Ode dan garry menikmati sunyinya taman berdua. Garry terlihat sedang melamun entah apa yang di lamunkannya. Sementara ode terus memandangi garry. Secara perlahan Garry berpaling dan mata keduanya bertemu. tatapan garry semakin dalam dan membuat ode terhanyut dalamnya.
"ekhem" sahut seseorang dari ujung sana. Dia adalah pak Toni tukang kebun sekolah ini. Pandangan keduanya pun terlepas. Garry dan Ode terlihat sangat salah tingkah.
<istirahat>
istirahat ini, irene dkk sedang berkumpul di kantin.
"gimana tadi de? enak berduaan sama garry?" tanya irene.
"loh? kok lo tau?"
"tau lah kan tadi gue ke toilet, terus gue liatin lo sama garry berduaan di taman" mereka tertawa melihat ode yang tengah malu tsb.
"wey gimana nih sama rencana yang waktu itu kita buat?" tanya irene.
"yaudah pulang sekolah kita laksanain aja" usul alana.
<skip pulang sekolah>
irene dkk menghampiri natan yang tengah bermain basket di lapangan bersama teman-teman nya.
"nat, gue mau ngomong" natan menoleh dan mendapatkan irene tengah berdiri menunggunya di pinggir lapangan. Natan menghampiri irene.
"apaan?"
"nanti siang gue mau ketemu berdua sama lo di cafe deket sekolah" lalu begitu saja irene dkk pergi menuju parkiran untuk pulang.
didalam mobil, terlihat irene sedang mengutak-atik hapenya.
"ngapain sih rene sibuk banget" tanya kiki.
"lo tau? nomor yang kemaren neror lo? ternyata dia mantan Natan yang masih ngejar-ngejar Natan" kiki kaget dan tak percaya.
"sekarang lo mau ngapain?"
"gak papa"
<skip>
setelah irene sampai di cafe dimana ia berjanji bertemu dengan Natan, ia langsung masuk dan menemukan Natan duduk di sampin jendela.
"ada apa?" tanya Natan to-the-point.
"gue mau nanya, lo cinta gak sama kiki?" natan langsung menatap irene lekat.
"gu..gu..gue sebenarnya.. cinta sama kiki. tapi ada satu penghalang yang buat gue sama kiki ga bisa bersatu." jawab Natan takut-takut.
"apa penghalangnya?"
"catherine" irene memandang wajah Natan penuh tanya.
"karena catherine selalu ngancem gue. dia bilang kalo dia gabisa pacaran sama gue, dia bakal bunuh cewek yang deketin gue."
Irene amat kaget namun dia coba berbicara dan menjelaskan semuanya kepada Natan.
"nat, lo itu ginmana sih? katanya cowo.. diancem dikit takut. harusnya lo itu bisa tegas dan usir catherine dari hidup lo!"
"tapi gimana?" tanya Natan.
"dengan cara lo nyatain perasaan lo ke kiki dan coba buat disisi dia untuk ngelindungin dia" Natan tersenyum. irene pun menyeruput kopinya dan langsung pulang.
<besoknya>
pagi ini irene masuk kekelas dan langsung duduk di bangkunya. mengeluarkan hapenya, memasang earphone dan mendengarkan lagu di hapenya. namun saat irene tengah asik mendengar musik, ia dikejutkan dengan siswa yang berlarian keluar kelas. Ada gempa? pikirnya. Irene mencoba mencari sahabat-sahabatnya. Dia tidak menyadari sedari tadi teman-temannya tidak ada di kelas. Irene ikut keluar kelas. Berlari ke lapangan dan melihat seorang pria yang sedang berlutut di depan wanitanya. Natan dan Kiki.
"woyy gila liat tuh natan mau nembak kiki" bisik seorang siswa kepada yang lainnya.
"ki, sorry gue sempat gantungin lo tanpa status. sorry gue bikin hati lo sakit. gue emang bukan cowok romantis. tapi disini gue mau memperjelas status kita. ki, lo mau gak jadi pacar gue?"
kiki mengangguk. Menandakan ia ingin menjadi kekasih natan. Natan tersenyum memeluk kiki. Dari kejauhan Irene ikut tersenyum. "masalah kiki selesai" senyumnya semakin berkembang.
setelah semua bubar, Irene bergabung dengan yang lainnya. Disana terdapat ode, alana,aurel,violet dan pasangan yang baru saja jadian. Kiki dan Natan.
"weshhhh udah ga jombs lagi ni sahabat kita" sahut irene dengan senyum bahagianya.
"ahh lo ma rene" kiki tersipu. Natan nampak tersenyum menatap irene dan menunduk sedikit seolah mengucapkan 'terimakasih'. irene membalasnyha dengan senyum pula.
<skip>
istirahat kali ini kiki telah berjanji akan mentraktir teman-temannya di kantin atas hari jadinya saat ini.
"wessss langsung pesen we kenyang gue hari ini" inilah irene tak bisa bila tak membuat lelucon. Namun tampak dari bangku lain, alana dan aurel terlihat murung. mereka berdua sedang memikirkan sesuatu mungkin.
"woyy lu bedua kok bengogn ae? pesen makan kek" tegur violet. mereka hanya tersenyum.
ketika semua sudah menunggu makanan mereka datang, tiba-tiba..
YOU ARE READING
Snatch Love
Genç Kurgu" seperti hujan yang pergi meninggalkan pelangi, seperti malam yang pergi menyisakan pagi, seperti mentari yang pergi digantikan bintang, seperti itu pula diriku yang akan pergi menintipkan bahagia. " -Irene (snatch love)