Part 1

9.8K 321 4
                                    

"Shannaro! Aku terlambat!" umpat seorang gadis yang tengah berlari melewati lorong-lorong sepi di sebuah gedung sekolah.

Gadis itu terus berlari melewati lorong, menaiki tangga menuju ke lantai 3, tanpa memperdulikan bajunya yang sudah basah karena keringatnya serta rambut merah mudanya yang lepek akibat keringat. Bagi gadis itu, asal dia masih dapat mengejar ketertinggalan, tidak masalah jika dandanan dan bajunya terlihat buruk karena keringat.

Gadis itu terus berlari hingga akhirnya dia tiba di depan pintu sebuah kelas yang bertuliskan 2-B.

Dengan napas yang masih tidak beraturan, gadis itu ragu-ragu mengetuk pintu ruang kelas.

Terdengar suara seorang guru yang tengah mengajar, terpaksa berhenti ketika mendengar suara ketukan pintu tersebut.

TOK TOK TOK

Sang guru pun berjalan menuju pintu dan membukanya.

CLEK

Setelah pintu terbuka, sang guru hanya dapat menatap terkejut karena melihat siapa yang mengetuk pintu tersebut.

"Sakura??"

Sang guru yang khas dengan masker yang selalu dipakainya kapan pun dan dimana pun itu hanya dapat memperhatikan murid perempuannya yang basah kuyup akibat keringat saat dia berlari tadi.

Gadis yang ternyata bernama Sakura itu, hanya bisa menunduk malu sambil memilin-milin ujung baju seragamnya yang berantakan dan terlihat sedikit kusut.

"Maaf, guru Kakashi... Saya telat karena bangun kesiangan tadi..." ujar Sakura sambil tetap menunduk malu.

Gurunya yang bernama Kakashi itu hanya menggeleng-geleng saja. "Wah wah... Jadi wakil ketua OSIS pun bisa terlambat juga..." ucap Kakashi santai tapi dengan nada mengejek.

Wajah Sakura langsung merona merah setelah mendengar ucapan dari sang guru. Teman-teman di kelasnya pun menertawainya. Ya. Resiko menjadi orang penting. Akan ditertawakan ketika berbuat kesalahan.

"Ya.. Tak ada pilihan lain. Kau harus berdiri di depan kelas selama pelajaranku berlangsung." Ujar Kakashi.

Mendengar itu, Sakura pun melebarkan matanya karena terkejut. "Benarkah? Tapi... Saya..."

"Tidak ada tapi-tapian. Berdiri di depan kelas sekarang juga!" pintah Kakashi.

Tubuh Sakura pun melemas mendengar perintah tersebut. Dia mengangguk pelan dan terpaksa berjalan ke luar kelas untuk menjalani hukuman pertama dalam hidupnya.

.

.

"Tunggu dulu, Guru!!!"

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari salah satu barisan tempat duduk para murid. Sakura dan Kakashi serta semua murid di kelas langsung menoleh ke asal suara tersebut.

"Naruto? Ada apa?" Tanya Kakashi santai.

Naruto pun berdiri di atas kursinya. "Guru, hukum aku juga!"

Semua orang yang ada di kelas itu pun takjub mendengar permintaan bodoh Naruto itu. "Hei, kau gila ya?!" celetuk Kiba yang duduk sebangku dengan Naruto.

"Tidak! Aku 100% normal. Kalau tidak percaya, tes saja. Aku hanya ingin ikut dihukum juga sama seperti Sakura." Ujarnya bersemangat seperti orang yang sedang berorasi ketika demo.

Kakashi hanya menatap datar ke arah muridnya yang satu itu. Beda sekali dengan ayahnya... batin Kakashi.

"Untuk apa aku harus menghukummu? Kau tidak melakukan kesalahan apapun, Naruto..." ujar Kakashi. Naruto pun diam mendengar pernyataan itu dan langsung memutar otak agar dapat dihukum.

Sakura Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang