15

1.2K 127 13
                                    

Dua minggu sudah Yerin berada dikamar asrama yang sama dengan Sana dan Hanbin.

Dan, Oh! ini juga sudah tepat Dua minggu Hanbin merasa jika Sana menjauhinya. Tak ingin berprasangka buruk, tapi mau dikatakan apa lagi? Faktanya memang benar Sana sedang sedikit menjauhi Hanbin.

Hanbin masih menikmati jam kosong kelas matematikanya dengan melihat kearah luar jendelanya. Satu objek yang membuatnya tak dapat berpindah fokus, ya siapa lagi kalau bukan Minatozaki Sana.

"Apa kau menjauhiku, Sana-ya?" Hanbin mengacak-acak rambutnya frustasi. Bobby menghampiri Hanbin lalu mengambil posisi duduk didepan sahabatnya itu.

"Kau kenapa?"

Hanbin melirik Bobby lalu kembali melihat kearah luar jendela kelasnya lagi.

Bobby mengikuti sorot mata Hanbin yang sedang melihat keluar jendela kelasnya lalu mengangguk mengerti.

"Sana? kau ada masalah dengannya?"

Hanbin menggeleng.

"Cerita saja, lagi pula aku juga baru menyadari sesuatu"

"Apa?"

Bobby berdiri lalu melihat keluar jendela kelasnya. Bobby tersenyum saat nelihat Sana. Lucu.

"Kau menjauhi Sana,kan?"

Hanbin menatap Bobby dengan sendu "Bukan aku, tapi dia yang menjauhiku"

Bobby menertawakan Hanbin, lalu memukul pundaknya "Kau bodoh. kenapa baru sadar?"

"Apa?"

Bobby berhenti tertawa lalu melihat Hanbin seperti-oh ayolah, Kim Hanbin jangan sok polos begini- dan memutar matanya malas.

"Sana memang menjauhimu, Kau tau? Aku selalu menemaninya dimana pun ia berada. Kau tak ingat? Dulu kita sering makan bersama saat istirahat. Tapi sekarang? fokusmu hanya kepada Yerin, Yerin, dan Yerin"

Hanbin hanya bisa menunduk lalu tersenyum sendu,lagi.

"Ah, aku baru ingat, Mayu sering bilang kalau Sana selalu bertanya mengapa kau berubah? mengapa kau terlihat seperti tak mau berteman dengannya lagi" Bobby meneruskan kalimatnya.

Lagi-lagi Hanbin tertawa sendiri, "Kau bodoh sekali, Sana-ya"

Bobby menertawakan Hanbin lagi untuk yang kesekian kalinya lalu berkata "Sana bodoh? Oh ayolah sahabat, coba lah untuk peka terhadap lingkungan disekitarmu" sebelum ia pergi meninggalkan Hanbin yang masih menatapnya dengan tatapan tak percaya.

*

*

"Bobby-ah!" panggil Sana saat tak sengaja bertemu Bobby di koridor sekolahnya.

"Eh?Oh, Anyeong Hanbin-ssi" ucap Sana pelan saat melihat Hanbin yang tengah berjalan mendekati Bobby. Hanbin mengangguk lalu tersenyum.

Sana merasakan hatinya sedikit mencelos saat mengetahui Hanbin hanya membalasnya dengan anggukan.

"Ada apa Sana-ya?" Bobby mencairkan suasana.

"Setelah pulang sekolah, apa kau ada ekskul?"

"Sepertinya tidak, ada apa?"

Sana meremas rok bagian bawahnya karena tak kuat melihat wajah Hanbin.

"Mau antarkan aku ketempat itu lagi?" Sana menatap Bobby penuh harap.

"memang sudah waktunya?"

Hanbin menatap bingung kedua temannya yang sedang berbicara. Bahkan Hanbin tak tau apa yang mereka bicarakan.

[DISCONTINUED] My Crazy RoommatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang