pt. 2 - Who are you?

2.8K 230 2
                                    

"Emm.. H-halo, namaku Jeonghan. Yoon Jeonghan. Senang berkenalan dengan kalian dan mohon bantuannya."

Seungcheol, yang tadinya tidak tertarik kini menatap Jeonghan lama. Entahlah, apa yang menarik dari Jeonghan sehingga Seungcheol tidak berkedip melihatnya.

"Baiklah, kau bisa duduk di sebelah Seungcheol. Seungcheol angkat tanganmu" perintah Jisoo. Ya, Jisoo adalah ketua kelas 3-1. Tapi pemilik nama tidak bergerak –masih betah memandangi Jeonghan. Lalu Wonwoo yang duduk di depannya menyenggol tangan kanan Seungcheol yang menahan dagunya. Barulah Seungcheol sadar dari lamunannya.

Seungcheol menangkat tangannya dan Jeonghan pun tersenyum. Lalu Jeonghan berjalan kearahnya dan mata mereka terus bertemu sampai akhirnya Jeonghan tiba di sebelahnya.
"Hai, aku Jeonghan" ucap Jeonghan ramah. Seungcheol pun merubah ekspresinya menjadi dingin dan memandang ke lain arah.
"Aku tau, aku sudah mendengarnya tadi" jawabnya ketus.
"Ah iya benar juga" Setelah itu tidak ada lagi percakapan.
"Dengar semua, hari ini Shin sonsaengnim tidak masuk karena istrinya melahirkan jadi kita ditugaskan merangkum bab selanjutnya dan menjawab soal-soalnya. Mengerti?" Jisoo memandang ke seluruh sudut kelas secara cepat bagaimanapun kelas itu adalah tanggung jawabnya.
"Yeah, jam kosong lalala" Hoshi segera berdiri dan melenggang ke bangku Wonwoo.
"Hai anak baru, kurasa kita bisa jadi teman" ucap Hoshi dengan senyum yang membuat matanya hilang. Mendengar itu Jeonghan tersenyum, dia senang ada yang mau mendekatinya duluan. Jeonghan tipe yang bisa dekat dengan orang yang mau datang padanya lebih dulu.
"Tentu saja! Emm... Bolehkah aku tau siapa namamu?" Tanya Jeonghan malu-malu.
"Aku Kwon Soonyoung tapi biasa dipanggil Hoshi jadi panggil Hoshi saja, senang berkenalan denganmu" jawab Hoshi semangat.
"Ah iya Hoshi-ssi, senang berkenalan denganmu juga"
"Oh ayolah, tidak perlu embel-embel itu. Kita ini teman sekelas" Jeonghan tertawa kecil mendengar teman barunya itu. Memang belum terlalu dekat tapi Jeonghan rasa telah menyukai sifat Hoshi yang ceria.

Wonwoo ikut menghadap ke arah Jeonghan.
"Aku Jeon Wonwoo, senang bertemu denganmu."
"Senang bertemu denganmu juga Wonwoo." Senyum bak malaikatnya mengembang lagi. Ternyata tidak sesulit yang Jeonghan kira. Jeonghan sudah mendapat 4 teman hari ini, atau lebih tepatnya 3 teman karena dia belum tau siapa teman sebangkunya itu.
"Ya Seungcheol! Perkenalkanlah dirimu aish kau ini" kata Hoshi pada teman sebangku Jeonghan.
"Cih, untuk apa?" Sahut Seungcheol sinis.
"Dasar kau ini, kenalkan dia Choi Seungcheol" Hoshi memperkenalkan Seungcheol pada Jeonghan. Jeonghan menanggapinya dengan senyum dan mengangguk saja, "Maafkanlah dia, dia memang sedikit aneh hehe" kata Hoshi melirik Seungcheol lalu tersenyum pada Jeonghan.
"Aku tidak aneh!" sahut Seungcheol yang sedang melihat keluar jendela kelasnya.

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Inilah saatnya murid-murid berlomba-lomba pergi ke tempat favorit mereka yaitu cafeteria sekolah. Hoshi langsung cabut dari kelasnya setelah bel berbunyi membuat Jeonghan menggelengkan kepalanya heran.
"Dia selalu seperti itu, dia selalu terburu-buru karena harus menyusul adik kelas untuk ke cafeteria bersama" kata Wonwoo.
"Dia dekat dengan adik kelas?" Tanya Jeonghan. Menurut Jeonghan itu keren karena selama dia sekolah dia hanya kenal dan tahu adik kelasnya tapi tidak sampai dekat seperti teman layaknya.
"Iya, Hoshi itu ramah pada siapapun dan dia lucu, menurutku itulah alasan kenapa dia bisa dekat dengan semua orang." Jawab Wonwoo. Wonwoo benar, itu semua karena kepribadian Hoshi yang mudah bergaul. Beda dengan Jeonghan.
"Ah... Aku ingin seperti Hoshi." Jeonghan membayangkan bagaimana jika dirinya menjadi Hoshi. Pasti menyenangkan, pikirnya.
"Hahaha mudah saja, kau hanya perlu ramah ke setiap orang Jeonghan-ah"
"Kau benar, aku harus mencobanya hehe"

Jangan lupakan satu orang yang juga masih duduk dan mendengarkan. Ya, Seungcheol masih diam di tempatnya dan seolah-olah tidak mendengar percakapan kedua temannya.
"Baiklah, bagaimana kalau kita ke cafetaria? Akan kukenalkan pada teman-temanku nanti kita akan bertemu dengan Hoshi juga" ajak Wonwoo. Jeonghan berpikir sejenak.
"Hmm.. Baiklah" tidak ada salahnya, pikir Jeonghan. Siapa tau dengan begitu dia bisa lebih ramah pada orang lain.
"Ayo"
"Tunggu Wonwoo-ya"

Jeonghan menoleh ke arah Seungcheol yang masih setia melihat keluar jendela. Jeonghan ingin Seungcheol juga ikut, bagaimanapun mereka teman– walaupun Seungcheol enggan mengakuinya.
"Emm.. Kau tidak ikut Seungcheol?" Tawar Jeonghan takut. Jeonghan takut Seungcheol marah karena menganggunya.
Seungcheol menoleh ke arah Jeonghan. Dia tidak menjawab pertanyaan Jeonghan tapi malah langsung pergi duluan meninggalkan wonwoo dan jeonghan.
"Ish dia itu, menyebalkan" Wonwoo terlihat kesal dengan kelakuan temannya itu.
"Sudahlah tidak apa-apa, ayo kita susul dia" kata Jeonghan dengan senyum angelic andalannya.

Sesampainya di cafetaria, Jeonghan tersenyum melihat Seungcheol sudah duduk diantara teman-temannya. Pikiran Jeonghan terhadap Seungcheol berubah, menurutnya Seungcheol tidak menyebalkan. Mungkin karena dia dan Seungcheol belum terlalu mengenal jadi Seungcheol dingin dan ketus padanya. Semuanya butuh waktu, Jeonghan yakin dia dan Seungcheol bisa jadi teman yang baik. Entahlah.

"Hey semua dengarkan!" Kata Wonwoo pada teman-temannya.
"Wah siapa dia? Pacarmu hyung?" – Dino
"Pacar? Cantik juga. Tapi dia mengenakan celana bukan rok?" – Seungkwan
"Apa-apaan kalian ini, Wonwoo hyung milikku!" – Mingyu
"Ah kalian ini, berhenti berkata yang tidak-tidak. Kenalkan dia murid baru disini. Ayo perkenalkan dirimu" kata Wonwoo sambil sedikit mendorong Jeonghan.
"H-hai, Namaku Yoon Jeonghan. Senang berkenalan dengan kalian dan mohon bantuannya." Jeonghan membungkuk sopan.

"Aku Mingyu. Kim Mingyu, yang paling tampan disini dan di korea." Kata Mingyu percaya diri dan langsung mendapat tatapan jijik dari yang lain.
"Eyy paling tampan apanya. Hai, aku Boo Seungkwan." Seungkwan berdiri lalu membungkukkan badannya dan tersenyum yang menurut Jeonghan sangat manis.
"Kau sudah tau siapa aku kan hehe" Hoshi terkekeh dan membuat matanya menghilang.
"Halo hyung, aku Lee Seokmin. Tapi aku juga punya nama lain, kau bisa memanggilku dokyeom.Senang berkenalan denganmu juga." Cengiran khasnya merekah lebar membuat Jeonghan ikut tersenyum.
"Kupikir kau sudah tau namaku kan Jeonghan-ah" Jeonghan tersenyum dan mengangguk pada Jisoo.
"Aku Jun dan ini Minghao, kami pindahan dari China. Mohon bantuannya juga Jeonghan hyung." Jun dan Minghao membungkukkan badannya. Jeonghan kagum, mereka dari negara berbeda yaitu China.
"Aku Lee Jihoon." Kata seseorang yang lebih kecil dibanding yang lain. Imut tapi kenyataannya ia tidak suka dibilang imut haha.
"Aku Hansol Vernon Chwe, panggil saja Vernon atau Hansol terserah hyung hehe" tanpa bertanya Jeonghan tau pasti dia memiliki darah barat.
"Hai hyung, ingat aku? Aku yang bersama Jisoo hyung tadi. aku Lee Chan tapi sering dipanggil Dino. Aku termuda disini. Senang berkenalan denganmu hyung!" Kata Dino dengan senyumnya yang lucu.

Jeonghan sangat senang, ia sudah dapat banyak teman disekolah barunya. Ia berpikir dirinya harus menceritakan ini pada Ibunya. Lalu Jeonghan teringat bagaimana nasib adik perempuannya. Ia teringat kalau Dino lah yang satu tingkatan dengan adiknya.
"Emm.. Dino-ya, boleh aku bertanya?" kata Jeonghan –masih malu-malu– pada Dino.
"Tentu saja hyung!" Jawab Dino.
"Tentang adikku..."
"Ah, Jeongah? Dia dikelas hyung. Kenapa?"
"Apa dia punya teman dikelas?"
"Menurutku Jeongah orang yang mudah bergaul dan dia lucu jadi kurasa dia bisa memiliki banyak teman. Dikelas tadi dia langsung mengajak kenalan teman perempuan yang lain. Tidak perlu khawatir begitu hyung" jelas Dino pada Jeonghan.
"Ah begitu, syukurlah... Terima kasih"
"Tidak perlu berterima kasih hyung hehe" Jeonghan bersyukur adiknya sekelas dengan Dino. Dengan begitu secara tidak langsung Jeonghan dapat mengintainya.

Lama mereka berbincang lalu terdengar bel masuk. Mereka pun bubar dan menuju ke kelas masing-masing. Hoshi terus saja menghela nafas panjang karena pelajarannya tidak menyenangkan. Berbeda dengan Wonwoo yang sepertinya memperhatikan guru dengan serius. Dan berbeda lagi dengan Seungcheol yang malah tertidur dengan lengan sebagai bantalnya.

"Yoon Jeonghan bisa kau bangunkan temanmu itu?" Pinta Jung sonsaengnim.
"Ah iya baik." Jawab Jeonghan. Jeonghan bingung bagaimana ia harus membangunkannya. Ia takut Seungcheol terganggu dan makin menjauh darinya.
"Emm... Seungcheol-ah bangunlah" tidak ada gerakan dari si pemilik nama. Akhirnya dengan berani Jeonghan mengguncang pelan badan Seungcheol.
"Seungcheol-ah bangun."
"Aish kau mengangguku." Kata Seungcheol masih tetap dengan posisinya.
"Maaf, tapi Jung sonsaengnim menyuruhku membangunkanmu." Kata Jeonghan. Seungcheol pun bangun dari posisinya dan menoleh ke arah Jeonghan. Jeonghan kaget dan takut secara bersamaan, takut Seungcheol marah padanya. Tetapi setelah itu Seungcheol malah menatap keluar jendela–lagi.

————————————————
Maaf ya makin aneh ceritanya wkwk
Tolong dimaklumi haha
Bye ☺

Strange Feeling || jeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang