.

" Aku Vernon! bukan Kim brengsek itu! Kau-" Vernon menggantungkan kata-katanya saat ponselnya berdering. Vernon sedikit berdecak setelah melihat siapa yang telah mengganggunya lalu mengankatnya.

"Ada apa?" -Vernon.

"Kau harus kesini cepat!" -Sehun.

"Untuk?" -Vernon.

"Cepat kesini sebelum adikmu Somi, mendapatkan sebuah hadiah dari Mayu! Dan kau harus tau, Kim Bobby ada disini dan dia berhasil menghubungi Jung Songsaenim" Ucap Sehun lalu menutup sambungan teleponnya.

[DISCONTINUED] My Crazy RoommatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang