Kini aku dikelas setelah diantar oleh Kak Kevin dan Kak Altar, aku hanya terdiam mendengar perkataan dari mereka yang memberikan ucapan special untukku. Teman sekelasku bersorak, ada yang senang, menggodaku, bahkan juga ada yang menatapku tajam.
"SUMPAH DEMI APA LO LANGSUNG LENGKET SAMA COGAN GUE?!" teriak Nata setelah mengetahui keberadaan Kak Altar dan Kak Kevin
"Hai Nat." kata Kak Altar dan Kak Kevin bersamaan
"Ya Tuhan beri aku umur panjang."
<><><><><><><>
Author POV
Cilla kini berada di ruang tamu dengan menggunakan baju rumahannya. Belakangan ini Cilla sering memikirkan tentang revolusi kehidupannya yang tengah membaik.
Membayangkan masa lalu yang lumayan mengerikan baginya, bahkan ia merasa pernah bertemu Altar sebelumnya karena wajahnya yang terlihat familiar. Ia terus berfikir sebenarnya siapa Altar? Apa dia baik bagi kehidupan Cilla? Atau justru ada niat jahat dibalik kebaikannya.
+6208212156xxxx
BabePriscilla POV
Sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak diketahui, siapa dia? Apa mungkin ada perlu denganku? Atau jangan-jangan ini teror tengah malam?
+6208212156xxxx
Hello?? Jangan ngelamun mulu. Balas dong chat gueWhat the hell, apa dia ada disini juga ya? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku tengah melamun dan mengabaikan pesannya? That's weird hm.
Aku masih tidak memperdulikan pesan itu karena siapa yang tahu kalau si pengirim berniat meneror dan membunuhku malam ini? Atau lebih parahnya bisa mengulitiku.
Aku teringat dengan janji Bang Col untuk mendengarkan ceritaku. Aku pun bergegas ke kamarnya karena terlalu banyak cerita yang ingin kusampaikan kepadanya.
Tok tok tok tok tok.
Ceklek.
"Bang? Cilla masuk ya?"
Ternyata Bang Col tidak ada di kamar nya melainkan ada di toilet nya karena terdengar pintu toilet nya yang tertutup dan ada gemericik air.
"Bang keluar cepat! Aku mau cerita nih kan udah janji mau dengar ceritanya." kataku sambil berteriak
Aku terus berusaha meneriaki Bang Col dari pintu toilet nya, kenapa lama sekali sih keluarnya? Apa di dalam kedap suara? Ah~ mungkin teriakanku kurang kencang agar terdengar sampai dalam.
"BANG! KELUAR KEK LAMA BANGET."
Dan.
Gedebughhhh
"BANGSAT! APAAN SIH GANGGU SEGALA? PERGI SANA."
Sontak aku kaget mendengar ucapan Bang Col, tanpa sadar pipiku memanas dan mengeluarkan cairan bening yang meluncur mulus di pipiku, aku langsung berlari ke kamarku dan membanting pintu.
Hiks hiks hiks
"Abang udah ga sayang Cilla lagi." kataku sambil sesenggukan
"Arghhh sempak banget sih lo Bang."
Pokoknya aku marah! Mau ngambek aja sama Bang Col sampai dia minta maaf biarin, laki-laki macam apa kalau sampai nyakitin kaya gini? Ga gentle.
"CALVIN CILLA TURUN NAK." itu seperti suara Mama dari meja makan
Aku buru-buru menghapus air mataku karena aku tidak mau kalau Mama sampai tahu kejadian tadi. Ternyata aku keluar kamar bersamaan dengan Bang Col tapi aku hanya menatapnya jengah.
<><><><><><><>
Calvin POV
Entah mengapa sekarang aku jadi sering memikirkan tragedi masa lalu yang sempat mengancamku karena perbuatan diluar batas yang aku perbuat kepada seseorang.
Flashback.
"Sayang, kalau kamu mau balik ke Indonesia kabarin aku secepat nya yaa" kata si perempuan
"Iya lah pasti, aku pasti akan kangen banget sama kamu kalau sudah sampai sana." kataku sambil mengelus rambut nya lembut
Seiring berjalan nya waktu, perempuan itu tidak mengetahui maksud dan tujuanku mendekatinya.
Di tempat lain.
"Sayang mau lagi dong." kata si perempuan
"Kamu udah mabuk berat sayang." kataku membujuknya
"Ah aku mau lebih." katanya setengah sadar
Ia lalu menggodaku dengan tubuhnya yang terbalut dress mini dengan bagian dada lumayan terbuka, ia memolekkan tubuh nya di depanku. Laki laki mana yang tidak tergoda dengan tubuh sexy nya? Bahkan aku saja susah payah untuk menelan salivaku, hasratku makin memuncak sampai akhirnya aku memutuskan untuk menuruti permintaannya malam itu juga.
Seminggu kemudian.
+6208215678xxxx
-Sore nanti kita ketemuan ya Cal, see u.Calvin.C
-OkayAku pun mendatangi sebuah cafe di dekat rumahnya dan ternyata saat itu juga satu tamparan mendarat mulus di pipiku.
Plak.
"Kamu jahat sama aku, kamu udah buat aku hancur Calvin!" katanya geram
Aku bahkan tidak mengerti apa yang ia maksud, aku sama sekali tak melukainya bahkan mencincangnya. Kenapa ia bilang ia hancur? Lagipula semua bagian tubuhnya masih lengkap.
"Bisa ga bicara baik-baik?" ucapku emosi
Dia menghela nafas dan bulir-bulir bening terjun melewati pipinya, ia kini menangis sejadi-jadinya. Aku semakin bingung dengan apa yang dia maksud.
"A--aku hiks a--ku hamil Calvin!" katanya sambil menatapku dalam
Seketika aku teringat kejadian di club seminggu yang lalu, dan aku tidak akan bertanggung jawab karena ia yang lebih dulu menggodaku juga karena efek obat perangsang yang menambahnya jadi bersikap liar.
"Bagaimana bisa?" Tanyaku sok polos
"Ini semua karena kamu Calvin! Aku ga mau tau ya kamu harus tanggung jawab atas semua perbuatan kamu." katanya sambil memukulku
"Ga akan, karena sore nanti gua akan ke luar negeri seperti yang gua bicarakan waktu lalu. Lo dan gua ga ada hubungan apa-apa lagi sekarang." kataku sambil meninggalkan nya sendiri dengan semua orang yang terus memandangku bingung.
Sampai sekarang aku teringat dengan kejadian itu, apa kabar perempuan itu sekarang? Apa dia sudah bahagia karena sudah melupakanku?
Dan apa aku akan bertemu dengannya lagi juga bersikap seolah kejadian itu tidak pernah terjadi.Walaupun aku sudah merusaknya tapi aku melakukan itu juga karena ia yang meminta, jadi ini bukan sepenuhnya kesalahanku.
Lagian main-main sama Calvin.
<><><><><><><>
TBC.
Diatas itu visual Altar ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/61995360-288-k494667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Life [Slow Update]
Novela JuvenilPriscilla Celia Maharani Gadis manis, cantik, bertubuh ideal, cerdas, dan semuanya ada pada dirinya. Dengan kehidupan keluarga yang sangat harmonis. Tetapi kehidupan nya sungguh rumit apalagi urusan hati dan masa lalu nya. Di pertemukan dengan seora...