Guardian Angel

433 31 0
                                    

Niall dan Jassy di perjalanan kembali menuju apartemen Louis.

"Ni, can you drop me here?"

"Why?" Niall menyadari ini masih setengah perjalanan dari apartemen Louis.

"Hanya ada sesuatu yang tidak bisa aku ungkapkan, please Ni, drop me here." pinta Jassy memelas.

"Are you ok Jas?" tanya Niall dengan raut wajah yang khawatir.

"I am okay Ni, believe me." Jassy tersenyum kepada Niall ada dia percaya semua baik-baik saja.

"Kau mau aku temani?"

"Tidak tidak. Sungguh Niall aku tidak apa-apa. Kau kembali saja ke apartemen Louis."

"Baiklah jika memang keinginanmu." Niall meminggirkan mobilnya, dia melihat ke arah Jassy.

"Jangan tunggu aku pulang Ni, mungkin aku akan tidur diruma temanku malam ini." "Baiklah, aku akan meneleponmu nanti."

"Bye Ni." kemudian Jassy berjalan tanpa arah, dengan air mata yang mengalir deras.

Seharusnya aku sadar diri dari kemarin, karena tidak akan ada affair antara artis dan hairstylish nya.

Jassy duduk di pinggiran jalan, ditengah-tengah lampu kota. Banyak orang yang melewatinya dengan tatapan kasihan, karena sampai saat ini dia belum berhenti menangis.

Handphonenya berbunyi ada pesan dari Harry .

Harry Styles.

Where are you? Don't ignore this please.

Pasti Niall sudah memberitahu mereka bahwa Jassy tidak pulang, karena itu Harry mencarinya. pikir Jassy. Kemudian dia memeberitahu lokasinya dimana.

Airmata Jassy sudah sedikit reda, tapi di menyadari ini semakin larut dan dia masih tidak tau harus bermalam dimana. Kezia pasti dengan senang hati menerima kedatangannya tapi, dia belum ingin bergerak dari tempat ini, karena dia menunggu kedatangan seseorang.

Ditahankannya rasa dingin yang mulai menusuk. Di hembusnya kedua tangannya agar tetap merasa hangat.

"Nah gunakan ini." Dia melemparkan jaket kepada Jassy.

"Harry?" Jassy pura-pura terkejut, padahal sebenarnya dia yakin Harry akan datang.

"Kau akan mati kedinginan sebentar lagi."

"Thank you Harry."

Kemudian Harry duduk di samping Jassy, dan selalu menatapnya tiada henti.

"Harry, aku.."

"Don't tell me that you're okay, I know you're lying."

Jassy terdiam, "Aku ingin menonton film Harry."

Harry menghela nafas, "Baiklah, mari kita lakukan apa yang kau inginkan"

Jassy pun tersenyum, kemudian Harry menggenggam tangan Jassy dan berjalan menuju mobil.

---

"Aku mau menonton itu." Jari Jassy menunjuk ke poster film, itu film horor.

"NO. aku mau itu." Harry menunjjuk film drama.

"Aku mau itu pokoknya."

"Aku juga tetap milih itu."

Jassy melipatkan kedua tangannya. "Baiklah, aku akan menonton film itu sendiri." Jassy menuju pemesanan tiket.

"Film itu ya, untuk satu orang."

"Dua." kata Harry dari belakang Jassy. Jassy tak mengatakan apapun, dia hanya tersenyum penuh kemenangan.

She's Not AfraidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang