Chapter 16

1.1K 73 2
                                    


Yoong merengkuh soojung dalam pelukkannya dengan protektif ketika yuri menghampiri mereka. "sudahlah lepaskan, seharusnya kau tidak membawaku kesini, yoong." Suara soojung lebih tepat berbisik karena kecil sekali. Bagaikan balon yang menciut.
"stt.. tenanglah, aku akan melindungimu." Yoong menggenggam erat tangan dingin gadis itu lalu menatap yuri yang sekarang berada dihadapannya.
"sesuai peraturan, jika salah satu ada yang terlambat berarti dialah yang dapat hukuman. Kau sudah terlambat dari waktu yang ditorelir jadi kau yang kena hukumannya." Jelas yuri sambil berkacak pinggang. "tapi hukuman itu-" yuri mulai memunculkan seringai licik kepada yoong. "-nanti, jadi kalian berdua bersiap-siaplah." Yuri berlalu masuk kedalam Van bersama pasangan lainnya sementara yoong hanya menghembuskan nafasnya lalu memegang kedua bahu soojung dan menatapnya lekat-lekat.
"masuklah, biar aku yang menjalani hukuman itu kau tidak usah karena tanganmu-" yoong beralih menatap tangan soojung yang terbalut perban yang dia genggam. Soojung menatapnya dengan penuh arti sambil tersenyum miris.
"ani, aku bersamamu saja." Jawab soojung yang membuat yoong menatapnya kembali.
"t-tapi kau tahu sendiri bagaimana yuri hyung me-"
"jika aku bertemu mereka yuri sunbae dan taeyeon sunbae semakin memojokkanku. Terus mendesakku." Lirih soojung.
"kau tidak salah soojung-ah.. bukankah jessica noona sudah tau tentang penya-"
"meski dia sudah tahu tapi unnie tidak bisa membantu banyak." Sergah soojung.
"cepatlah masuk." Taeyeon menyembulkan kepalanya dari kaca mobil dan melihat yoong serta soojung yang masih berada di luar. "sebelum kalian ditinggal." Lanjutnya lalu memasukkan kepalanya kembali. Soojung dan yoong pun akhrinya masuk kedalam van tersebut. Mereka berdua sama-sama terdiam dan lebih memilih tidak menatap satu sama lain ketika berada didalam van. Sementara itu hal sama juga terjadi antara jessica dan tiffany yang sama-sama terdiam. Sunny dan sooyoung yang paling ramai diantara mereka semua karena masih memperdebatkan soal kandungan dari sebuah snack kripik kentang milik sooyoung.

***

"fany-ah.." taeyeon menoleh kearah belakang dan melihat tiffany yang menatap kaca mobil sambil menyenderkan kepalanya pada kaca tersebut sementara jessica yang berada disampingnya menoleh kearah taeyeon lalu menyikut pinggang tiffany. Tiffany pun seperti tersadar dari lamunnya langsung menoleh kearah jessica dengan pandangan bertanya. Jessica pun menunjuk kearah taeyeon dengan dagunya. Iya, dibagian depan ada yuri yang mengemudi dan taeyeon sementara dibagian tengah ada sunny, jessica, dan tiffany. Barulah dibagian belakang sooyoung, yoong dan soojung.
"mwo?" tanya tiffany ketika sudah bertatapan dengan taeyeon.
"disini dingin~~" rengek namja imut itu dengan manja.
"jika dingin matikan AC mobilnya." Sahut tiffany yang acuh lalu memutar bola matanya ketika melihat taeyeon menggelembungkan pipinya. 'cute...' batin sunny yang melihat taeyeon menggelembungkan pipinya tapi pikirannya itu buru-buru ditepis. 'pabo.. pabo.. pabo!! Aku sekarang bersama sooyoungie mana mungkin aku jatuh kedalam pesona taeyeon!! Aaghh.. sunny sadarlah..' rutuk sunny dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sooyoung yang melihat hal tersebut menoyor kepalanya dari arah belakang.
"ini mobil bukan tempat diskotik, dasar dashin. Kau mempermalukanku saja." Cibir sooyoung.
"YAK.. shikshin!! Awas kau..!!" sunny yang merasa tidak terima membalas sooyoung dengan memukul namja itu dengan bantal yang ada dipangkuannya. Jessica menoleh kearahnya dan ikut terkekeh melihat sunny mulai mengomel lagi dan membalas sooyoung dengan meleparkan bantal kearah namja jangkung itu.
"hahaha, sudahlah.. baru saja 5 menit lalu terdiam sekarang mulai lagi.. hahaha.." entah sejak kapan jessica dan sunny menjadi akrab. Gadis blonde itu kerap membantu sunny memukul-mukuli sooyoung menggunakan bantal. Sementara sooyoung yang kewalahan hanya mengibas-ngibaskan tangannya membentuk tameng untuk melindungi wajahnya dari pukulan bantal sunny dan jessica tapi yang terjadi malah.

Plak..

Sooyoung tersungkur kesamping hingga kepalanya membentur kaca mobil. Kedua yeoja itu terdiam dan menghentikan aksinya. Dilihatnya kearah samping. Yoong dengan mata tertutup sambil memegang bantal lalu mata namja itu terbuka dan melihat sooyoung yang meringis disampingnya.
"aahahahaha.. rasakan itu.." tawa sunny pecah ketika melihat wajah meringis sooyoung yang lebih jelek ketika namja itu murka.
"mwo? Kena? Aahahahaha.." yoong ikut tertawa dan jessica tertawa karena melihat sooyoung dengan wajahnya yang menurut mereka lucu itu.
"wajahmu sangat jelek sooyoung-ssi." Timpal jessica.
"itu tidak lucu." Sooyoung mengusap jidatnya yang berdenyut akibat terbentur tadi sambil mendengus kesal.
"HAHAHAHA..." tiba-tiba suara tawa taeyeon membuat mereka semua menoleh kearahnya. "jidatmu.. hahahaha.." jessica, sunny, sooyoung, dan tiffany bahkan yuri yang sedang menyetir disampingnya menggedikkan bahu mereka kecuali soojung yang sudah terlelap sejak mereka berangkat.
"wuuu.. tidak lucu, dasar dorky..!!" koor mereka semua dan taeyeon menutupi kepalanya lalu kembali ke posisinya yang duduk didepan termasuk yuri yang memukul-mukul taeyeon dengan bantal ganjalan (?) yang dipakainya dileher.
"wo.. wo.. taeng, kau sungguh tidak lucu.." yuri ikut-ikutan sunny dan jessica yang memukul-mukul taeyeon menggunakan bantal.
"hyung taeyeon caper.." sahut yoong dari belakang.
"woo.. midget pengen ikutan.." timpal sooyoung dan mereka pun tertawa semua. Taeyeon tersenyum ketika menyadari suasana yang tadinya canggung menjadi sedikit mencair karena lawakannya yang anta (?). tiffany tersenyum ketika semuanya tertawa. 'terimakasih tae, kau telah mencairkan suasana ini..' batin tiffany.
'sama-sama f-fany-ah..' sahut taeyeon dalam batin seperti mendengarkan isi hati tiffany.

ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang