Pernyataan

199 80 5
                                    

Author POV

Seiring berjalannya waktu kehidupan Priscilla semakin baik dengan orang orang yang ia sayangi yang selalu ada di jangkauannya di tambah lagi dengan kebersamaan keluarga nya yang semakin sering saling bercengkrama dan meluangkan waktu nya untuk keluarga. Inilah kehidupan yang ia cita cita kan, kehidupan bahagia di antara orang yang terbaik di hidupnya.

Hari ini Priscilla menjalani hari nya seperti biasa hanya saja cuaca hari ini kurang mendukung karena sudah mulai memasuki musim penghujan di daerahnya terpaksa ia harus sedia payung sebelum hujan walaupun nanti pasti hujan.

Priscilla terus saja memandangi langit yang keruh, dengan kumpulan awan hitam legam di atas sana yang merebut tempat sang mentari biasa bersinar.

Angin semilir menusuk kulit Priscilla sampai ke tulang tulang, ia lupa tidak membawa mantel ataupun jaket akhirnya pasrah lah ia menikmati dinginnya angin hujan, sampai sebuah jaket tebal melekat ditubuhnya

"Pake" seru orang itu sambil melampirkan jaket nya di bahu Priscilla

Priscilla sama sekali tidak mendongak ataupun menoleh ke arah si peminjam jaket itu, ia tak perduli karena sekarang ia tidak kuat dengan hawa dingin yang menyerang masuk ke tubuhnya karena Priscilla dari kecil mudah terkena hypotermia apalagi di saat cuaca seperti ini.

Priscilla langsung berlari menembus hujan deras dengan jaket yang ia jadikan sebagai panampang hujan, ia melesat masuk ke kelasnya dan ternyata sudah ada guru yang mulai menjelaskan materi.

"Ehem pak maaf saya terlambat, tadi ada gangguan sebentar di depan" ucap Priscilla sambil melepas jaket nya dan merapikan penampilan nya. "Ck jaket siapa si ah elah gede banget udah gitu agak bauk lagi" gumam Priscilla pelan tapi masih dapat di dengar oleh guru dan teman yang ada di dekat nya.

"Sana duduk" ucap guru itu dingin

Priscilla langsung duduk di samping Natalia tetapi ia tidak bisa fokus karena hypotermia yang mulai menyerang tubuhnya, ia semakin menggigil dan badannya gemetar sampai sampai Natalia menjerit takut teman nya itu punya penyakit ayan.

"ASTAGA BUSETH LAA JANGAN AYAN DULU DONG NANTI AJA KALO LO DI RUMAH ETDAH AH AH" ucap Natalia tak sengaja

"Stttt,ga gu..gue ga papa kok Nat sa..santai aja"

"Heh, sana keluar kalau kamu ga mau dengar penjelasan saya ga usah pake ribut segala" ucap guru sambil melayangkan tatapan tajam ke arah Natalia

"Eh ga kok pak saya reflek hehe"

Tubuh Priscilla terus saja menggigil sampai ia merasa tubuhnya membeku dan tak sadar kan diri, Priscilla tak mengetahui apa yang selanjutnya terjadi pada saat itu.

Priscilla POV

Duhh hypotermia ku kumat dan aku tak tau harus berbuat apa sekarang, tubuhku terasa beku dan bergetar tetapi aku masih bisa merasakan ada sebuah tangan besar menggenggam erat tangan ku yang membuat ku sedikit hangat karena sentuhannya.

Sampai aku siuman dan aku melihat di samping ku ada cowok yang terlihat sedang tidur sambil tetap menggenggam tangan ku, dia adalah Altar. Cowok yang kusuka sejak pertama bertemu karena sikap nya yang hangat kepadaku dan ia juga selalu ada untuk ku

"Puas ya mandangin gue? Hehe" ucap Kak Altar tiba tiba yang menyebabkan Priscilla tersentak karena tertangkap basah tengah memperhatikan wajah nya yang guanteng tenan.

"Pasilo" ucapku sok santai padahal mah dalem ati dag dig dug jegerr serr

"Udah mendingan belum? Badan lo masih dingin gini, biasa nya lo gimana kalo kena hypotermia gini?" Tanya nya

The Real Life [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang