<skip banget>
Hari-hari dilewati kelima sehabat ini.
Violet selalu menerima bunga dan boneka pemberian dari penggemar gelapnya. Dan suatu ketika violet memergoki penggemar gelapnya tsb, ialah Ari. Arilah yang selama ini memberinya bunga dan coklat. Violet pernah melihat ari diam-diam menaruh boneka dan bunga di depan rumahnya. Dan perlahan mulai tumbuh cinta di hati violet thdp Ari.
Jeremy pun selalu berusaha mendekati aurel namun nihil, aurel masih malu jika jeremy mendekatinya.
Kiki? Kini Natan dan Kiki mulai dekat, sering jalan berdua, nonton bareng, dan sering chat untuk sekedar menanyakan kabar dan tugas hihi.
Alana? Dia semakin mesra dengan leo seperti pasangan yang baru menikah setiap harinya, penuh cinta.
Irene? Dia dan Michael selalu jalan bersama setiap pulang sekolah. Makan berdua, nonton atau belanja bersama. Kedakatan mereka Irene anggap sebagai cintanya yang hampir terbalas.
Pagi ini Irene tak sabar masuk kekelas untuk mendengar sapaan pagi Michael padanya. Namun, saat dia ambang pintu kelas,senyum Irene berubah. air mata mulai terbendung di kelopak matanya.
"rene, kok ga masuk?" Tanya ari yang menyadarkannya dari belakang, buru-buru Irene menghapus air matanya yang sempat jatuh.
"eh gakok ini mau masuk hehe" Ari tau Irene menangis, karena dia juga melihat Michael disana sedang berdua dengan febby. Febby? Ya febby kembali.
"ehh febby? Gak jadi tinggal di belanda feb?" Tanya violet yang baru masuk.
"enggak hehe, aku bujuk papaku supaya aku bisa tinggal disini sama tanteku dan tetap sekolah disini."
"biar gue tebak, kalian balikan?" Tanya Alana memastikan.
"hehe iya" jawab Michael sambil merangkul pinggang febby.
DEG. YA TUHAN, COBAAN APA LAGI INI. Hati Irene pedih saat melihat dan mendengar semua ini. Hatinya Seperti tertancap 100 panah dan disayat dengan pisau tajam lalu teriram air cuka. Pedih bukan?
Tak ingin terlalu lama merasakan sakit, Irene berlari pergi keluar kelas menuju rooftop sekolah, tempat yang ari bilang damai sepi dan bisa menenangkan jiwa kita.
Berlari sekuat tenaga dan menabrak semua orang, tak peduli pada tatapan mereka. irene terus berlari dengan derai air mata.
"ari gitu banget natap Irene?, sepeduli itu dia sama Irene? Bahkan pagi ini dia ganyapa gue? Berarti dia lebih peduli ke Irene? Aarrghh gue bingung" tanya violet dalam hati.
Saat sampai di rooftop, Irene menangis sekencang-kencangnya.. mengeluarkan semua sakit hatinya.
"LO JAHAT MIKE, LO JAHAT! APA MAKSUD LO NGAJAK GUE JALAN? NONTON? APA CUMA NYARI TEMEN DISAAT FEBBY GAK ADA? LO JAHAT MIKE? GUE BENCI SAMA LO! BENCI!" teriak Irene sekuat tenaga. Air matanya begitu deras.
"lo nangis aja sepuasnya..." sahut seseorang.
MAAF PENDEK MALES NGE NEXT. KESEL SAMA PEMBACA GELAP.
YOU ARE READING
Snatch Love
Teen Fiction" seperti hujan yang pergi meninggalkan pelangi, seperti malam yang pergi menyisakan pagi, seperti mentari yang pergi digantikan bintang, seperti itu pula diriku yang akan pergi menintipkan bahagia. " -Irene (snatch love)