Chapter 14

1K 74 2
                                    


Jessica menutup pintu dengan kesal lalu sejurus kemudian cekikikan. “hah.. dasar kwon pabo.” Gumamnya dan terpejat ketika dirinya berbalik. Jessica melihat soojung yang menatap kosong kearahnya. “uh.. soojung..” yeoja blonde itu tidak tahu harus mengatakan apa kepada adik perempuannya itu.
“maafkan aku unnie..” lirih soojung akhirnya setelah mereka terdiam cukup lama dan jessica menoleh kearahnya.
“ani,” jessica hendak melangkah untuk memeluk soojung tapi gadis muda itu melangkah mundur.
“andwae, aku sudah sangat buruk.. mianhae, mianhae, mianhae.” Soojung melangkah mundur hingga punggungnya menyentuh tembok lalu dirinya jatuh bersimpu dan mulai sesegukan.
“andwae jangan menagis soojung-ah, I’m here.” Jessica mendekati soojung dan ikut bersimpu lalu memelukknya tapi soojung dengan cepat mendorong kasar tubuh jessica.
“jangan memelukku unnie!” pekik soojung yang membuat jessica terbelalak. Hatinya seketika merasakan ribuan pisau menghujam tepat di jantungnya melihat soojung seperti tu.
“w-wae?” tanya jessica dengan suara yang tercekat. Soojung menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Meski pandangannya menjadi buram tapi gadis muda itu masih bisa melihat jessica dengan jelas.
“jika k-kau memelukku aku akan semakin menginginkan tubuhmu itu.” Perkataan soojung barusan membuat jessica membeku ditempatnya. Bagaimana bisa soojung berfikir seperti itu kepadanya? Apa kelainan mental yang yuri maksu-
“aku mempunyai kelainan mental pada sesama jenis.” Belum sempat jessica melanjutkan memikirannya, soojung sudah melanjutkan perkataannya yang membuat gadis blonde itu lagi-lagi shock dibuatnya.
“w-what?” ucap jessica yang masih tidak percaya dan dia mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi, ‘bagaimana bisa?’ batinnya.
“a-aku..” soojung mulai terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu mulai menangis. Jessica yang tidak tahan melihat soojung menangis tanpa pikir panjang langsung memelukkanya. “un-unnie!!” soojung terkejut ketika jessica memelukknya. Gadis itu berusaha melepas pelukkan jessica tapi gadsi blonde itu malah mempererat pelukkannya.
“gwenchana soojung-ah.. aku bisa memakluminya karena kondisimu.. maafkan aku.. ini semua salahku.. salahku meninggalkanmu dan ayah.. salahku karena tidak tahu akan kondisimu ketika ayah meninggal..” lirih jessica yang menaruh dagunya diatas kepala soojung. Soojung yang mendengar itu menghentikan tangisannya dan membalas pelukkan jessica.
“un-unnie.. b-bisakahh..” soojung meremas selimut yang membalut tubuh stengah naked jessica itu sambil mengigit bibir bawahnya. “k-kau am-bilkan o-obat di-la-ci kam-arku, seb-elum a-aku le-pas kenda-li lagih..” ucap soojung dengan susah payah. Berusaha menahan tubuhnya yang tidak bisa dia kontrol itu. Jessica lagi-lagi membulatkan matanya karena perkataan soojung. ‘sampai separah itukah dirimu, soojung-ah?’ tanya jessica dalam batin.
Jessica hendak melepaskan pelukkannya tapi terlambat. Soojung langsung mendorongnya yang membuat dirinya jatuh dengan posisi telentang kelantai. “ugh..” jessica memejamkan matanya ketika soojung  mulai mencium serta menghisap lehernya dengan ganas dan penuh nafsu. Meninggalkan bercak merah dileher jessica. Lagi-lagi jessica tidak bisa melawan adikknya, gadis blonde itu hanya pasrah menerima perlakuan tak senonoh dari soojung.
Soojung yang masih berusaha menahan gejolak sex-nya menjauhkan wajahnya dari leher jessica. “uh, unnie.. jeball.. cepatlah jika kau tidak ingin melihatku di pukuli oleh yuri sunbae.”
Jessica membuka matanya dan menatap soojung yang menindih tubuhnya. Tapi soojung tidak benar-benar menindihnya karena kedua tangannya sekarang menopang berat tubuhnya agar jessica tidak merasakan berat tubuhhnya. “m-mwo? Yuri?”
“n-ne, aku tahu namja playboy itu. Dia tidak akan pulang jika aku sudah kepergok seperti tadi.”
“t-tapi-“
“meski kau menyuruhnya pulang, dia tidak akan pulang dan menungguimu sampai besok didepan rumah atau ditempat lain.” Sela soojung dan jessica menatap sedih kearahnya.
“baiklah.” Bukannya malah bangun jessica malah mendekatkan wajahnya dengan wajah soojung. Soojung yang tadinya ingin menyingkirkan tubunya diam membeku ditempatnya. Jessica mencium dirinya? Gadis muda itu tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
“u-unnie, apa yang k-kau lakukan?!” soojung yang sekarang sudah bisa menguasai dirinya langsung melepas ciuman itu meski jessica hanya menempelkan bibirnya pada bibir soojung. Soojung langsung berdiri dan menjauh dari jessica.
“s-soojung!” Jessica menatap soojung dengan kesal dan ikut bangkit.
“a-apa yang kau lakukan? Itu malah akan membuatku menjadi liar unt-“ belum sempat soojung menyelesaikan kata-katanya jessica sudah menarik tangannya.
“ikut aku.” Jawab jessica singkat. Dan mereka sekarang sudah berada didalam kamar soojung. Jessica mengcengkram kedua bahu soojung dan menatapnya sendu. “dimana kau taruh obat itu?” tanya jessica.
“di l-laci.” Ucap soojung dan jessica langsung melangkah menuju laci mengambil sebuah botol capsul berukuran sedang. Mata jessica memicing ketika membaca jenis obat tersebut.
“bukannya ini jenis obat penenang yang dosisnya sangat tinggi?”
“itu adalah cara satu-satunya.” Lirih soojung yang menundukkan kepalanya. Jessica berbalik dan menatap adikknya itu.
“kenapa kau tidak datang ke rumah sa-“ ucapan jessica langsung terhenti ketika menyadari sesuatu. Dia hampir lupa jika soojung tidak mempunyai cukup uang untuk sekedar berobat apalagi mengunjungi psikolog. Yeoja blonde itu kemudian menghela nafasnya dan berjalan mendekati soojung yang sekarang duduk dipinggir tempat tidur. “baiklah, sudah kuputuskan.” Jessica menatap lamat soojung. “hanya ini metode yang aku tahu, untuk menghilangkan sedikit demi sedikit penyakitmu, soojung-ah.” Soojung mendongak ketika jessica berucap.
“u-unnie a-apa yang k-kau lakukan?!” mata soojung membulat melihat jessica dihadapannya.

ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang