Permintaan?

170 68 4
                                    

Author POV

Menyebalkan.

Satu kata bagi Priscilla untuk menggambarkan sifat Kakak satu satu nya, bagaimana tidak? Beberapa waktu lalu saat Priscilla pulang di antar Vernandes, kakak nya Calvin langsung menggoda nya karena bagaimana pun juga Vernandes adalah sahabat dekat Calvin dari jaman jaman ia masih kecil sebab dulu ia pernah bertetangga.

Flashback.

"Ekhemmmm"

"Gajelo"

"Abang setuju kok La"

"Lah lu ngasyi Bang?"

Calvin terbahak bahak karena tingkah adik nya yang seketika tersipu sekaligus menahan kekesalan karena nya.

"Abang kasih restu kok, harus nya tadi abang nyaksiin tontonan live yang menggiurkan tuh La"

"Palalo, itu gue cuma minta maaf karena ada something wrong di jalan sama dia tadi"

"Hmm, kasihan tau dia lo kan bilang apapun mau lo lakuin dodol"

Priscilla terlihat berfikir sebentar.
Benar juga-batin Priscilla

Kemudian ia bertekad akan memenuhi permintaan apapun dari Vernandes sebagai penebus kesalahannya, yaa kedengarannya sih terkesan lebat tapi karena sifat Priscilla yang tidak enakkan jadi mau ga mau ia lakukan.

"Inget lakuin apa yang dia mau yaaaa"

"Ih lo rela gitu kalo gue di apa apa in sama dia? Okgt tega lo sama w"

"Tinggal minta kawin" ucap Calvin sambil tertawa dan meninggalkan Priscilla yang kini sudah tak bisa menahan kekesalannya.

Flashback end.

Pagi ini sesuai rencana, Priscilla akan menemui Vernandes dan memohon kepadanya serta memeberikan nya kesempatan untuk meminta sesuatu ke Priscilla. Ia yakin dan sudah ia pikir matang matang agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan.

"BANGGG AYO NAPA ETDAH"

"Uhh ga sabaran banget nih yang mau ketemu sama Vernand"

"Kampret"

Calvin terus menggoda adiknya sedangkan Priscilla hanya diam seribu kata menanggapi perkataan kakak terganteng nya itu.

-sampai di sekolah-

Priscilla keluar dari mobil tanpa pamit dengan Calvin. Ia langsung lari ke arah kelas nya tanpa memperdulikan tatapan teman teman nya yang memandangnya aneh, ia tidak sabar untuk menceritakan semua nya ke Natalia.

"Sayang!"

"Woy" Priscilla tak menanggapinya

"Heyyy" lagi lagi tidak ada tanggapan

"HEH BOCIL" teriak laki laki yang memanggil nya dari tadi

"Cicing wae!" Ucap Priscilla sambil berlari meninggalkan Satria

"Di cariin Vernandes"

Deg.

Priscilla menghentikan langkahnya hanya karena mendengar satu kata itu.
Sedangkan Satria hanya mengernyit melihat ekspresi Priscilla yang kaya orang kecolongan underware.

"Na..naon?"

"Tadi sih di perpus tapi sekarang mah ga tau dah tuh anak ganteng kemana, cari sendiri yak! Gue duluan bye sayang"

"Hm"

Apa aku harus mencari nya lalu menghampirinya dan menjelaskan soal kemarin? Tentu saja ia akan semena mena meminta hal hal yang konyol, tapi apa salahnya dicoba? Tapi takuttt tapi penasaran tapi nanti... ah sudah lah lebih baik aku perjelas masalah kemarin.

Aku mulai menyusuri lorong lorong menuju perpus sambil mengamati sekitar kali aja ada Kak Vernandes di tempat lain, tapi sampai sekarang aku sama sekali tak menjumpai batang hidungnya.

"Cel"

Hayoloo ini pasti Kak Vernandes

Dengan sedikit keraguan aku menoleh ke belakang dan langsung terpampang jelas wajah Kak Vernandes yang hanya berjarak beberapa centi dari wajahku, dan ini sangat membuatku tak karuan.

Aku sedikit mendorong tubuhnya untuk menjauhiku dan memposisikan diri dengan benar,

"Gue mau jelasin soal kemarin Kak, maaf kalo gue udah buat lo marah kemarin tapi gue mau kok lakuin beberapa hal yang bisa buat lo maafin gue. Dan kesimpulan, lo mau apa?"

"Just say, you'll never leave me"

"Hah?! Gue serius Kak ihhh plus jangan becanda, atau lo gamau maafin gue ya?"

"Just say it"

"Oke. I promise, i'll never leave you alone"

Tanpa di jawab ia malah melengos pergi meninggalkan ku yang masih mematung di tempat yang sama, sama sekali ga penting permintaan nya tapi bagus deh karena dia ga minta yang aneh aneh kaya kemarin dan juga dia kayanya emang udah ga marah.

Hmm untung ganteng.

Lebih baik kini aku kembali kekelas dan bercerita sedikit ke Natalia.

"Babe"

"Eh? Kak Altar, ada apa Kak tumben nyamperin hehe?"

"Tumben ya? Emm kalo gitu gue jadiin keseharian aja deh biar ga ada kata 'tumben' lagi gimana?"

"Apaansilo Kak"

"Mau ke kelas kan? Gue anter hehe biar selamat sampai tujuan gitu, mau kan?"

"Bebas"

...

"Belajar yaa yang pinter biar nanti sarjana bareng sama gue, bye babe. Nanti pulang gue kesini lagi oke? See you" ucap Kak Altar sambil mengacak acak rambutku.

"Siap kapten!"

Disaat aku melangkahkan kaki ke arah mejaku, beberapa murid terdengar sedang membicarakanku karena mereka terlihat tidak suka dengan kedekatan ku sama Kak Altar tapi kan ini jackpot bagiku karena dikelilingi cogan cogan fresh.

Tapi kalau dipikir pikir sih aku memang beruntung banget karena udah dapet sahabat kaya Natalia, cowok unyu macem Kak Satria, cowok kaku kaya Kak Vernandes, cowok kalem kaya Kak Kevin, dan pangeranku my everything Kak Altar.

Ini...

Benar benar jackpot:3

Dan asal kalian tahu, semenjak aku dekat dengan teman temanku itu aku langsung memiliki banyak haters juga secret admirer buktinya followers instagramku yang sudah naik pesat dan juga beberapa kado di lokerku.

Dan tentu nya teror teror yang setiap hari setia menghampiriku di manapun aku berada.

Cinta deh sama kalian para fans,

Secret admirer,

Dan terpenting para haters-ku yang cantik cantik unyu unyu dan bawel bawel.

Aku juga cinta readers:3

"AWASS!"

"....."

<><><><><><><>

Ayo kek di vote.
Love u readers,siders:)

The Real Life [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang