Chapter 13

1.2K 76 1
                                    

Ceklek..

Pintu kamar itu terbuka dan menyembulkan kepala seorang namja. Namja itu menoleh dan menatap kearah gadis yang sedang menatap kearah jendela dengan sendu. Namja itu mengikuti arah pandang gadis tersebut.
“bulan purnama?” gumamnya tanpa sadar yang membuat gadis itu menoleh kearahnya.
“tae? Kenapa kau tidak masuk?” seketika namja itu tersadar dan langsung melangkah masuk kedalam kamar tersebut.
Taeyeon, namja itu tersenyum simpul dan duduk disamping gadis itu.“apa aku lama?” taeyeon meletakkan nampan yang berisi bubur disamping tempat tidur dan menatap tiffany yang menatapnya dengan heran. “dan kenapa kau menatapku seperti itu? Memangnya ada yang aneh dengan wajahku?” lanjut taeyeon ketika tidak mendapat jawaban dari tiffany dan langsung berbalik mengecek wajahnya di cermin lemari yang ada didepannya.
“anyio..” ucap tiffany pelan yang membuat taeyeon berbalik.“terus?”
“hanya saja, hari ini tepat hari dimana kecelakaanku 5 tahun yang lalu..” tiffany menunduk menatap bubur yang sekarang berada dipangkuannya. Nafsu makannya hilang ketika dia mengingat bagaimana dia hampir saja kehilangan nyawanya. Matanya sayu-sayu menatap bubur yang dia aduk-aduk dari tadi.
Srett..
Tanpa babibu lagi taeyeon langsung memeluknya yang membuat tiffany terlonjak kaget dengan mata terbelalak. “sstt.. sudahlah.. jangan terus dipikirkan.. jangan sedih lagi.” Ucap taeyeon berusaha menenangkan.
Tiffany terdiam selama 2 detik untuk mencerna kejadian yang baru saja terjadi. Wajahnya memerah karena begitu dekat dengan taeyeon dan sontak dia langsung mendorong bahu namja imut itu.
“menjauh!!” tiffany berusaha melepaskan pelukkan taeyeon tapi namja itu malah makin mempereratnya. “kubilang menjauh!!” ucapnya sekali lagi.
“anyio, nanti kau bisa-bisa melakukan hal yang macam-macam.”
Tiffany menghela nafas mendengar ucapan taeyeon lalu masih berusaha melepaskan pelukkan namja itu.“menjauh atau buburnya akan tumpah ke badanku semua, kim taeyeon pabo..” setelah berucap begitu tiffany mendengus kesal karena bukannya melepaskan pelukkannya taeyeon malah terdiam. tiffany yang tidak sabaran mencondongkan sedikit kepalanya lalu menggigit bahu kiri taeyeon.
“aaghh!!!” pekik taeyeon yang segera melepas pelukkannya lalu memegangi bahu kirinya. “kau ini kanibal ya?” taeyeon menatap tiffany dengan kesal.
“kalau iya, kenapa? Kau takut aku makan?” sahut tiffany yang tidak kalah kesalnya dan taeyeon berdecak kesal.
“tch.. yeoja aneh..”
“kau yang aneh,” sahut tiffany.
“pabo yeoja !” balas taeyeon yang tidak mau kalah.
“nappeun namja!!” taeyeon tersentak ketika tiffany mengucapkan kalimat tersebut dan dia pun terdiam. “wae? Memang seperti itu bukan? Kau hampir saja membuat bubur ini tumpah ke badanku gara-gara kau memelukku tadi. Padahal aku tidak apa-apa.” Celoteh tiffany sambil menyuap bubur ke mulutnya tapi taeyeon tetap terdiam.
“ya sudah jika sudah selesai makannya kau taruh saja di meja, aku mau tidur dulu,”  taeyeon yang tidak menoleh lagi kearah tiffany langsung bangkit dari kasur dan berbalik melangkah kearah sofa yang tidak jauh dari kasur tersebut.
Tiffany langsung terdiam kala melihat kelakuan taeyeon yang langsung berubah. ‘apa aku salah bicara??’ pikir tiffany, tapi gadis brunette itu hiraukan dan melanjutkan makannya lagi sambil melihat taeyeon yang sekarang sedang berbaring mencari posisi tidur yang nyamana di sofa.

***

Yuri menghentikan langkahnya ketika sudah sampai didepan motor sportnya lalu berbalik menatap rumah didepannya. Matanya tertuju pada soojung yang menutup pintu rumahnya. Namja itu tersenyum menang kala soojung tidak curiga kepadanya.
“hampir saja.. tapi kali ini aku tidak tertipu lagi denganmu soojung-ah.. dan taaraaa...” yuri mengangkat sebelah tangannya yang memegang sebuah kunci. “aku sudah mengambil kunci rumahmu dan sekarang aku bisa mengetahui apakah ucapanmu itu benar atau tidak.” Yuri tersenyum menang dan melangkah menuju rumah tersebut dengan mengendap-ngendap.

**

Soojung menatap wajah jessica yang tertidur gelisah dihadapannya sekarang sambil tersenyum yang sulit diartikan,
“unnie.. sekarang aku akan mengambil satu-persatu apapun milikmu yang paling berharga..” setelah berucap seperti itu soojung perlahan mulai naik ke atas kasur dan sekarang dia menduduki perut jessica.
Karena ada pergerakan dari kasur jessica terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Meski sudah dalam pengaruh obat tetapi jessica ternyata masih sepenuhnya tersadar dan menatap soojung yang tersenyum kearahnya. Gadis blonde itu tidak memberontak karena percuma saja, tenaganya kalah dibanding adikknya dan hatinya masih nyeri ketika melihat soojung yang saat ini menatapnya dengan penuh nafsu. ‘mianhae soojung-ah, mianhae.. aku memang salah.. aku memang salah.. aku yang membuatmu hingga menjadi seperti ini.. aku memang unnie yang jahat.. mianhae..’ hanya kata-kata itu yang jessica ucapkan dalam hati sambil berdo’a supaya ada orang yang menyelamatkannya dan juga berdo’a supaya soojung tidak mengambil keperawanannya.
“relax saja unnie.. ini tidak akan sakit,” bisik soojung pada telinga jessica dengan seduktif. Jessica menggigit bibir bawahnya dan menatap soojung yang mulai mengikat kedua tangannya diatas kepalanya. Jessica memejamkan matanya ketika soojung mengkencangkan ikatan pada tangannya.
“soojung-ah.. ssshh... mmhh...” mohon jessica ditengah desahannya ketika soojung mulai membuka bra-nya dengan sekali sentakkan dan mulai mengulum sebelah payudaranya . Jessica menggeliat merasakan nikmat dan perasaan aneh seperti tersengat aliran listrik kecil ketika soojung memainkan lidahnya pada putting jessica sementara sebelah tangannya memelintir puttingnya yang mulai menegang. “uugghh..” kedua tangan jessica mengepal diatas sana saat soojung membuat tubuhnya kembali memanas seperti di dapur sebelumnya.
“jangan ditahan unnie, aku tahu kau ingin mendesah.. mendesah saja.. aku akan membuatmu klimaks berkali-kali jadi tenang saja.” Ucap soojung dengan enteng dan tidak perduli lagi apa yang akan terjadi keesokkan harinya pada hubugannnya dengan kakaknya. Soojung mulai mengarahkan tangannya turun dan membuka paksa selangkangah jessica lalu menyimbakkan rok gadis blonde itu. Tangannya dengan ahli mulai menggosok-gosok klitoritas jessica yang sudah basah.
“ahh.. ahh.. ahh.. aaghhh.. soojung.. ahh.. more, more.. ahh.. fas-terr..” racau jessica saat soojung mulai mempercepat gerakkan tangannya. Dirinya sudah dibuat tidak karuan oleh gadis muda itu, jessica mulai menikmati permainan yang diberikan oleh soojung dan tidak terasa dirinya mulai lepas kendali lagi seperti sebelumnya.

ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang