Sana melihat teman sekelas barunya dengan bingung.
satu persatu-satu yeoja yang ada dikelasnya datang mendatangi bangkunya."Ada apa dengan Kim Hanbin?"tanya Sana dengan sangat penasaran.
"YAAAA!kau tahu Sana? Mau yeoja yang sangat beruntung!"ucap salah satu yeoja itu sambil mengguncang guncang bahu Sana.
"Beruntung? Maksudmu?"Tanya Sana lagi.
"KAU SANGAT BERUNTUNG BISA SATU ASRAMA DENGAN PANGERAN SEKOLAH!!!!"teriak yeoja yeoja itu kompak (lagi).
"Kim Hanbin? Pangeran sekolah?"Sana yang masih bingung, terus saja menanyakan apapun tentang Hanbin.
"Iyaa! Hanbin itu, sudah tampan, pintar, baik, pintar olahraga, dan pintar dalam musik, intinya dia itu namja idaman!"jawab Momo.
Sana hanya mengangguk. "Ku akui, Kim Hanbin-ssi, memang sangat baik"
Tada! Sepertinya Sana salah berbicara. ia membuat dirinya terperangkap oleh teman temannya itu saat ia mengatakan bahwa 'Hanbin memang baik'.******
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Hanbin dengan santai merapihkan buku-bukunya yang berserakan diatas mejanya lalu memasukannya kedalam tasnya.
"Hanbin-ah, aku akan membantumu piket mulai hari ini!"ucap Bobby dengan suara keras.
Hanbin tersenyum, "Thanks, Bobby-ah"
"Hanbin-ah, aku juga ikut piket dengan mu mulai sekarang!" teriak namja berambut blonde, Jackson.
"Thanks Jack"jawab Hanbin dan tersenyum.
"Hey, jadi? Apa yang harus aku lakukan?"Tanya Bobby.
"Lakukan saja, apa yang menurutmu dapat membuat kelas kita bersih dan rapih"jawab Hanbin lalu menggulung lengan kemejanya.
Jackson dan Bobby mengangguk sebagai tanda bahwa mereka mengerti.Saat, mereka bertiga tengah membereskan kelasnya, Bobby mulai membuka suaranya lagi.
"Hanbin-ah, Apa benar teman sekamarmu yang baru itu adalah orang Jepang?"Hanbin menengok lalu menjawab pertanyaan Bobby dengan anggukan. "Siapa namanya?"tanya Jackson ikut bergabung.
"Sana. Minatozaki Sana"
"APA?KAU YAKIN ITU DIA?"teriak Bobby dan Jackson lau menjatuhkan alat-alat kebersihan yang mereka pegang dan menghampiri Hanbin.
"Kau jangan bercanda, Hanbin"ucap mereka berdua lagi.
"I'm serious. Ada apasih memangnya dengan dia?"Hanbin balik bertanya.
"Jangan bilang kau tidak tahu, Hanbin-ah" Hanbin hanya menggeleng sebagai jawabnya.
Bobby menepuk jidatnya. "Keluarga Minatozaki. Mereka, adalah pemilik perusaahan besar terbesar ke 2 seAsia. dan pertama se Asia Timur"jelasnya.
"Itu berarti, Perusahaan keluarga mu diurutan pertama seAsia, lalu Minatozaki kedua, keluargaku yang ketiga, dan keluarga Bobby keempat sekarang"tambah Jackson.
"Begitukah? Aku tidak tahu, Haha"
"Belilah Majalah tentang bisnis setelah ini Hanbin-ah, kau akan melihat nama 'Minatozaki' disetiap isinya"canda Bobby.
Hanbin tertawa, lalu disusul oleh Bobby dan Jackson.
"Aku duluan, Bye"pamit Hanbin lalu meninggalkan Jackson dan Bobby yang masih membersihkan lantai kelasnya.
*****
Sana duduk ditaman Sekolahnya sendirian sekarang, ia lelah setelah ia melihat satu persatu ekskul yang ada disekolah ini, dan dia memilih untuk mengikuti eskul Musik.
"Nah, Selesai"ucapnya sambil mengangkat kertas formulir pendaftaran.
Sana merasakan sebuah tepukan di bahu sebelah kanannya. ia membalikan tubuhnya lalu tersenyum kepada orang itu.
"Anyeonghaseo?"ucap Sana.
"Anyeong"jawab orang itu.
"Ano.., apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"tanya Sana sopan. orang itu menggeleng lalu tersenyum kepada Sana. "Belum, kau anak baru kan? aku hanya ingin berkenalan saja denganmu. boleh?"jawabnya.
Sana menangguk lalu tersenyum lagi. "Namaku Kim Taehyung, kau Minatozaki Sana kan?"ucapnya namja bernama Taehyung itu.
"Nde, namaku Minatozaki Sana. Errr, kau kenapa bisa tahu namaku? kita bhakan tidak satu kelas, kurasa?"jawab Sana.
Taehyun tertawa. "Memang tidak, aku berada di kelas akhir sekarang". Sana sedikit terkejut "Sunbae?Ah, mianhae aku tidak tau kalau kamu itu sunbaeku" ucap Sana sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
"Aniya, itu tak masalah. semoga kau betah berada disekolah ini Hoobae. Aku duluan"ucap Taehyung lalu berlari pergi meninggalkan Sana.
"Tunggu. Bagaimana bisa Kim Taehyung sunbaenim, mengetahui nama ku?"Tanyanya pada dirinya sendiri. "Ah akan kutanyakan kepadanya nanti, jika kita bertemu lagi"lanjutnya lalu bangkit dari duduknya dan ia memutuskan untuk kembali ke asramanya.
Sana melihat Hanbin sedang membenarkan tali sepatunya saat ia ingin kembali kekamar asramanya. "Han-" kata-katanya terpotong saat ia ingin memanggil Hanbin karena ada salah satu yeoja yang memanggil Hanbin juga.
'Cantik sekali' batin Sana saat ia melihat salah satu yeoja yang datang menghampiri Hanbin. Sana awalnya ingin mengajak Hanbin untuk kembali bersama, tetapi ia membatalkan niatnya.
Dan kembali kekamarnya seorang diri.*****
"Ah..cantik sekali yeoja itu.." ucapnya seraya menempelkan IDCardnya.
"Kau berbicara seorang diri, Sana-ssi?"ucap Hanbin. Sana terkejut lalu membalikan tubuhnya dan mencubit perut Hanbin.
"Ya! kau mengejutkanku!!!" teriak Sana sambil mencubit perut Hanbin.
"Ah, appoo! maafkan aku Sana-ssi, aku tidak bermaksud untuk mengejutkanmu"jawab Hanbin lalu melepas tangan Sana dari perutnya dan mengelusnya.
Sana dengan wajah memerah dan mengerucutkan bibirnya, ia masuk kedalam kamarnya mendahului Hanbin yang masih sedikit kesakitan.
.
.
.
Next?
Vote and comment ya👯💕
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] My Crazy Roommates
FanfictionBerawal dari teman sekamar, apakah akan menimbulkan benih benih cinta di antara mereka? Kim hanbin as Hanbin Minatozaki Sana as Sana iKON x Twice