Hai Diary, namaku Anna.
Maaf aku baru menuliskan Diary lagi. Tanganku terlalu perih dan sakit kemarin malam, aku tidak mampu menggengam pulpen dan menggerakannya. Ngomong-ngomong kemarin aku hanya duduk meringkuk di dalam kamar dan meringis kesakitan tanpa suara, beruntungnya hari ini tanganku telah membaik.
Tadi pagi, aku tidak pergi ke sekolah. Orang tuaku melarangku untuk sekolah. Bahkan mereka melempari Bibi tetangga dengan panci dan pisau.
Maaf Bibi, aku harus jadi anak penurut.
Aku keluar dari kamar dan duduk di sofa yang sudah tidak berbentuk sofa. Kedua mata itu segera memandangku dengan amarah.Ibu bangkit dan pergi menuju dapur dan makan di sana, selanjutnya Ayah pergi. Aku diam, tetap diam dan menoleh ke arah pintu. Menatap seosok anak laki-laki seumuranku tengah berdiri di sana dengan emosi yang tak bisa aku deskripsikan.
Kalian tau? Anak laki-laki itu sembarangan masuk dan menarik tanganku paksa.
Bahkan sekarang, aku menulis diary disebuah gang kecil sempit dan kotor, karena dia membawa aku lari dari rumah.
Aku mengantuk.
Tertanda,Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kindness Diary {Blanc}
Короткий рассказRangkaian kata demi kata dicurahkan dalam bentuk tulisan. Mengungkapkan cerita tentang benang merah yang tak seharusnya terhubung diantara mereka berdua. Ini adalah sebuah catatan yang mengisahkan hari demi hari seorang manusia yang memiliki impian...