Chapter 21

1.2K 74 3
                                    


"sudahlah tiff, jangan bersedih lagi.. nanti taeyeon juga akan ikut bersedih jika melihatmu murung seperti ini..." sunny mengusap-ngusap bahu tiffany. Sekarang mereka sudah berada diruang tamu dengan tiffany yang masih terdiam. Gadis brunette itu sudah berhenti menangis tapi masih bungkam tak mau bicara seperti biasanya.
"bukan itu.." sahut tiffany dengan suara serak. "aku mengkhawatirkan jessie.." lanjutnya yang membuat sunny menghela nafas.
"jika kwon yuri tidak becus mencari jessica, aku yang akan membunuhnya." Jawab sunny dengan kekehan kecil yang membuat tiffany menoleh.
"omona!" pekik tiffany yang membuat sunny berhenti terkekeh dan menoleh kearah belakang. "kau kenapa tae?!" lanjutnya yang melihat taeyeon datang dari pintu masuk sambil menggendong sooyoung dibelakangnya.
"huh? Eh.. f-fany-ah.. nggak kenapa-kenapa kok." Sahut taeyeon enteng. "hey shikshin turun kau!!!" pekik taeyeon yang membuat sooyoung segera turun. "badanmu berat sekali, punggungku hampir remuk menggendongmu untuk sampai kesini." Kesal taeyeon lalu namja itu melongos menuju ke lantai atas tanpa memperdulikan tiffany dan sunny yang berada di sofa.
"tae tunggu.." tiffany langsung menyusul taeyeon yang mengacuhkannya sementara sunny hanya menganga lebar melihat kondisi namjachingunya itu.
"YAH!! KIM TAEYEON, APA KAU TIDAK BISA UNTUK TIDAK MEMBUAT SOOYOUNG BABAK BELUR?? MINGGU DEPAN KAMI ADA PEMENTASAN DRAMA UNTUK FESTIVAL SEKOLAH!!" teriak sunny histeris dan langsung menghampiri sooyoung yang terkapar di lantai.
"AKU TIDAK BISA MENAHAN DIRIKU, SIAPA SURUH NAMJA CHINGUMU ITU MENGGEMASKAN. AKU TIDAK BISA UNTUK TIDAK MENGHAJARNYA." Sahut taeyeon juga dengan teriakkan yang membuat sunny berdecak kesal.
"tch.. sudah kubilang bukan? Kau ini keras kepala.. harusnya kau sudah wanti-wanti dari jauh hari jika jadinya seperti ini." Omel sunny dan membopong tubuh sooyoung menuju sofa.
"m-mianhae b-bunny." Ucapnya lemah dan memejamkan matanya menahan sakit disekujur wajahnya yang mulai membiru.
"tch.. sudahlah diam disini jangan kemana-mana, aku ambilkan P3K dulu." Sunny pun bangkit dan ingin melangkah tapi tiba-tiba tangan sooyoung menarik pinggangnya yang menyebabkan sunny terjatuh kedalam pelukkan namja itu. "yah!! Sooyoungie!!" pekik sunny.
"ssttt... begini saja sebentar.. aku lelah.. aku mengantuk.." ucap sooyoung yang berbisik ditelinga sunny, membuat yeoja imut itu bergedik.
"tumben ngantuk, biasanya mengeluh lapar padaku." Cibir sunny yang menggelembungkan pipinya membuat sooyoung tersenyum lemah.
"hhmm.." sahut sooyoung lalu dia menyenderkan kepalanya pada bahu sunny. "pinjam bahumu sebentar ya." Lanjutnya yang mendapat anggukan dari sunny.

***

"tae.. wait!!!" tiffany menarik tangan taeyeon yang hendak masuk ke dalam kamar hingga namja itu berbalik dan sepenuhnya menghadap dirinya. "kau kenapa? Apa yang kau lakukan pada sooyoung hingga seperti itu?" taeyeon terdiam dan menatapnya dengan datar.
"sudahlah fany-ah.. aku lelah.. nanti malam saja aku jelaskan.. dan jangan lupa nanti malam. Bye.." taeyeon melepas tangan tiffany lalu memutar knop pintu, hendak masuk kedalam kamar.
"apa karena miyoung unnie?" pertanyaan tiffany sontak membuat taeyeon membeku ditempatnya. Namja itu pun menoleh kearah tiffany yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
"m-miyoung?? Kau kenal miyoung?!" ucap taeyeon yang berpura-pura memainkan aktingnya.
"jangan pura-pura bodoh kim taeyeon! Jangan pura-pura tidak mengenalku seperti ini!!!" maki tiffany yang membuat taeyeon terdiam. "aku lelah jika kau seperti ini.. tae.. hiks.." dan yah.. tiffany mulai menangis lagi.
"mian.." taeyeon dengan enggan langsung memeluk tiffany. Padahal namja itu hanya butuh ketenangan saat ini, iya yang dia butuhkan hanya ketenangan untuk menjernihkan pikirannya setelah pernyataan sooyoung belum lama yang memberitahunya tentang sekenario yang dibuat oleh miyoung. 'mianhae fany-ah, tapi miyoung membuatku seperti ini.. maaf aku seharusnya tidak melampiaskan kekesalanku padamu.' Batin taeyeon.
"tae hiks.. w-wae??! Hiks.. kau tidak memberitahuku kalau miyoung unnie sudah hiks.." taeyeon terdiam mendengar ucapan tiffany. 'apa gadis ini benar-benar tidak tahu bahwa miyoung??' taeyeon langsung melepas pelukkannya dan menangkup pipi tiffany dengan kedua tangannya.
"apa kau benar-benar tidak tahu?!" tanya taeyeon, namja itu berusaha mencari kebohongan dari wajah tiffany tapi tiffany mengangguk pasrah. 'makannya.. dia baik-baik saja, ternyata miyoung menyembunyikannya dengan sungguh rapih..' taeyeon langsung memeluk gadis itu kembali dan mendekapnya dengan protektif.
"mianhae fany-ah.. jeongmal mianhae.." ucap taeyeon dan mereka terdiam hingga beberapa menit dalam posisi seperti itu hingga namja dorky itu mendengar suara dengkuran. Berat yang ditumpunya pun menjadi lebih berat dari sebelumnya. "fany-ah.." taeyeon menghela nafas ketika menyadari tiffany yang tertidur dipelukkannya. Namja itu pun dengan perlahan membopong tubuh tiffany ala brigde style lalu diletakkannya gadis itu di kasur miliknya. "mungkin disini bukan hanya kau yang tertekan dan sedih tapi aku juga.. kuharap setelah ini kau bisa menjadi dirimu seutuhnya.. tiffany hwang yang dulu.." ucap taeyeon setengah berbisik lalu mengecup sekilas kening tiffany sebelum dirinya beranjak meninggalkan gadis itu sendiri di kamarnya.

ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang