Part 7

4.4K 261 0
                                    

Sasuke POV

Aku terbangun di sebuah ruangan yang serba putih dan biru. Kepalaku yang masih terasa berat, kupaksa untuk mengingat apa yang terjadi padaku sehingga aku bisa berakhir di tempat ini.

Saat itu, Sakura menyarankan agar aku beristirahat di UKS jika merasa kurang sehat atau mengantuk.

Walau dia tahu aku hanya diam dan cuek padanya, namun entah mengapa aku mengikuti sarannya. Toh, aku juga sudah tidak kuat lagi jika harus memaksakan diri untuk belajar.

Akhirnya, ketika aku mendengar Sakura telah ke luar ruangan dan menutup pintu, aku pun langsung berdiri dan berjalan gontai menuju UKS.

Selama aku berjalan ke tempat ini, aku terus menahan tubuhku agar tidak terjatuh dan pingsan. Anemia yang aku hadapi sekarang, benar-benar membuatku pusing.

Langkahku hampir saja tiba di UKS. Namun, semua terasa berat sekali. Kepalaku berdenyut begitu cepat hingga aku berteriak merintih kesakitan.

Aku tak tahu lagi apa yang bisa aku perbuat. Rasanya sakit sekali. Aku berusaha meraih gagang pintu UKS agar aku bisa cepat-cepat tidur di kasurnya. Namun, tanganku seolah terasa lemas sekali. Aku tak mampu mengendalikan diriku sendiri. Kepalaku begitu sakit.

Hingga akhirnya, ketika pintu berhasil dibuka, aku mencoba menahan sekuat tenaga rasa sakit itu dan kembali berjalan masuk ke dalam UKS. Namun, entah mengapa tubuhku terasa seolah tak bernyawa dan bayangan mulai memburam dan sesekali tampak hitam gelap.

Aku hanya bisa berteriak untuk menahan lagi semuanya. Namun, akhirnya aku runtuh juga.

Setelah itu aku tak tahu lagi apa yang terjadi.

Kini aku terbangun dan menyadari bahwa seseorang telah membaringkanku di tempat ini. Aku sungguh berterima kasih padanya.

Kemudian, aku menoleh ke kanan dan kiri. Berusaha mencari sesuatu. Dan kutemukan Sakura tengah tertidur di sebuah kursi dengan dinding sebagai sandaran kepalanya.

Aku berusaha duduk di kasur. Walau dengan susah payah. Aku melihat gadis berambut merah muda itu tengah tertidur pulas dan jujur saja... wajahnya terlihat dua kali lebih cantik daripada biasanya.

Sebuah pemikiran terbesit dalam benakku. Apa dia yang membawaku dan menyelamatkanku ketika pingsan tadi?

Aku hanya bisa tersenyum tipis kepadanya. Namun tak lama setelah itu dia terbangun dan terkejut senang melihat aku sudah sadar.

Dia langsung mengambil stetoskopnya dan mencoba memeriksa keadaan tubuhku. Aku tertegun dan tersenyum dalam hati. Aku tak menyangka jika Sakura memiliki kemampuan dibidang medis. Suatu hari, dia pasti akan menjadi seorang yang hebat.

Namun, entah mengapa pemikiran itu berganti menjadi sebuah tanda tanya besar.

Jika dia merawatku... Dia tahu bahwa aku memiliki penyakit anemia tingkat sedang.

Entah mengapa aku malu sekali. Namun, aku juga sedikit lega. Ada yang bisa membantuku jika aku sedang drop nantinya.

Huh, tapi mengapa aku mengharapkan itu?? Ini hanya sebuah kebetulan. Lagipula, berharap untuk diperhatikan oleh seseorang yang telah memiliki pacar adalah kesalahan besar.

Aku melihat dia mengenakan stetoskopnya di telinga, dan bersiap untuk memeriksaku.

"Tidak, Sakura." kataku. Memegang tangannya. Membuatnya bingung. "Sasuke? Ada apa? Mengapa tidak?" cecarnya.

Aku hanya diam. Aku bingung harus menjawab apa. Aku merasa nyaman dia di dekatku. Namun, di sisi lain.. aku merasa sangat sedih entah apa penyebabnya.

Sakura Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang