"Ashton? Ngapain malam-malam.....?""Setidaknya kau persilahkan aku masuk sebelum kau memberiku pertanyaan Jas."
Jassy merasa canggung, dan membiarkan Ashton masuk. Dia tidak tau alasan kenapa Ashton datang tiba-tiba di tengah malam begini.
"Ash..."
"Kenapa kau tidak menjawab teleponku?"
"Aku hanya..." Jassy bingung mau menjawab apa karena dia sengaja tidak menjawab telepon Ashton.
"Dan apa kau mengenal Harry Styles?"
"What?!" Jassy shock mendengar pertanyaan Ashton. "Yaa, tentu saja. Dia kan.. personil One Direction kan?"
"Jangan pura-pura bodoh Jas, aku tau kau pernah mempunyai hubungan dengan dia."
"Aku hanya menjadi hairstylish mereka Ash. Tidak lebih."
"Kau berbohong padaku. Kau tidak menceritakan tentang ini Jas."
"Aku rasa itu bukan suatu hal yang penting Ash, itu semua masalalu dan aku tidak mau menungkitnya. Aku memang pernah mempunyai hubungan dengan Harry, tapi aku juga tidak mengerti dengan hubungan kami. Sekarang aku punya kau, terus kenapa kau mempermasalahkan masalaluku?"
"Mereka itu temanku, Harry temanku Jas! Kalau aku tau kau itu pernah bersamanya mungkin sekarang..."
"Mungkin sekarang apa? Jadi kau menyesal bersamaku? Gitu?"
"Bukan bermaksud Jas, hanya saja..."
"Apa Ash? Kau berniat meninggalkanku sekarang?" Suara Jassy meninggi.
"Tadi aku bertemu Niall."
Jassy terdiam, Ashton bertemu Niall?. Darah Jassy terasa mengalir deras, detak jantungnya tidak stabil.
"Apa yang dikatakannya Ash?"
"Dia mengatakan Harry mencarimu. Niall tau kau bekerja bersama kami sekarang tapi dia tidak tau hubungan kita. Aku tidak tau harus berbuat apa Jas!! Aku bingung."
"Kenapa tak kau katakan saja kau dan aku bersama sekarang?"
"Aku nggak sanggup Jas!! Niall bilang Harry seperti orang gila saat kau meninggalkannya. Apa kau pikir aku akan tega mengatakan kalau kau sudah bersamaku?"
"Dia yang meninggalkanku." Jawab Jassy simpul.
Ashton terdiam, dia tak tau harus berbicara apa lagi.
"Jadi apa mau mu sekarang Ash?"
"Aku tidak tau Jas"
"Kau tidak berniat mempertahankanku?" tanya Jassy lirih.
Ashton menggeleng. "Bukan begitu, aku hanya..."
"Hanya apa?"
"Aku pikir lebih baik kita sampai disini Jas, kembali lah kepada Harry."
"Leave me alone."
"Jassy."
"Fuck off." suara Jassy masih datar.
"Jas.."
"Ash, pergilah. Aku sedang tidak ingin melihatmu sekarang."
Ashton menatap Jassy, " I am sorry Jas." Ashton pun pergi, kemudian perlahan air mata jatuh membasahi pipi Jassy.
Jassy tidak terlalu terpuruk sepeninggal Ashton, dia juga masih bekerja seperti biasanya. Hanya saja dia lebih banyak diam dari sebelumnya. Tentu saja ada luka, walaupun tidak sebesar luka yang di tinggalkan Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Not Afraid
FanfictionJassy berjalan lunglai ke kamarnya. Dia bahkan lupa jalan kembali ke kamar karena kesadarannya belum sepenuhnya pulih. Pasti si sialan itu sudah merusak kerja otakku. batinnya. Dia bertemu Harry lagi sebelum kembali ke kamar. Jassy merasa jijik wal...