Part 4

4.5K 266 6
                                    

Selepas pertandingan, Naruto dan kawan-kawannya pun beristirahat di pinggir lapangan. Naruto dan semua timnya duduk-duduk di bangku khusus pemain yang memang disediakan spesial untuk setiap tim yang bertanding.

Sakura yang menemani Naruto dan duduk di sampingnya, terlihat tengah mengelap keringat di dahi Naruto. Dia juga memberikan sebotol minuman dingin untuk memulihkan stamina Naruto kembali.

Melihat kebaikan hati Sakura, Naruto hanya bisa tersenyum. Mengapa tidak? Naruto adalah lelaki paling beruntung yang bisa mendapatkan Sakura. Perempuan super sibuk di sekolah. Namun kini, Sakura mau menyempatkan waktunya untuk datang menemani dan mendukung dirinya.

.
.

Ino melihat kemesraan kedua temannya itu. Dia yang saat itu sedang duduk di samping Sai pun tidak mau kalah. Ino juga mengelap keringat di dahi Sai dan memberikan minuman dingin untuk kekasih tercintanya.

Kemudian, Ino berdiri dari bangku dan berputar-putar singkat di depan Sai. "Bagaimana, Sai? Apakah aku seksi?" tanya Ino sambil tersipu malu.

Sai memandangi Ino dari kaki hingga ke ujung kepala. Dia pun tersenyum dan berkata "Jelek."

DUAR!!

Mendengar pernyataan Sai, Ino pun terlihat begitu kesal dan dia pun langsung berjalan pergi meninggalkan Sai begitu saja.

"Kau jahat, Sai! Kau jahat!" oceh Ino sepanjang jalan.

Namun, Sai hanya diam saja. Dia memperhatikan Ino yang terus berjalan menjauhi dirinya.

.
.

"Ih, kenapa dia tidak mengejarku???" batin Ino geregetan.

Ino pun menoleh ke belakang, menatap Sai yang malah asyik mengobrol dengan rekan setimnya.

.
.

"Sai! Mengapa kau tidak mengejarku?!" bentak Ino yang tiba-tiba sudah berdiri di depan Sai lagi.

Sai pun dengan santainya menatap Ino dengan senyuman.

"Aku tidak butuh senyumanmu, Sai!! Kamu itu jahat! Jahat!" bentak Ino terus menerus. Matanya mulai berkaca-kaca karena menahan kesal dengan sikap kekasihnya itu.

Sai pun langsung berdiri ketika menatap Ino yang ingin mulai menangis. Dan...

Chu~

Sai mengecup bibir manis Ino. Membuat semua orang yang ada di sekitar mereka langsung takjub akan pemandangan kedua pasangan baru itu.

Ino yang dicium, wajahnya memerah seperti tomat dan beruap-uap.

"Aku mencintaimu, Ino..." ucap Sai yang disambut dengan iringan tepuk tangan dan siul dari teman-temannya.

Mereka pun berpelukan. "Aku juga mencintaimu, Sai..." balas Ino di dalam pelukan Sai.

Semua orang yang menyaksikan kemesraan Sai dan Ino, hanya memandang lesu nasib mereka yang masih sendiri. Sebagian yang lain cuek, namun sebenarnya ingin juga bisa seperti itu.

Sedangkan Naruto dan Sakura... Mereka malah menunduk malu dan sesekali melirik satu sama lain. Wajah keduanya juga merona merah entah mengapa.

"Sakura... Aku... Aku..."

"Kau kenapa, Naruto?" tanya Sakura dengan suara yang terdengar lebih pelan karena gugup.

"Jika kita seperti mereka... Umm... Apa kau mau?" tanya Naruto sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sakura terdiam mendengar pertanyaan Naruto. Dia hanya memilin-milin ujung roknya sambil terus menunduk malu.

"Lihat saja nanti..." jawab Sakura singkat disertai wajah cantiknya yang memerah padam seperti tomat.

"Hehehe... Aku sayang padamu, Sakura..." bisik Naruto di telinga Sakura.

Spontan hal itu membuat tubuh gadis berambut merah muda ini menegang dan jantungnya berdetak hebat karena ucapan magic dari Naruto.

"Aku juga sayang padamu, Naruto..." ucap Sakura lirih. Dan itu membuat Naruto semakin tambah cinta kepada gadis di sampingnya itu.

.
.
.

Setelah puas beristirahat dan mengobrol kesana kemari, akhirnya Naruto dan kawanannya memutuskan untuk berganti pakaian dan bersiap pulang ke rumah.

"Sakura, aku dan yang lain mau ganti baju dulu. Tolong jaga tasnya ya..."

"Tentu. Siap, bos!"

Naruto dan teman-temannya pun langsung berjalan bersamaan menuju ruang ganti pakaian. Sedangkan Sakura, Ino dan Tenten menunggu mereka sampai selesai sambil menjaga tas.

.
.

"Ino, kau pasti senang sekali ya dicium oleh Sai..." ucap Sakura menggoda.

"Hihi... Ini juga... Emm..." ucap Ino terputus.

"Juga apa?" tanya Tenten singkat.

"Ini juga ciuman pertamaku..." lanjut Ino dengan wajah yang merona merah.

Sakura dan Tenten terkejut mendengar pengakuan sahabatnya. "Apa???"

"Hihihi... Aku serius..." ucap Ino sambil tertawa malu.

Sakura dan Tenten pun tidak dapat berkomentar apa pun. Mereka cukup terkejut. Ino mendapatkan ciuman pertamanya secepat itu. Sakura saja yang sudah lebih dahulu berpacaran dengan Naruto, sampai detik itu, belum pernah berciuman.

"Wow, kau agresif, Ino." celetuk Tenten.

Ino pun mendelik ke arah Tenten. "Apa??"

"Iya, kau agresif... Sakura saja belum pernah mendapatkan ciuman pertamanya. Walau sudah sebulan berpacaran. Dan kau..." penjelasan Tenten terputus karena Ino tiba-tiba saja berdiri di depannya dengan aura-aura hitam pembunuh.

Tenten pun mulai berdiri dari bangku panjang dan perlahan berjalan mundur untuk menghindari sahabatnya yang kini tengah memandangnya penuh kengerian.

"HYAAAAAAT!!!!" teriak Ino yang spontan langsung membuat Tenten kabur menghindari serangan amukan Ino. Mereka pun mulai berkejar-kejaran seperti kucing dan anjing.

"Awas kau yaaa!!!!" ucap Ino penuh emosi.

Tenten masih terus menghindari Ino. Hingga Sakura hanya tertawa-tawa melihat tingkah kedua sahabatnya yang setiap hari selalu saja bertengkar.

"Coba saja kalau bisa tangkap aku!! Wanita agresif!" ejek Tenten sambil terus berlari menghindari amukan sahabatnya.

Tenten pun memanjat dinding pembatas tribun dan berlarian sambil memelet-meletkan lidahnya kepada Ino.

Ino yang sadar tidak bisa memanjat selincah Tenten, pun mengamuk semakin ganas.

"Turun kau!!! Aku tahu aku tidak bisa memanjat! Cepat turun!!"

"Tidak mau... Wleeee..." balas Tenten sambil tertawa puas karena telah berhasil membuat Ino semakin geregetan.

"Senang rasanya bercanda dengan Ino. Hihi... Dia lucu jika sedang mengamuk." batin Tenten sambil duduk layaknya bos di bangku penonton. Menertawakan dan melihat Ino yang hanya bisa duduk jongkok dan lesu karena kelelahan.

.
.

Namun, tiba-tiba...

"Permisi, apakah pertandingannya sudah selesai?"

Sakura menoleh untuk melihat siapa yang sedang bertanya kepadanya.

"Ah, iya pertandingannya..... Kau?"

Sakura pun melebarkan matanya karena terkejut melihat seseorang yang bertanya kepadanya tersebut.

"Sakura..." ucap orang itu, yang juga tak kalah terkejutnya dengan Sakura.

-to be continue-

Maaf ya, sebenarnya ini fanfiction sasusaku... Tapi sengaja dibuat Narusaku dulu biar greget eue

Terimakasih sudah tetap semangat mengikuti ceritaku ini. Dan terimakasih juga untuk yang mau ngevote. I love you all~

Sakura Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang