Chapter 7

1.7K 85 0
                                    

Warning: terdapat NC Medium, bagi pembaca yang di bawah umur harap di skip untuk chapter ini..
Enjoy reading~~

"dia lama sekali hik~~, kemana dou shikshin itu?" tanya taeyeon bosan sambil mengaduk-ngaduk minumannya sementara yuri yang sedang memainkan ponselnya dengan bosan menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya disofa yang mereka duduki.
"ahh.. molla.. aku sungguh bosan.. kita tidak bisa memulai pesta tanpa mereka jika kita tidak ingin dimakan oleh mereka berdua.." ucap yuri yang menatap pintu ruangan tersebut. Yap.. mereka sampai duluan di club dan langsung masuk kesebuah ruangan yang sudah dipesan yuri karena mereka masih pelajar jadi tidak boleh berada didalam club tapi pemilik club ini kenal yuri. Jadinya mereka hanya diperbolehkan masuk ke club dengan memesan sebuah ruangan khusus bagi para pelanggan club.
"by the way yul, apa disini juga disediakan yeoja sexy untuk kita?" tanya taeyeon semangat. Yuri tertawa mendengar pertanyaan konyol taeyeon.
"haha.. dasar bodoh.. memangnya disini toko? Apa tadi kau bilang? Menyediakan yeoja sexy? Heol.. taeng.. mereka itu menyewakan jasa wanita penghibur bukan menyediakan.. kau kata ini tokong klontong? Hahaha.."
"hahh.. kan aku hanya bertanya.. hhufft hik~~" taeyeon menggelembungkan pipinya. Yuri pun menghentikan tawanya melihat taeyeon yang menjadi cemberut.
"hey.. ini hanya tempat karaoke didalam club.. kau masih belum cukup umur taeng untuk keluar disana.. di club sana.. hahh.. aku juga ingin menikmatinya tapi tidak bisa.. berjoget-joget dengan yeoja sexy diiringi music dari DJ.. dengan baju seperti ini" ucap yuri yang membenarkan posisi duduknya. Taeyeon menoleh kearahnya.
"lah.. terus kau mengajak-ku kesini untuk apa hik~~? Nyanyi hingga pagi buta sambil minum hik~~ bir?" tanya taeyeon yang sekarang menuangkan bir digelas miliknya yang sudah kosong.
"bukan hanya sekedar menyanyi hingga pagi buta saja.. kita akan mendapatkan service dari hyo, karena dia sudah janji denganku" ucap yuri dengan sumringah. Taeyeon mengangkat alisnya menatap yuri lalu dia meneguk birnya.
"jinjja?" ucap taeyeon setelah meneguk habis birnya.
"ne.. mereka akan datang jika kita sudah berkumpul semua.. kata hyo mereka yang terbaik disini.. tapi kita akan diberikan service khusus untuk masing-masing orang.. nah.." yuri menghadap taeyeon dan menatap namja itu yang menuangkan bir lagi kedalam gelasnya yang kosong kembali. "jadi kau.. bersenang-senanglah.. aku tidak akan menganggumu.. dan jangan mempermalukan namaku jika kau tidak bisa memakai mereka.." lanjut yuri yang tersenyum miring kearah taeyeon.
Taeyeon menelan ludahnya dengan susah payah. "n-ne.. pastinya.. agh.. jangan menatapku seperti itu hik~~" ucap taeyeon yang memukul pelan bahu yuri. Kemudian mereka berdua tertawa.
***

"jessica.. tiffany.. oh akhirnya kalian datang juga ke ruanganku.." ucap seorang pria muda ya.. sekitar 20 tahunan lah pokoknya. Pria muda itu bangkit dari kursinya dan memeluk jessica dan juga tiffany secara bergantian. Jessica hanya tersenyum sementara tiffany yang kelelahan melayani client mereka hari ini hanya tersenyum lemah. "hey.. kau kenapa, sweet?" tanya pria muda itu yang meraih pinggang tiffany dan membimbingnya untuk duduk disebuah sofa.
Tanpa diketahui tiffany dan pria muda itu jessica tersenyum melihat tiffany yang sudah mulai kelelahan. Tiffany bukan lelah tapi dia menjadi mengantuk kala jessica memasukkan obat tidur dan perangsang ke minuman tiffany saat menyalani client mereka dilantai bawah yang penuh dengan lautan manusia yang berdansa dengan iringan music DJ.
"ah.. ani.. aku baik-baik saja" elak tiffany yang bergelayutan manja dilengan pria muda itu. pria muda itu menatap jessica meminta penjelasan dari yeoja blonde itu. jessica menghapirinya dan duduk dipangkuan pria muda tersebut lalu membisikkan sesuatu. Pria muda itu mengerutkan keningnya dan kemudian tersenyum.
"bagaimana kalau kau aku berikan bonus jika malam ini kalian berdua melayani client spesial-ku?" tawar pria muda itu dengan senyum manis. Jessica mencubit pipi pria muda itu dengan gemas.
"aww.. hyo.. kau tahu saja kami memang lagi butuh job exstra hari ini.. tapi aku khawatir dengan tiffany.. dia kelihatannya lelah.." ucap jessica yang memperhatikan tiffany.
Tiffany mendongak dan menatap jessica dengan kesal. "berhentilah mengatakan aku lelah jess.. sungguh aku tidak lelah.." ucap tiffany yang sekarang melepas tangan kekar pria muda itu yang bernama hyo dari pinggangnya. "dan.. dimana client-mu itu hyo?" tanya tiffany dengan semangat.
"haha.. baiklah.. aku akan memberikan kalian sebuah misi untuk memberikan service berbeda.. bagaimana? Apa kalian setuju?" tanya hyo dengan senyum nakal. Jessica dan tiffany tersenyum kearah hyo dan mereka berdua mengangguk mantap.
"baiklah.." ucap tiffany.
"boleh juga.." jessica berdiri dan mengusap pipi hyo dengan gerakkan slow motion lalu tangannya turun ke leher pria itu yang membuatnya geli.
"arra.. arra.. bukan aku yang menjadi client-nya.. kalian jangan menggodaku kalau tidak kalian akan menyesal telah membangunkan-" hyo berdiri dan mendekatkan wajahnya ditelinga jessica. "-harimau yang sedang tertidur.." hyo langsung menjauhkan wajahnya dan berjalan kearah luar dari ruangan tersebut.
"baiklah sebelum mereka datang lebih baik kalian beristirahatlah dulu disini.. sembari menunggu perintah dariku.." ucap hyo sebelum menutup pintu dan menghilang dari hadapan mereka berdua.
Jessica menghempaskan tubuhnya disofa mewah dan menatap tiffany yang dari tadi bungkam disampingnya.
"kau kenapa tiff? Kelihatannya kau sungguh gelisah?" tanya jessica dengan senyum nakal sambil menggeser posisi duduknya agar dekat dengan tiffany hingga kulit mereka bersentuhan. Tiffany yang terkejut langsung menatap jessica dengan tatapan inconnect-nya.
"m-mwo? Ah.. g-gwenchana.. dan apa yang kau sebut gelisah, huh? Aku baik-baik saja.. you know that.." ucap tiffany. 'hhuhh.. perasaaan apa ini.. kenapa yang dikatakan jessica benar? Aku sungguh gelisah saat ini..' batin tiffany. Jessica tersenyum miring mendengar tiffany menyangkal ucapannya.
"hahh.. whatever.. aku mau tidur.. bangunkan aku jika hyo sudah datang arra?" ucap jessica yang bersandar pada bahu kiri tiffany.
"arraso.." jawab tiffany yang ikut memejamkan matanya. 'tidur sebentar tidak apa-apa, kan? Kau mungkin benar jess, aku terlalu lelah karena tenagaku benar-benar terkuras untuk hari ini..' batin tiffany. Setelah beberapa menit jessica membuka matanya, gadis itu tidak tertidur dan mengangkat dengan hati-hati kepalanya dari bahu tiffany agar gadis brunette itu tidak terbangun.
"baiklah tiff.. sebelum kita bekerja lagi.. akan kubuat kau menceritakan semuanya.. kekeke.." ucap jessica dengan suara berbisik. Gadis blonde itu mulai merebahkan tubuh tiffany disofa dengan perlahan. Tiffany mengerutkan keningnya tapi matanya tetap terpejam. 'perasaan apa ini? Kenapa badanku jadi begitu panas? Apa pendingin ruangan ini dimatikan?' tanya tiffany dalam batin. Gadis brunette itu masih tetap terpejam antara mimpi dan kenyataan. 'ini seperti mimpi saja..' batin tiffany yang mengulatkan tubuhnya sebentar lalu tertidur kembali. Jessica yang melihat tiffany sudah tidak bisa bangun dari tidurnya lagi tersenyum puas.
