~Author's P.O.V~
Di saat mereka hendak menuju ke lobi tiba-tiba Rai merasakan hawa yang sangat familiar.
"Hawa apa ini?! Kenapa terasa sangat Familiar?!" Batin Rai sambil melihat-lihat sekitar.
"Kau kenapa? Wajahmu pucat? Apakah kau sakit?" Tanya Luke sambil menatap sekilas wajah Rai.
"Tidak, aku hanya merasa ada hawa yang sangat familiar.. kau merasakannya?" Selidik Rai yang masih melihat-lihat sekitar.
"hmm, aku hanya merasakan hawa yang menakutkan saja. Tapi aku tidak merasa bahwa ini sesuatu yang familiar"
"Luke, entah ini perasaan aku saja atau bukan. Persiapkan dirimu untuk hal yang akan terjadi" bisik Rai dengan langkah yang diperlambat
"hm, oke"
Mereka pun berjalan menuju ke lobi dengan perasaan was-was.
~di lobi....
"hei, ada apa ini? Kenapa kita disuruh berkumpul di lobi?" Tanya Rai ke salah seorang yang juga ada disana.
"Kalian gak tau? Bos kita sudah kembali!"
"Haa? Maksudmu?"
"Hhhh, begini ya Rai.. jadi, bos perusahaan ini sudah kembali dari luar negri" jawab orang itu.
"Jadi urusannya sama kita apa? gak penting!" cibir Rai yang seraya berjalan meninggalkan lobi.
Belum sempat Rai meninggalkan tempat, tiba-tiba tangannya di tahan oleh Luke.
"Jaga ucapanmu Rai.." tatap Luke dengan sinis."Cih" cibir Rai sambil membuang muka.
"Maafkan dia, dia emang seperti ini.. Btw, aku Luke dan dia Rai. Kami bekerja di bagian manager" ucap Luke sambil mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan pria itu.
"Aku Edward Gordon, tapi panggil saja aku Edward. Aku bekerja di bagian komunikasi. Aku sudah tau kalian. Ternyata kalian sesuai dengan yang digosipkan" ujar Edward sambil membalas jabatan tangan Luke.
"Sesuai?" Tanya Luke sambil melepaskan pegangan tangan Edward.
"Iya, sesuai dengan artian sifat kalian itu. Untuk Rai yang aku dengar dia itu orangnya dingin dan cuek. Sedangkan kau murah senyum dan baik hati. Apakah kalian kakak-beradik? Kalian terlihat sangat dekat" ujar Edward dengan tersenyum.
"Haha, aku rasa kami tidak seperti itu. Rai itu orangnya sangat ceria, dan sangat bersemangat, sedangkan aku ya begini-begini aja. Mengenai pertanyaanmu tadi, aku dan Rai hanya sebatas sahabat" jawab Luke membalas senyum Edward.
"Walaupun kami sahabat, aku telah menganggap dia itu sebagai kakak. Dia sangat baik dan perhatian dan dapat diandalkan" ucap Rai yang tiba-tiba ikut nimbrung dalam percakapan ini.
"Hahaha, iya. Ternyata benar, kalian tidak sesuai dengan yang digosipkan" jawab Edward sambil tertawa.
"Apakah kami sepopuler itu? Kenapa aku bisa digosipkan dingin dan cuek" ungkap Rai dengan manyun.
"kalian tidak tau ya? Kalian itu sangat populer di kantor, mungkin saja kalian juga terkenal di luar kantor"
"Aku gak peduli" acuh Rai sambil memutar bola matanya.
"Ahahaha" Tawa Luke dan Edward bersamaan.
Selagi mereka tertawa, terdengar lagi sebuah pengumuman.
Bos akan tiba dalam 10 menit. Semua diharapkan berkumpul di lobi secepatnya
dengan berakhirnya pengumuman itu, mereka bertiga berjalan ketempat yang sudah di suruh. Banyak wanita-wanita yang ingin berdiri didekat Rai dan Luke sehingga terjadilah tolak-menolak antara para wanita, dan tak sengaja menyenggol Rai dan Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Weapon
Fantasy"Apa hanya segitu kemampuanmu? Dasar lemah!" Ujar Frankeistein sinis. "Cih" cibir Rai yang sudah kelelahan. Dia tidak menyangka ia akan sekuat ini. "Apakah ada ucapan terakhir? Karena kau tidak akan lama lagi menyusul keluargamu disana!" Ujar Franke...