Jessica mulai merangkak naik ke atas tubuh tiffany dan mendekatkan wajahnya ditelinga gadis brunette itu. "tiff~ tiffany~~" panggil jessica dengan suara yang seduktif. Sebagai respon tiffany mengerutkan keningnya dan membuka sedikit mulutnya.
"tae.. tae.." ucap tiffany yang membuat jessica tersenyum. Gadis blonde itu menyingkirkan anak rambut yang menghalangi paras cantik tiffany.
"jadi taeyeon yang mengantarmu sampai apartement?hemm?" tanya jessica dengan pelan agar tiffany tidak terbangun lalu tangannya mulai mengelus-ngelus paha tiffany.
"aahh.. ne.. taeyeon-ah.. kau sungguh pintar sekaliww.." ucap tiffany antara stengah bermimpi dan sadar. Di dalam mimpinya dia sedang dicumbu oleh taeyeon. jessica tersenyum puas ketika tiffany mulai mendesah dibawah sana. Jessica mulai meremas payudara tiffany yang membuat tubuh gadis brunette itu mengelijang nikmat. "sshh.. fuck me now tae.. aahh.." racau tiffany saat jessica menarik sedikit dress-nya ke atas lalu mulai mengelus-ngelus miss V gadis brunette itu yang masih terbalut celana dalam. jessica memperlambat gerakkan tangannya pada miss V tiffany dan membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu.
"ceritakanlah kejadian di lift tadi tiff, aku ingin tahu bagaimana reaksimu saat itu.." pancing jessica dan tiffany menggerutkan keningnya dengan mata yang masih terpejam lalu menggeleng pelan.
"shireo tae.. aku sangat sshh.. malu.." ucap tiffany disela-sela desahannya karena jessica menjilat daun telinganya. Sebagai respon atas jawaban jessica menggigit pelan daun telinga tiffany.
"katakanlah atau aku akan membuatmu frustasi tiff.." ancam jessica yang membuat tiffany menjadi gelisah dalam tidurnya. Gadis blonde itu tahu bahwa sekarang tiffany sedang bermimpi dicumbu oleh taeyeon dan dirinya yang sekarang mencumbu tiffany dianggap taeyeon oleh gadis brunette itu. "come on.. tiff.. apa kau mau mimpi indah ini segera berakhir?" tanya jessica lagi sambil meremas payurada tiffany yang masih terbungkus dress hitam ketatnya.
"annyyiooh.. baiklah.. aku akan memberitahumu bagaimana sshh.. perasaanku saat ituww.. tapi berhenti menggodaku seperti itu tae.. kau sshh.. sangat nakal ahhh.." tiffany memengang tangan jessica yang sedang meremas payudaranya.
"katakanlah tiff.. I wait you.."
"aku.. aku menjadi mmmhh.. blushing saat itu.. saat kau sshhh.. menerima pesan dari temanmu dan tiba-tiba lift ssshh.. berguncang dan wajahmu tepat ahhh.." jessica makin penasaran dengan ucapan tiffany tangannya dengan lembut meremas sebelah payudara tiffany dan memainkan miss V tiffany yang sudah basah dibawah sana. "mendarat dipayudaraku ssshh.. sontak kita terdiam dengan posisi seperti itu aahh.. tapi kau malah meremas ssshh.. more.. more.." racau tiffany saat jessica mempercepat gerakan pada miss V-nya. Tubuh tiffany tersentak mencapai klimaks dan dadanya yang naik turun mengatur nafas yang tak beraturan membuat jessica menjadi terangsang serta peluh yang bercucuran didahi tiffany membuat pemandangan erotis dihadapannya tapi gadis blonde itu ingin tahu kelanjutan dari cerita tiffany.
"more tiff.. katakan semuanya.." ucap jessica yang sekarang meremas kedua payudara tiffany dengan lembut.
"sshh.. kau meremas butt-ku tapi aku langsung tersadar mmmhh... dan aku menamparmu..." ucap tiffany yang membuat jessica menghentikan kegiatannya dan menutup mulutnya. 'mwo? Hanya karena itu hahaha.. bisa kubayangkan wajahmu pasti sudah merah padam saat itu hahhaha' jessica berusaha menahan tawanya sambil bergeser kesamping tubuh tiffany.
"hmmppfftt.. bbhuwahahaha..." jessica tidak bisa menahan tawanya yang membuat tiffany terlonjak kaget dan langsung membuka matanya. Tiffany bangkit dari posisi tidurnya ke posisi duduk disamping jessica dan menatap bingung gadis blonde itu.
"kau.. kenapa kau tertawa? Memangnya apa yang lucu?" tanya tiffany yang menatap jessica lalu mengedarkan padangannya disekeliling ruangan itu. jessica mengibas-ngibaskan tangannya.
"anyio.. hanya aku mengingat cerita lucu yang dikatakan clientku tadi hahaha.. itu sangat lucu tiff.. hahaha.." ucap jessica disela-sela tawanya. Tiffany memandang bingung dan merasakan daerah kewanitaannya sangat basah dan gadis brunette itu teringat akan mimpi yang baru saja dia alami seketika wajahnya merah padam lalu memalingkan wajahnya kearah lain. 'apakah jessie melihat tidurku atau aagghhh.. molla.. kim taeyeon.. kau membuatku frustasi.!! Bahkan kau hadir di mimpiku' Batin tiffany yang mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
Jessica berhenti tertawa ketika melihat tiffany yang mengacak-ngacak rambutnya sendiri lalu tersenyum sambil memegang kedua bahu gadis brunette itu. "tiff.. dengar.. aku.. ah maksudku kita sedang bekerja sekarang jadi masalah pribadimu simpan untuk dirumah, arra?" ucap jessica yang menatap lekat mata tiffany. Tiffany mengangguk dan menoleh kearah pintu ketika suara langkah kaki mendekat kearah mereka berdua.
"wooah.. apa break time-nya cukup?" tanya sosok yang berada didepan tiffany dan jessica. Jessica menoleh dan melihat sosok tersebut lalu tersenyum manis kearahnya.
"ne.. bagaimana hyo, apakah mereka sudah datang?" tanya jessica yang melepas genggamannya dari bahu tiffany. Hyo melangkah kearah mereka dan mendaratkan butt-nya di sofa yang empuk tersebut.
"well... aku akan memberikan kalian ciri-ciri dari client kalian.. so.. jessica-" hyo menatap jessica dan meraih dagu gadis blonde itu. "-seorang namja dengan kulit eksotis di bar lantai dansa." Lanjut hyo dan jessica mengangguk mantap lalu mencium pipi namja itu sekilas.
"right.. bye tiff~~" ucap jessica yang memberikan wink-nya kepada tiffany lalu bangkit dan berjalan kearah pintu. Tiffany hanya diam menatap jessica yang pergi dengan semangat yang membara dari ruangan tersebut, pikirannya masih kacau gara-gara mimpi yang baru dia alami dan.. celana dalamnya yang terasa basah membuatnya menjadi tidak nyaman. 'tapi.. mimpi itu sungguh nyata' batin tiffany. Hyo menoleh kearah tiffany dan menariknya kedalam pelukkannya.
"so.. untuk angel-ku yang satu ini.. kau bisa menemuinya di toilet pria dilantai atas~~ dan hanya ada dia seorang.. mungkin dia cukup berisik tapi bisakah kau membuatnya diam?" tanya hyo yang mengelus wajah tiffany. Tiffany menganggu dan terhipnotis dengan bola mata warna biru milik hyo yang menatapnya dengan sendu. Tiffany yang sudah terhipnotis dengan bola mata milik hyo perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajah hyo.
"hyo~~ bolehkah aku m-"
"no tiff~~ not now.. you have to work now and I was still there affairs out there.." hyo menjauhkan wajahnya dari tiffany dan bangkit dari sofa tersebut. Tiffany mengelembungkan pipinya dan menatap hyo yang berjalan kearah pintu.
"hhuufft.. when I can kiss you?" tiffany bangun dari posisi duduknya dan berkacak pinggang sambil menatap hyo. Hyo yang mendengar ucapan tiffany tertawa dan menoleh gadis brunette itu.
"kiss me? I was your boss, no kiss to this day tiff.." ucap hyo yang tersenyum lalu menutup pintu ruangan itu sambil memberikan wink-nya kepada tiffany. Tiffany berdecak kesal melihat hyo yang menggodanya lagi.
"uugghh.. hari ini sungguh sial bagiku" umpat tiffany yang membetulkan dress-nya sekilas lalu berjalan kearah pintu dan menuju lantai paling atas dari club tersebut.
***
"bagaimana penampilanku? Apakah sudah keren?" tanya yuri sambil membulak-balikkan tubuhnya didepan taeyeon. taeyeon hanya melirik sekilas lalu mengacungkan kedua jempolnya kearah yuri. "hahaha.." yuri berkacak pinggang lalu merapihkan rambutnya sedikit. "aku memang handsome kekeke.. thanks taeng~~" yuri mencolek dagu taeyeon dengan jahil lalu melangkah mundur dari namja imut itu. taeyeon hanya mendengus sambil menatap namja pecicilan didepannya itu dan menghela nafas tanpa menimpali yuri yang terus menggodanya sejak 10 menit yang lalu.
Cklek..
Pintu ruangan itu pun terbuka dan memperlihatkan seorang namja jangkung yang menggendong tubuh seorang gadis dan satu namja muda yang mengikuti dibelakangnya. Mereka masuk kedalam ruangan itu dengan santai lalu namja jangkung itu merebahkan tubuh gadis yang digendongnya.
"soo? Bukannya itu sun-" ucapan taeyeon terputus ketika mendapat tatapan tajam dari empunya suara. Sooyoung meletakkan satu jarinya dimulut sambil menatap tajam taeyeon, sementara taeyeon hanya mendelik dan menatap namja muda yang sekarang duduk disampingnya.
"baiklah~~ semuanya sudah berkumpul.." ucap yuri yang menepuk kedua tangannya sambil menatap ketiga orang yang sedang duduk disofa dihadapannya. "yoong.. apa kau juga ingin bersenang-senang dengan gadis dari hyo apa kau mau mencarinya sendiri?" tanya yuri kepada namja muda yang duduk disebelah taeyeon.
"emm.. lebih baik aku mencarinya sendiri.. baiklah.." yoong bangkit dan melepas jaketnya lalu menggulung kedua lengan kemeja warna biru mudanya hingga siku. Yoong menatap taeyeon sekilas lalu beralih menatap yuri. "aku akan ke lantai dansa.. dan jangan ganggu soo hyung dengan yeoja-nya lalu kalian berdua bersenang-senanglah.. puncak pesta kita bukan hari ini.." ucap yoong yang tersenyum kearah yuri. Yuri balas dengan anggukan dan melihat yoong melangkah pergi dari ruangan itu.
"m-mwo? Puncak pesta? Jadi ini baru permulaan?" celoteh sooyoung ketika yoong sudah pergi dari ruangan. Yuri mengangguk dan menoleh ketika pintu ruangan itu terbuka lagi.
"oh.. hyo.. apa kabarmu?" yuri langsung memeluk namja muda yang masuk kedalam ruangan tersebut dan merangkulnya. Yuri melirik taeyeon dan sooyoung lalu menoleh namja yang dirangkulnya itu. "perkenalkan ini yang bernama hyo, taeng" yuri memperkenalkan namja muda itu kepada taeyeon, taeyeon hanya mengangguk sambil memberikan senyumannya.
"kim taeyeon imnida.." taeyeon memperkenalkan diri dengan singkat, jelas, dan padat sementara sooyoung hanya mengangkat tangannya tanpa menatap orang tersebut.
"hyo bro.." sahut sooyoung singkat yang sibuk menatap gadis yang terbaring disebelahnya. Hyo melepas rangkulan yuri dan melangkah kearah sooyoung tapi yuri langsung menahan lengan namja itu.
"sebaiknya kau jangan ganggu shikshin yang satu itu.." hyo menaikkan sebelah alisnya sambil menatap yuri dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri sooyoung.
"well.. aku juga tidak mau wajahku babak belur dibuatnya, so.. kau butuh berapa gadis malam ini?" tanya hyo yang menatap namja dengan kulit eksotis tersebut.
"dua gadis aku dan-" yuri menunjuk taeyeon sambil tersenyum jahil lalu dia mendekatkan mulutnya ke telinga hyo, "dan namja midget itu~~" yuri berbisik kepada hyo yang membuat hyo tersenyum sementara taeyeon langsung menatap yuri dan memicingkan matanya.
"kau bicara apa dengannya hik~~?" tanya taeyeon dengan tatapan dinginnya yang mengarah ke yuri. Yuri langsung menjauhkan mulutnya dari telinga hyo dan tersenyum kearah taeyeon.
"anyio.. baiklah hyo.. aku ke lantai dansa duluan.. bye taeng.." yuri menepak bahu hyo dan melirik taeyeon lalu melangkah pergi dari ruangan itu. hyo menepuk kedua tangannya.
"well.. ah.. taeyeon-ssi kau mau disini apa ditempat lain aku bisa mengantarkannya jika kau mau?" tawar hyo. Taeyeon pun bangkit dari sofa dan melirik sooyoung yang menuangkan bir di gelasnya lalu pandangannya beralih ke arah hyo.
"terserah.. aku mau ke toilet dulu, permisi" ucap taeyeon dengan sopan lalu berlalu begitu saja melewati hyo. Hyo sempat bertemu pandangan dengan taeyeon saat namja imut itu melewatinya, tatapan taeyeon yang dingin membuat dirinya merinding. 'anak ini.. sungguh dingin sekali sama seperti jessica tapi aku akan membuat es itu meleleh.. lihat saja akan kuberikan kau service spesial untukmu taeyeon-ssi' batin hyo yang memberikan seringai kepada taeyeon ketika namja imut itu membuka pintu ruangan tersebut.
Langkah taeyeon terhenti ketika dia mengingat sesuatu dan berbalik menatap hyo. "uummh.. hyo?" panggil taeyeon. hyo pun menoleh dan menatapnya.
"wae?"
"apakah namamu hyo saja?" tanya taeyeon dengan tatapan inconnect-nya yang membuat hyo tertawa.
"haha.. kau bocah yang lucu juga.. oh.. aku belum memperkenalkan diriku.. kim hyoyeon imnida.. kau bisa panggil hyo saja.." ucap hyo melangkah kearah taeyeon.
"oh.. hyoyeon.. dan marga kita sama.. baiklah.. aku ke toilet dulu.." taeyeon langsung menutup pintu ruangan itu dan tersenyum dorky ketika melihat yeoja sexy lewat didepannya. 'wow.. so sexy.. aku bisa pingsan kalau yeoja yeoja sexy itu memamerkan butt mereka' batin taeyeon dan mulutnya menganga ketika melihat seorang yeoja terjatuh dihadapannya.
"KYAaaa.." suara seorang yeoja sontak menyadarkan taeyeon dari lamunannya dan taeyeon langsung meraih pinggangnya sebelum butt cantik yeoja itu mendarat dilantai. Yeoja itu langsung memeluk taeyeon ketika namja imut itu menarik pinggangnya.
"uh.." muka taeyeon memerah karena hembusan hangat menerpa wajahnya. Jantungnya terpacu dengan cepat dan keringat dingin mulai keluar dari sekujur tubuhnya. 'oh sial.. temanku yang dibawah sana sudah trun on saja.. please.. kau harus bisa menahan bihari-mu taeyeon..' rutuk taeyeon ketika yeoja itu dengan sengaja menyentuh kemaluannya.
Pintu ruangan didepannya langsung yang menyembulkan kepala seorang namja. Namja itu langsung menghampiri yeoja itu dan taeyeon.
"hyuna? Kau jangan menggoda anak itu.. dia client-ku.. sudah ada yang memilikinya .." ucap namja itu yang ternyata adalah hyoyeon. Yeoja yang memeluk leher taeyeon langsung berdiri dan melepas pelukkannya lalu mengerucutkan bibirnya.
"hhuft.. aku kan hanya ingin bermain sebentar dengannya hyo.." ucap hyuna yang mengusap pipi taeyeon yang membuatnya menahan nafas ketika yeoja itu menatapnya dengan seduktif. Hyo menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung menarik hyuna ke dalam pelukkannya.
"no hyuna.. dan mianhae taeyeon-ssi, salah satu gadis nakalku ini menggodamu" ucap hyo yang memberikan senyumannya kepada taeyeon. taeyeon hanya mengusap-ngusap lehernya.
"ahaha.. gwenchana.."
"ah.. bukannya kau ingin ke toilet? Kalau begitu aku pergi dulu.." ucap hyo yang melambaikan tangannya sekilas lalu berbalik melangkah pergi bersama hyuna yang ada didalam pelukkannya. 'hhufft dia enak sekali.. dikelilingi yeoja-yeoja sexy.. aku juga mau.. >,<' batin taeyeon. lalu namja itu melihat kearah tangannya, 'aiishh.. tangan nakal ini sudah meremas dua butt gadis hari ini.. aku jadi bergairah.. ah.. lebih baik aku segera menuntaskan panggilan alamku ini' batin taeyeon dan namja itu buru-buru menuju kearah toilet sambil sesekali bersiul.

ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang